7
2 kebutuhan menghindari penolakan peer-group. Berpijak dari penjelasan tahapan perkembangan siswa SMP di atas, diyakini bahwa permainan mencari
harta karun dapat mengejawantahkan keinginan siswa untuk bergabung dengan peer-group-nya karena permainan ini dilaksanakan secara berkelompok.
Pemilihan SMPN 2 Mandiraja didasarkan oleh pertimbangan ketersediaan lahan untuk dilaksanakannya permainan mencari harta karun. Adapun kelas yang
dipilih adalah kelas VIII F, hal ini didasari oleh kenyataan bahwa siswa kelas VIII F memiliki hasil belajar kurang memuaskan, merasa jenuh saat mengikuti
pelajaran, kurang tertib, dan menginginkan proses pembelajaran yang menyenangkan, selain itu, siswa juga belum pernah praktik menemukan dalam
konteks yang sebenarnya tempat yang tertera dalam denah. Berdasarkan berbagai penjelasan di atas, maka peneliti memilih judul
penelitian ini Permainan Mencari Harta Karun sebagai Teknik Pembelajaran Membaca Denah pada Siswa Kelas VIII F SMP Negeri 2 Mandiraja Tahun
Ajaran 20062007.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan observasi, angket, dan wawancara terdapat beberapa masalah berkaitan dengan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang dapat
diidentifkasi. Berdasarkan faktor siswa terdapat beberapa masalah, antara lain: 1 hasil belajar siswa kurang memuaskan akibat siswa merasa jenuh dan bosan
mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia, 2 ketika pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia berlangsung siswa tidak memperhatikan dengan
8
seksama dan membuat gaduh, 3 keinginan siswa untuk melakukan pembelajaran yang aktif dan atraktif, 4 100 siswa belum pernah praktik mencari dalam
konteks yang sebenarnya tempat yang tertera dalam denah, 5 100 belum pernah belajar di luar kelas, 6 siswa kurang disiplin karena ketika pelajaran
sudah dimulai ada siswa yang datang terlambat, dan 7 siswa pasif saat diberi pertanyaan
Berdasarkan faktor guru terdapat beberapa masalah, antara lain: 1 pemilihan teknik pembelajaran tidak didasarkan atas identifikasi terhadap potensi
lingkungan belajar, kemampuan siswa, karakteristik siswa, keadaan siswa, dan keinginan siswa, sehingga teknik pembelajaran yang dipilih seringkali tidak tepat,
2 teknik pembelajaran yang digunakan guru masih kurang variatif karena pembelajaran selalu dilakukan didalam ruang kelas. Akibatnya, siswa mudah
jenuh, 3 tahapan perkembangan peserta didik belum dipahami secara menyeluruh, sehingga keinginan-keinginan siswa belum dapat tercakup dalam
teknik pembelajaran yang selama ini digunakan. Berdasarkan faktor lingkungan sekolah juga terdapat beberapa masalah,
yaitu: 1 kondisi lingkungan sekolah yang mempunyai lahan yang luas belum dimanfaatkan secara optimal, 2 pemanfaatan lahan sekolah dan perpustakaan
untuk proses pembelajaran masih belum dilakukan sebagai alternatif pembelajaran di luar kelas, 3 lingkungan sekolah yang berada di luar pemukiman menjadikan
suasana tenang namun bila siang hari terasa panas sehingga bila pembelajaran dilakukan siang hari siswa menjadi lebih cepat mengalami kejenuhan, dan 4
kebersihan lingkungan kelas VIII F kurang dirawat.
9
1.3 Pembatasan Masalah