91
4.1.2.1.2 Hasil Tes Mendeskripsikan Isi Denah Siklus I
Selain tes permainan mencari harta karun, siswa juga melaksanakan tes mendeskripsikan isi denah. Tes ini bila merujuk pada KTSP pada dasarnya
mengulang kompetensi dasar yang harusnya telah mereka dapatkan di kelas IV SD, yaitu kompetensi dasar mendeskripsikan isi denah. Hanya saja, berdasarkan
perbincangan peneliti dengan guru SMP, KTSP di sebagian besar wilayah Banjarnegara baru berlaku mulai tahun ajaran 20072008. Jadi, siswa kelas VIII F
belum pernah mendeskripsikan isi denah di SD. Tes mendeskripsikan isi denah dilakukan dengan kadar bobot nilai 30 . Tes mendeskripsikan isi denah
berbentuk tulis. Terdapat 2 aspek penilaian, yaitu aspek ketepatan dan kelengkapan mendeskripsikan isi denah dan aspek keefektifan kalimat dan tanda
baca. Secara umum hasil mendeskripsikan denah yang dilakukan siswa terdapat pada tabel 22 berikut ini.
Tabel 22. Hasil Tes Mendeskripsikan Isi Denah Siklus I No. Nilai
Kategori Frekuensi Bobot
Hasil Klasikal
1. 25-30
Sangat baik -
- -
X = 616 38
=16,21 kurang
2. 20-24 Baik
5 147
13,16 3.
17-19 Cukup 8 197
21,05 4. 14-16
Kurang 13
194 34,21
5. 0-13 Sangat kurang 12
78 31,58
Jumlah 38 616
100
Berdasarkan tabel 22 dapat dijelaskan bahwa kemampuan siswa dalam mendeskripsikan denah masih memprihatinkan dengan rata-rata nilai 16,21 dalam
kategori kurang. Tidak ada siswa yang memperoleh nilai dengan kategori sangat baik. Hanya 5 siswa atau sebesar 13,16 yang sanggup memperoleh nilai dengan
92
kategori baik. Nilai dengan kategori cukup diperoleh oleh 8 siswa atau sebesar 21,05 . Siswa dengan jumlah terbanyak yaitu 13 siswa atau sebesar 34,21
justru memperoleh nilai dengan kategori kurang. Bahkan, 12 siswa atau sebesar 31,58 terjerembab dalam nilai dengan kategori sangat kurang.
Hasil tes mendeskripsikan isi denah pada siklus I jelas memperlihatkan keterampilan mendeskripsikan isi denah yang dimiliki siswa masih harus
ditingkatkan. Telah disebutkan sebelumnya, Tes mendeskripsikan isi denah terdiri dari 2 aspek penilaian, yaitu: 1 aspek ketepatan dan kelengkapan isi denah, 2
aspek kelengkapan dan ketepatan diksi dan tanda baca. Untuk memperjelas penjabaran hasil tes mendeskripsikan isi denah, berikut ini dijabarkan aspek-aspek
mendeskripsikan isi denah secara lebih terperinci. Aspek pertama dari tes mendeskripsikan isi denah adalah aspek ketepatan
dan kelengkapan isi denah. aspek ini menekankan agar siswa dapat setepat dan selengkap mungkin mendeskripsikan isi denah sekolahnya. Secara rinci, hasil tes
mendeskripsikan isi denah aspek ketepatan dan kelengkapan isi dapat dilihat pada tabel 23 berikut ini.
Tabel 23. Hasil Tes Mendeskripsikan Isi Denah Aspek Ketepatan dan Kelengkapan Isi Denah Siklus I
No. Nilai Kategori Frekuensi
Bobot Hasil
Klasikal
1. 16-20
Sangat baik 12
213 31,58 X = 515
38 = 13,55 baik
2. 13-15 Baik
10 135 26,32
3. 11-12 Cukup
9 104 23,68
4. 9-10 Kurang
6 57 15,79
5. 0-8 Sangat kurang
1 6 2,63
Jumlah 38 515
100
93
Berdasarkan tabel 23 dapat dijelaskan rata-rata nilai siswa sebesar 13,55 dalam kategori baik Siswa yang memperoleh nilai dengan kategori sangat kurang
berjumlah 1 siswa atau sebesar 2,63 . Siswa yang memperoleh nilai dengan kategori kurang berjumlah 6 siswa atau 15,79 . Siswa terbanyak memperoleh
nilai dengan kategori cukup yaitu 9 siswa atau sebesar 23,68 . Siswa yang memperoleh nilai dengan kategori baik hanya berjumlah 10 siswa atau sebesar
26,32 . Siswa yang memperoleh nilai dengan kategori sangat baik justru menjadi kategori dengan jumlah anggota terbanyak berjumlah 12 siswa atau
sebesar 31,58 . Hasil tes mendeskripsikan isi denah aspek keefektifan kalimat dan tanda
baca merupakan hasil yang paling “jatuh”. Kemampuan siswa dalam menerapkan tanda baca dan membuat kalimat yang efektif sangat memprihatinkan. Pada tabel
24 berikut ini diuraikan secara rinci hasil mendeskripsikan isi denah aspek keefektifan kalimat dan tanda baca.
Tabel 24. Hasil Tes Mendeskripsikan Isi Denah Aspek Keefektifan Kalimat dan Tanda Baca Siklus I
No. Nilai Kategori Frekuensi
Bobot Hasil
Klasikal
1. 9-10
Sangat baik -
- -
X = 101 38
= 2,66 sangat kurang
2. 7-8 Baik
1 8 2,63
3. 6 Cukup
3 18 7,89
4. 5 Kurang
2 10 5,26
5. 0-4 Sangat kurang 32
65 84,21 Jumlah 38
101 100
Berdasarkan tabel 24 dapat dijelaskan bahwa kemampuan siswa dalam membuat kalimat deskriptif yang efektif dengan tanda baca yang tepat masuk
dalam kategori sangat kurang. Tidak ada siswa yang memperoleh nilai dengan
94
kategori sangat baik. Hanya 1 siswa atau sebesar 2,63 yang memperoleh nilai dengan kategori baik. Hanya 3 siswa atau sebesar 7,89 yang memperoleh nilai
dengan kategori cukup. Siswa yang memperoleh nilai dengan kategori kurang berjumlah 2 siswa atau sebesar 5,26 . Lebih dari 80 tepatnya 84,21 siswa
atau 32 siswa memperoleh nilai dengan kategori sangat kurang. Hasil ini memperlihatkan dengan jelas bahwa kemampuan siswa khususnya dalam
memahami dan menggunakan tanda baca dengan benar masih sangat kurang dan harus ditingkatkan. Salah satu cara meningkatkan adalah dengan memperlihatkan
bentuk deskripsi denah dengan menggunakan tanda baca yang benar.
4.1.2.2 Hasil Nontes Siklus I