Networking di Ubuntu Panduan Linux Ubuntu

222 Pake Ubuntu Yuk Dijamin ga bakalan kena usus buntu Secara teoritis, ip address memiliki range dari 0 – 255, tetapi dalam prakteknya nilai yang bisa dipakai hanya dari 1 – 254. Hal ini disebabkan karena nilai 0 digunakan untuk network address dan nilai 255 digunakan untuk broadcast address. Jadi jika kita memiliki ip address kelas C dengan alamat 192.168.0.1, maka nilai 192.168.0.0 adalah alamat network address nya yang cukup ditulis dengan 192.168.0, sedangkan nilai 192.168.0.255 merupakan nilai broadcast address. Ip address memilik lima kelas, dimana masing-masing kelas mempunyai range tertentu yang bisa dilihat pada tabel berikut ini: Kelas IP Alamat Awal Alamat Akhir Netmask Default A 0.0.0.0 127.255.255.255 255.0.0.0 B 128.0.0.0 191.255.255.255 255.255.0 C 192.0.0.0 223.255.255.255 255.255.255.0 D 224.0.0.0 239.255.255.255 E 240.0.0.0 255.255.255.255 Tabel 10.1 Kelas IP Address Nilai-nilai diatas merupakan nilai secara teoritis, dimana sudah dijelaskan sebelumnya bahwa penggunaan 0 dan 255 dalam alamat ip address tidak dibenarkan. Selain hal tersebut, pengecualian lain dari penggunaan ip address adalah, kita tidak boleh menggunakan alamat 127.0.0.1, karena alamat ini digunakan untuk localhost atau loopback address yang interfacenya dikenal dengan nama lo pada linux. Gunakan perintah ifconfig untuk melihat ip address. Jika ada network address dengan alamat 192.168.20.0, maka alamat efektif yang bisa dipakai hanya ada 254 alamat, dari 192.168.20.1 – 192.168.20.254. Hal ini terjadi karena, alamat 192.168.20.0 mengacu kepada alamat network, sedangkan untuk 192.168.20.255 digunakan untuk alamat broadcast dari network tersebut. NETWORKING 223 Gambar 10.1 Perintah ifconfig Untuk mempelajari lebih dalam lagi mengenai ip address anda bisa membaca lampiran D pada buku ini. Pada linux ubuntu, untuk melakukan konfigurasi jaringan dengan GUI, klik menu System → Administration → Networking network- admin. Maka akan muncul tampilan dari Network Settings, dimana Wired Connection digunakan untuk ethernet card lan card. Sedangkan modem connection digunakan untuk mengkonfigurasi modem . Pada tampilan Network Settings terdapat tab-tab seperti tab Connection digunakan untuk mengatur koneksi yang digunakan seperti lan card, modem. Tab General digunakan untuk mengatur hostname nama komputer dan domain name. Tab DNS digunakan untuk mengatur DNS server yang bertugas dalam menterjemahkan ip address kedalam nama yang mudah untuk diingat. Tab Hosts digunakan untuk mengatur alias dari ip address. Tampilan GUI dari network-admin bisa dilihat seperti pada gambar. Jika anda sudah mengkonfigurasi jaringan seperti pada sub bab 3.6, maka komputer anda harusnya sudah memiliki ip address sendiri. 224 Pake Ubuntu Yuk Dijamin ga bakalan kena usus buntu Gambar 10.2 Network Settings Kita juga bisa membuat lokasi-lokasi untuk ip address tertentu. Lan card kita bisa diberikan ip yang berbeda-beda dan disimpan dengan nama lokasi yang berbeda pula. Pada buku ini penulis memberi nama net-house untuk ip address 192.168.20.10 dan ip address 192.168.20.100 untuk lokasi net-house-2. Sehingga ketika penulis ingin menggunakan ip address 192.168.20.10, maka penulis tinggal memanggil lokasi net- house . Untuk membuat lokasi baru, klik button bergambar seperti disket, lihat gambar dibawah, isikan nama untuk lokasi baru tersebut. Gambar 10.3 Membuat lokasi untuk lan card NETWORKING 225 Sekarang kita bisa mengganti ip address dengan alamat yang lain, kemudian lakukan langkah yang sama, simpan dengan nama lokasi yang berbeda. Untuk memanggil lokasi yang diinginkan, klik nama lokasi yang diinginkan pada list box Location dan klik Apply. Jangan lupa memberi tanda √ yang terdapat di sebelah kiri dari nama lan card untuk mengaktifkan interface. Gmbar 10.4 Memanggil lokasi yang disimpan Jika ingin mengedit langsung file yang berhubungan dengan Network Settings , kita harus mengedit file etcnetworkinterfaces. Pada terminal ketikkan perintah berikut gunakan editor favorit anda sudo gedit etcnetworkinterfaces This file describes the network interfaces available on your system and how to activate them. For more information, see interfaces5. The loopback network interface auto lo iface lo inet loopback ethernet eth0 auto eth0 iface eth0 inet static address 192.168.1.2 netmask 255.255.255.0 gateway 192.168.1.1 226 Pake Ubuntu Yuk Dijamin ga bakalan kena usus buntu aliases for eth0 auto eth0:0 iface eth0:0 inet static name Ethernet alias LAN card address 192.168.1.10 netmask 255.255.255.0 broadcast 192.168.1.255 network 192.168.1.0 Pada isi file dari etcnetworkinterfaces diatas bisa berbeda dengan yang ada pada komputer anda, tergantung network card yang dimiliki. Jika komputer yang digunakan tidak memiliki lan card atau wireless lan card, maka file etcnetworkinterfaces, hanya berisikan auto lo iface lo inet loopback Yang digunakan untuk localhost address, dimana alamatnya adalah 127.0.0.1 dengan netmask 255.0.0.0 Sekarang perhatikan blok selanjutnya auto eth0 iface eth0 inet static address 192.168.1.2 netmask 255.255.255.0 gateway 192.168.1.1 Baris pertama auto disini berarti lan card eth0 otomatis aktif pada saat boot. Baris kedua berarti interface iface eth0 menggunakan IPv4 jika menggunakan IPv6, maka ganti inet dengan inet6 dengan ip statis, jika memperoleh ip dari DHCP server, ganti static dengan dhcp. Baris ketiga adalah ip address yang harus diberikan kepada eth0, selanjutnya adalah netmask. Baris kelima adalah alamat gateway dari ip yang digunakan oleh eth0. Gateway ini akan digunakan jika NETWORKING 227 komputer yang digunakan mengirim packet data ke komputer lain yang tidak satu network. Parameter lain yang bisa digunakan adalah broadcast, untuk menentukan alamat broadcast dari ip yang digunakan. Untuk brodcast dan netmask, jika tidak ditulis, maka Ubuntu secara otomatis akan mengisi dengan alamat netmask dan broadcast default sesuai dengan class ip yang digunakan. Anda bisa menggunakan perintah man interfaces untuk mengetahui pilihan- pilihan yang ada untuk etcnetworkinterfaces. Jika sudah selesai jangan lupa untuk menyimpan hasil perubahan tersebut, kemudian jalankan perintah berikut untuk merestart interfaces jaringan. sudo etcinit.dnetworking restart Pada Linux, lan card pertama dikenal dengan nama eth0, lan card kedua dikenal dengan nama eth1 dan seterusnya. Untuk loopback atau localhost interface nya dikenal dengan nama lo. Dan untuk modem biasanya dikenal dengan nama ppp0. File lain yang berhubungan dengan networking adalah file etcresolv.conf , yang berhubungan dengan DNS server, jika sudah di konfigurasi melalui network-admin, maka file ini tidak perlu dimodifikasi lagi. Isi dari file etcresolv.conf biasanya adalah search domain.ku.com nameserver 192.168.1.1 nameserver 202.134.0.155 nameserver 202.134.2.5 keyword search akan berguna jika ada permintaan hostname pada network yang otomatis akan langsung menambahkan domain yang digunakan pada network. Contohnya DNS server yang digunakan menangani domain domain.ku.com, dan ada host dengan alamat urangkayo.domain.ku.com, jika anda melakukan request seperti ping dengan menggunakan urangkayo, secara otomatis request tersebut akan menjadi urangkayo.domain.ku.com. Baris nameserver merujuk kepada alamat IP DNS server yang digunakan, dimana ada bisa banyak nameserver yang bisa digunakan, tergantung jumlah DNS server yang dimiliki, umumnya ada primary dan secondary 228 Pake Ubuntu Yuk Dijamin ga bakalan kena usus buntu nameserver. DNS server akan dibaca secara berurutan, pada konfigurasi diatas, jika ada permintaan mengguakan DNS server, akan terlebih dahulu menghubungi ip 192.168.1.1, jika gagal akan menghubungi ip selanjutnya 202.134.0.155, dan begitu seterusnya. Sekarang kita akan melihat file etchosts, yang bisa disebut versi sederhana dari dns, file ini berisikan ip address yang berhubungan dengan nama host dari komputer. File etchosts akan terlebih dahulu sebelum DNS server dalam menterjemahkan hostname kedalam ip address. File etchosts, harus berisikan baris berikut 127.0.0.1 localhost.localdomain localhost 192.168.0.1 ns1.scorvia.net Baris pertama merupakan pasangan ip 127.0.0.1 dengan hostname localhost, baris ini harus selalu ada meskipun komputer yang digunakan tidak memiliki Lan Card. Baris kedua adalah pasangan ip address yang dimiliki oleh komputer kita dengan nama hostname yang digunakan oleh komputer untuk baris kedua, akan berbeda dengan komputer yang anda gunakan. Kita juga bisa mempersingkat dengan memberikan alias, seperti 192.168.0.1 ns1.scorvia.net ns1 dimana, pada baris diatas, dengan memanggil ns1 sama artinya dengan memanggil ns1.scorvia.net. Jika komputer dijaringan hanya berjumlah sedikit, kita bisa menggunakan file etchosts, dalam menterjemahkan hostname kedalam ip. Contoh jika ada komputer kedua dengan ip 192.168.0.2 dengan nama host urangkayo.scorvia.net, maka isi file etchosts, pada komputer ns1.scorvia.net adalah 127.0.0.1 localhost.localdomain localhost 192.168.0.1 ns1.scorvia.net 192.168.0.2 urangkayo.scorvia.net urangkayo Setelah melakukan editing pada file etchosts, ada baiknya restart network dengan perintah sudo etcinit.dnetworking restart NETWORKING 229 Sekarang jika kita melakukan ping dengan perintah ping urangkayo, akan sama hasilnya dengan perintah ping 192.168.0.2 Konfigurasi Jaringan Melalui Command Line Selain menggunakan GUI dan mengedit langsung file-file diatas, kita bisa menggunakan command line dalam mengkonfigurasi jaringan, dimana kelemahannya adalah konfigurasi yang dilakukan hanya bisa bertahan sementara, jika komputer di restart, maka konfigurasinya juga akan hilang. Perintah-perintah command line yang bisa digunakan ifconfig Perintah ifconfig bisa digunakan untuk melihat konfigurasi jaringan, dan juga bisa digunakan untuk mengkonfigurasi jaringan sementara. Untuk melihat konfigurasi jaringan, cukup ketikkan perintah ifconfig pada terminal ifconfig eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:50:FC:3A:83:D2 inet addr:192.168.0.1 Bcast:192.168.0.255 Mask:255.255.255.0 inet6 addr: fe80::250:fcff:fe3a:83d264 Scope:Link UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1 RX packets:13739 errors:208 dropped:0 overruns:0 frame:0 TX packets:150 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0 collisions:0 txqueuelen:1000 RX bytes:1365653 1.3 MiB TX bytes:12444 12.1 KiB Interrupt:19 Base address:0x6000 lo Link encap:Local Loopback inet addr:127.0.0.1 Mask:255.0.0.0 inet6 addr: ::1128 Scope:Host UP LOOPBACK RUNNING MTU:16436 Metric:1 RX packets:30 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0 TX packets:30 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0 collisions:0 txqueuelen:0 230 Pake Ubuntu Yuk Dijamin ga bakalan kena usus buntu RX bytes:1980 1.9 KiB TX bytes:1980 1.9 KiB Untuk mengganti ip address menggunakan perintah ifconfig, bisa menggunakan perintah sudo ifconfig eth0 192.168.0.100 \ netmask 255.255.255.0 up Lihat dengan perintah ifconfig lagi, maka ip address yang digunakan sudah berubah. Format umum dari perintah diatas adalah ifconfig iface ip_address netmask netmask_value. Sedangkan perintah up diatas berfungsi untuk mengaktifkan interfaces setelah ip address diganti. Untuk men-shutdown network interfaces, bisa menggunakan perintah sudo etcinit.dnetworking stop dimana perintah ini akan men-shutdown semua interfaces yang ada, jika ingin men-shutdown interfaces tertentu, bisa menggunakan perintah sudo ifdown eth0 sudo ifconfig eth0 down Untuk mengaktifkan kembali interfaces yang dishutdown, gunakan perintah sudo ifup eth0 sudo ifconfig eth0 up Untuk mengaktifkan semua interfaces yang ada gunakan perintah sudo etcinit.dnetworking start route Untuk mengganti gateway dari command line bisa menggunakan perintah route. Perintah berikut akan mengganti default gateway dari eth0 sudo route add default gw 192.168.0.1 eth0 NETWORKING 231 Untuk menghapus default gateway gunakan perintah sudo route del default gw 172.16.0.1 eth0 Melihat informasi routing, bisa menggunakan perintah route atau netstat netstat -nr Kernel IP routing table Destination Gateway Genmask Flags MSS Window irtt Iface 192.168.0.0 0.0.0.0 255.255.255.0 U 0 0 0 eth0 0.0.0.0 192.168.0.1 0.0.0.0 UG 0 0 0 eth0 route -n Kernel IP routing table Destination Gateway Genmask Flags Metric Ref Use Iface 192.168.0.0 0.0.0.0 255.255.255.0 U 0 0 0 eth0 0.0.0.0 192.168.0.1 0.0.0.0 UG 0 0 0 eth0

10.2 Koneksi Internet dengan ADSL

Pada sub bab 3.6 telah dijelaskan bagaimana cara menginstall modem dial-up, pada sub bab ini akan menjelaskan bagaimana cara mengkonfigurasi modem ADSL yang terhubung dengan layanan telkom Speedy. Disini modem terhubung melalui LAN Card, dan berfungsi sebagai bridge pada koneksi internet. Untuk mengkonfigurasi modem bersifat sebagai bridge bisa di baca manual dari modem yang digunakan umumnya modem ADSL yang terhubung dengan port ethernet mempunya web interfaces untuk melakukan konfigurasinya. Modem yang digunakan menggunakan koneksi melalui port ethernet eth0 disarankan untuk menggunakan modem dengan koneksi port ethernet pada Linux, karena kita tidak perlu dipusingkan dengan driver modem jika menggunakan port USB, terutama jika modem yang digunakan adalah winmodem. Pada tulisan ini penulis menggunakan layanan Telkom Speedy, untuk itu anda perlu mengetahui username dan password dari account anda, yang bisa ditanyakan pada ISP tempat berlangganan. Setelah modem 232 Pake Ubuntu Yuk Dijamin ga bakalan kena usus buntu nyala, dan sudah di setting sebagai bridge, dimana disini modem ADSL terhubung dengan Lan Card, buka gnome-terminal, kemudian ketikkan perintah berikut pada terminal sudo pppoeconf Akan muncul tampilan untuk mengkonfigurasi modem ADSL yang digunakan. Jika kita menggunakan lebih dari satu LAN Card program ini secara otomatis akan mendeteksi semua LAN Card yang ada. Gambar 10.5 Mendeteksi interfaces oleh pppoeconf Pilih Yes, kemudian tekan ENTER untuk melanjutkan prosesnya. Gambar 10.6 Proses scanning PPPoE Access Concentrator Pada option selanjutnya klik YES untuk menyetujui settingan default dari modem ADSL ini.