Bagian-bagian Denah Penggunaan dan Pembacaan Denah

34 Real cartographers Worlds conception Map Recipient Gambar 2. Sistem Komunikasi Denah

2.2.2.2 Jenis-jenis Denah

Siaran Pendidikan Bahasa Indonesia di TVRI 22 Januari 2007 Pkl. 15.45 mengidentifikasikan denah berdasarkan bentuknya menjadi dua, yaitu denah sederhana dan denah rumit. Denah sederhana adalah denah yang dibuat dalam bentuk praktis dan tidak dimuat secara resmi. Contoh dari denah sederhana antara lain adalah denah ruang perkantoran dan denah tempat duduk siswa. Denah rumit adalah denah yang dibuat untuk tempatlokasi yang berbentuk rumit. Lazimnya dimuat secara resmi oleh instansi yang berkepentingan. Contoh denah rumit adalah denah tempat wisata Baturaden yang diterbitkan oleh dinas pariwisata Kabupaten Banyumas. Berdasarkan identifikasi denah di atas, pada penelitian ini digunakan jenis denah sederhana, yaitu denah SMPN 2 Mandiraja.

2.2.2.3 Bagian-bagian Denah

Setiap denah dibuat untuk dapat memberikan infornasi kepada pembacanya. Oleh karena itu, perlu kiranya setiap denah dilengkapi dengan informasi yang dapat memudahkan pembacaan denah. Merujuk pada paparan kuliah karya Sandy 1986:2 dan juga Siaran Pendidikan Bahasa Indonesia TVRI 22 Januari 2007 Pkl. 15.45, bagian-bagian denah yang dapat memudahkan pembacaaan denah terdiri dari: 35 1 Judul denah Denah harus diberi judul yang mencerminkan isi denah. Judul dapat diletakan di sembarang tempat asal tidak menggangu gambar denah. Judul suatu denah dapat diletakkan pada: bagian atas tengah di luar, bagian atas kiri atau kanan luar, atau di sembarang tempat dalam peta tetapi di luar gambar denah. 2 Penunjuk arah mata angin Dengan penunjuk arah ini pembaca dapat mengetahui arah utara, selatan, barat, dan timur pada peta. Penunjuk arah letaknya di sebelah kiri atas atau di bagian bawah denah. 3 Lokasitempat Lokasi atau tempat yang dituju harus terdapat dalam denah. Hal ini berlaku wajib karena lokasi yang dituju adalah yang utama harus ada pada sebuah denah. Lazimnya, lokasi atau tempat yang dituju dalam denah dibedakan dari tempat lainnya, misal gambarnya diperbesar, di atas gambar ditulis keterangan lokasi, maupun gambar lokasi diberi warna berbeda. 4 Tempat-tempat yang mudah dikenali Selain lokasi utama, untuk memudahkan pembaca denah menemukan lokasi dalam denah, perlu kiranya terdapat lokasi yang mudah dikenali oleh pembaca denah sebagai penujuk. Lokasi atau tempat yang mudah dikenali, misalnya, masjid besar, balai desa, kantor polisi, rumah sakit, dll. 5 Nama-nama jalan Denah akan semakin mudah dibaca apabila juga dilengkapi dengan nama- nama jalan yang harus dilewati oleh pembaca denah untuk dapat sampai ke lokasi tujuan. Nama jalan dapat juga berupa nama gang maupun nama jalan raya. 36 6 Arah menuju lokasi Selain nama jalan dan tempat yang mudah dikenali, dalam denah juga terdapat arah menuju lokasi yang hendak dituju.

2.2.2.4 Penggunaan dan Pembacaan Denah

”Manusia modern sekarang ini tidak lepas dari denah sebagai petunjuk untuk mengenal suatu daerah dan lingkungan yang belum di kenal” www.gd.itb.ac.idpemetaan.htm-7k. Untuk dapat mempergunakan denah secara baik ada suatu tuntunan dalam pemakaiannya. Sukwarjono dan Sukoco 1993:56- 57 menguraikan tahap dalam mempergunakan denah, yakni tahap pembacaan denah dan tahap interpretasi denah. Tahap pembacaan denah orang harus memahami dengan baik semua bagian-bagian dan informasi yang ada pada denah. Ginting, dkk. 1996:19-20 menyatakan dalam memahami denah, pengguna denah terlebih dahulu melihat judul denah yang hendak dipahami. Selanjutnya, pengguna denah melihat bagian- bagian lain, meliputi lokasi, nama jalan, tempat yang mudah dikenali dsb. Siaran Pendidikan TVRI 22 Januari 2007 Pkl. 15.45 memaparkan bahwa denah dapat dibaca berdasarkan arah dan tempat. Berdasarkan arah, lazimnya arah utara ditujukan ke arah atas, selatan ditujukan ke arah bawah, barat ditujukan ke kiri, dan timur ke arah kanan. Sementara itu, cara membaca tempat pada denah dengan cara menyebutkan tempat-tempat yang mudah dikenali.

2.2.3 Permainan Mencari Harta Karun

Dokumen yang terkait

AN ANALYSIS OF GRAMMATICAL ERRORS IN WRITING DESCRIPTIVE PARAGRAPH MADE BY THE SECOND YEAR STUDENTS OF SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG

44 306 18

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25