Jenis kelamin Status Pernikahan Usia

guna melakukan segmentasi dan mengetahui kebutuhan mereka karena dengan diketahuinya karakteristik mitra pembiayaan, akan terlihat kebutuhan dan keinginan mereka. Karakteristik yang dimaksud pada penelitian ini adalah karakteristik demografi. Dari sisi mitra, faktor demografi akan mempengaruhi keputusan mereka untuk memilih bertransaksi dengan KBMT. Dari sisi KBMT, karakteristik demografi merupakan salah satu pertimbangan selain kelayakan usaha yang dilakukan oleh petugas. Analisis demografi responden diperlukan untuk mengetahui sifat dan komposisi pasar yang didasarkan pada usia, pendidikan dan pendapatan Engel, et al., 1994. Penelitian ini melibatkan responden yang berjumlah 80 orang, yaitu mitra-mitra pembiayaan dari KBMT Tadbiirul Ummah. Aspek demografi yang diteliti dari responden adalah jenis kelamin, status pernikahan, usia, pekerjaan, pendidikan, dan pengeluaran responden per bulan. Sebagai tambahan, peneliti menyertakan pertanyaan tentang nama dan alamat responden. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui sebaran lokasi pemukiman responden. Dari seluruh responden, ada 18,75 persen responden yang tidak menyebutkan nama dan alamatnya di lembar kuesioner. Sedangkan 81,25 persen responden bersedia menyebutkan nama dan alamatnya. Dari jumlah responden yang menyebutkan nama dan alamat ini, diketahui bahwa 9,23 persen responden berada di desa Keconcong, Situdaun 29,23, Cisasah 6,15, Pasar Anyar 4,61, SituleutikCibereum 29,23, Pasar Rebo 6,15, PetirKampung Pasar Andong 3,08, Lingkar KampusDesa Babakan 4,61, Sindang Barang 4,61, Panaragan 1,54 dan CiampeaKebon Kopi 1,54. Dilihat dari data persentase tersebut, responden paling banyak berada di desa Situdaun dan SituleutikCibereum. Jika dikategorikan berdasarkan mitra kelompok dan mitra individu, 83,08 persen responden merupakan mitra kelompok dan 13,75 persen responden sebagai mitra individu.

4.3.1. Jenis kelamin

Berdasarkan hasil jawaban pada kuesioner oleh 80 orang responden, diketahui bahwa mitra yang mendapatkan pembiayaan dari KBMT Tadbiirul Ummah terdiri dari 48,75 persen laki-laki dan 51,25 persen perempuan. Selisih nilai keduanya tidak terlalu besar. Jadi dapat disimpukan bahwa komposisi antara laki-laki dan perempuan yang menjadi mitra pembiayaan adalah relatif seimbang. Tabel 3. Jenis kelamin mitra pembiayaan KBMT Tadbiirul Ummah Jenis Kelamin Jumlah orang Persentase Laki-laki 39 48,75 Perempuan 41 51,25 Total 80 100

4.3.2. Status Pernikahan

Status pernikahan seseorang berpengaruh pada analisis yang dilakukan oleh petugas untuk memutuskan layak tidaknya seseorang untuk diberikan pinjaman. Komposisinya dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Status pernikahan mitra pembiayaan KBMT Tadbiirul Ummah Status Pernikahan Jumlah orang Persentase Belum menikah 3 3,75 Sudah menikah 77 96,25 Total 80 100 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat selisih yang besar antara jumlah mitra yang belum menikah dengan yang sudah menikah. Hal ini disebabkan oleh dua hal. Pertama, kebutuhan seseorang yang sudah menikah relatif lebih besar daripada seseorang yang belum menikah. Hal ini dianggap wajar karena didasarkan pada faktor besar pengeluaran dan jumlah tanggungan hidup. Oleh karena itu mereka membutuhkan pinjaman. Kedua, disebabkan kebijakan oleh KBMT sendiri, yang lebih memprioritaskan untuk memberikan pinjaman kepada mitra yang sudah menikah. Hal ini dapat menghindari resiko dalam pengembalian pinjaman.

4.3.3. Usia

Tabel 5. Usia mitra pembiayaan KBMT Tadbiirul Ummah Usia Jumlah orang Persentase 20 – 30 tahun 23 28,75 31 – 40 tahun 22 27,5 41 – 50 tahun 21 26,25 51 – 60 tahun 14 17,5 Total 80 100 Responden yang menjadi sampel pada penelitian ini sebanyak 28,75 persen berusia antara 20 – 30 tahun, 27,5 persen berusia antara 31 – 40 tahun, 26,25 persen berusia antara 41 – 50 tahun dan 17,5 persen berusia antara 51 – 60 tahun. Jumlah terbanyak yaitu responden yang berusia antara 20 – 30 tahun karena merupakan usia paling produktif untuk bekerja.

4.3.4. Pekerjaan