42
menggunakan alat berupa denah harta karun. Segi suasana berkaitan erat dengan perlakukan guru terhadap murid. Guru yang murah senyum, ramah, memiliki
kasih sayang, dan memperhatikan siswa tidak secara klasikal namun tiap individu adalah guru yang menerapkan pembelajaran atraktif.
Segi nonfisik, berkaitan erat dengan metode dan teknik pembelajaran yang digunakan guru. Guru yang menerapkan metode dan teknik pembelajaran yang
bervariasi dan mampu mengejewantahkan keinginan siswa berdasarkan tahapan- tahapan psikologis yang lazim pada tiap jenjang umur siswa adalah guru yang
menerapkan pembelajaran atraktif. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan teknik permainan mencari harta karun, karena peneliti berkeyakinan permainan
mencari harta karun mencerminkan teknik yang tepat untuk jenjang umur SMP sebagaimana telah diungkap dalam latar belakang di atas.
2.2.5 Permainan Mencari Harta Karun Sebagai Teknik Pembelajaran Aktif dan Atraktif
Menurut Haryadi 2006:6, teknik merupakan implementasi dari metode dalam kegiatan belajar mengajar. Teknik bersifat implementasional, individual,
dan situasional. Teknik mengacu pada siasat guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, baik di kelas maupun di luar kelas. Dalam kegiatan belajar
mengajar, teknik merupakan siasat yang digunakan guru dalam melaksanakan fungsinya dengan tujuan memperoleh hasil yang optimal. Teknik ditentukan
berdasarkan metode yang digunakan.
43
Sebelum diuraikan tentang implementasi permainan mencari harta karun sebagai teknik pembelajaran aktif dan atraktif terlebih dahulu diuraikan batasan
teknik pembelajaran aktif dan atraktif. Teknik pembelajaran adalah teknik, cara, atau kiat yang digunakan dalam proses pembelajaran Subana dan Sunarti
hal.195. Apabila pengertian teknik pembelajaran yang telah dikemukakan dimuka digabungkan dengan pengertian pembelajaran aktif dan atraktif dapat
diperoleh perngertian bahwa teknik pembelajaran aktif dan atraktif adalah teknik, kiat, cara, atau langkah khusus yang digunakan dengan menekankan keaktifan
siswa untuk mengalami sendiri, untuk berlatih, untuk berkegiatan sehingga baik dengan daya pikir, emosional, dan keterampilannya mereka belajar dan berlatih
dalam proses pembelajaran membaca denah dengan menarik, mengasyikan, menyenangkan, tidak membosankan, variatif, kreatif, dan indah.
Sebagai sebuah permainan, permainan mencari harta karun telah dijadikan sebuah teknik pembelajaran untuk berlatih matematika. Pada sebuah buku yang
berjudul Bermain Matematika Bersama Tio: Harta Karun
http:www.detikshop.com permainan mencari harta karun telah dikonsep sedemikian rupa, yang pada intinya adalah kegiatan ”seolah-olah” mencari harta
karun yang terletak di Pulau Harapan. Untuk mencapai Pulau Harapan, anak harus bisa melewati 6 fase kesulitan. Pada setiap fase anak diminta menjawab soal
hitungan. Bila selesai 10 soal hitungan, akan diberi bonus mengumpulkan poin. Sampai pengumpulan jumlah poin tertentu baru dapat melanjutkan ke fase
berikutnya.
44
Permainan mencari harta karun dapat diimplementasikan sebagai teknik pembelajaran aktif dan atraktif dalam pembelajaran keterampilan membaca denah
pada siswa kelas VIII sekolah menengah pertama karena permainan ini dapat menekankan keaktifan siswa untuk mengalami sendiri, untuk berlatih, untuk
berkegiatan mencari dalam konteks yang sebenarnya tempat yang tertera pada denah—yang merupakan ciri pembelajaran aktif—dengan menarik, mengasyikan,
menyenangkan, dan tidak membosankan—yang merupakan ciri pembelajaran atraktif.
2.3 Kerangka Berpikir
Membaca adalah suatu keterampilan memahami dan menangkap pesan dari suatu informasi teks, gambar angka, dll. yang disampaikan penulis. Keterampilan
membaca sangat penting untuk dikuasai siswa, dengan kemampuan membaca yang baik siswa akan dapat mengetahui seluruh kejadian, peristiwa, maupun keadaan yang
terjadi di dunia ini dan dapat mengembangkan potensi dirinya. Salah satu kemampuan membaca yang harus dikuasai siswa sesuai dengan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan maupun Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah kemampuan membaca denah. Kemampuan ini penting artinya bagi bekal
siswa dalam bermasyarakat. Dengan kemampuan membaca denah pariwisata Kabupaten Banjarnegara, misalnya, siswa dapat mengetahui letak objek wisata
Serulingmas di Kabupaten Banjarnegara, siswa dapat mengetahui jalan menuju lokasi Serulingmas, dan siswa dapat mendeskripsikan letak Serulingmas pada
orang yang tidak tahu atau tidak membawa denah pariwisata.