2.6. Penelitian Terdahulu
Susanti 2004 menganalisis tingkat kepuasan konsumen terhadap mutu pelayanan di Hotel Sofyan Betawi, Menteng Jakarta. Dari penelitian
tersebut diperoleh hasil tingkat kesesuaian yang paling rendah dari seluruh atribut kemudahan cara pembayaran 67,77 dan tingkat kesesuaian paling
tinggi adalah penampilan karyawan 102,37. Hal lainnya, diperoleh analisis hubungan profil responden usia, tingkat pendidikan dan frekuensi
menginap dengan tingkat kepuasan konsumen dengan kecenderungan antara usia dengan tingkat kepuasan yang dirasakan semakin tinggi, kecuali
pada atribut makanan dan minuman yang berhubungan terbalik. Dari segi pendidikan, didapatkan bahwa semakin tinggi pendidikan, maka semakin
rendah kepusannya terhadap pelayanan yang diberikan. Sedangkan hubungan antara frekuensi menginap dengan tingkat kepuasan didapatkan
kecenderungan bahwa semakin sering konsumen menginap di Hotel Sofyan, maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan.
Penelitian lain dilakukan oleh Rahmina 2005 dengan menggunakan Importance-Performance Analysis
pada penelitiannya yang berjudul Analisis Kepuasan Nasabah terhadap Produk Simpanan Taplus Studi
Kasus: PT BNI Persero, Tbk Kantor Cabang Bogor. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa tingkat kepentingan dengan skor rata-rata tertinggi
adalah keamanan 4,68. Keamanan identitas dan uang yang disimpan nasabah merupakan hal utama yang menjadi prioritas utama yang dilihat
oleh nasabah dari suatu produk simpanan tabungan. Sedangkan atribut yang dianggap tidak penting adalah hadiah yang diperoleh 2,92.
Responden menganggap bahwa hadiah bukanlah merupakan sesuatu yang mereka prioritaskan dari suatu produk simpanan, namun keberadaannya
cukup menambah ketertarikan untuk menabungkan uangnya.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Gambar 4. Kerangka pemikiran Penelitian dimulai dengan mengenal jenis-jenis pembiayaan yang ada di
Koperasi Baitul Maal Wat Tamwil Tadbiirul Ummah Kecamatan Dramaga Bogor. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian atribut-atribut mutu
pelayanan yang diberikan. Penentuan atribut mutu pelayanan mengacu pada lima dimensi mutu pelayanan yang dikemukakan oleh Rangkuti 2003 dan
ditampilkan dalam Tabel 2. KBMT Tadbiirul Ummah
Atribut pelayanan
Tanggapan mitra pembiayaan
Tingkat pelaksanaan Tingkat kepentingan
Kepuasan pelanggan Importance
Performance Analysis Analisis
Gap Customer
Satisfaction Index