Sudo Panduan Linux Ubuntu

198 Pake Ubuntu Yuk Dijamin ga bakalan kena usus buntu admin:x:114:urangkayo Username urangkayo merupakan username yang penulis buat waktu proses install Ubuntu, dan secara otomatis username tersebut akan tergabung dengan group admin sehingga kita bisa menggunakan perintah sudo. Misalkan pada username yang telah kita buat sebelumnya, kita ingin agar user thinkerbels dapat menggunakan perintah sudo untuk memperoleh hak akses root, maka kita bisa menggunakan perintah berikut untuk menambahkan thinkerbels kedalam group admin sudo usermod –G admin thinkerbels Kita juga bisa menambahkan user atau group yang kita inginkan untuk bisa memperoleh hak akses sebagai root dengan menambahkan user tersebut pada file etcsudoers, untuk mengedit file etcsudoers maka kita akan menggunakan perintah visudo. sudo visudo etcsudoers This file MUST be edited with the visudo command as root. See the man page for details on how to write a sudoers file. Host alias specification User alias specification Cmnd alias specification Defaults Defaults lecture,tty_tickets,fqdn User privilege specification root ALL=ALL ALL Members of the admin group may gain root privileges admin ALL=ALL ALL thinkerbels localhost=ALL ALL Tampilan diatas adalah isi dari file etcsudoers pada komputer penulis, dimana pada baris terakhir penulis menambahkan Administrasi User dan Group 199 thinkerbels localhost=ALL ALL Baris tersebut memiliki arti untuk mengizinkan user bernama thinkerbels untuk menggunakan perintah sudo agar bisa memperoleh akses sebagai root hanya pada komputer tersebut localhost untuk semua perintah yang membutuhkan hak akses sebagai root. Format penulisan pada file etcsudoers adalah nama_user nama_host=command Jika ingin menambahkan group kedalam etcsudoers formatnya nama_group nama_host=command Contohnya, baris berikut akan menambahkan group capoex kedalam file etcsudoers, dan memberikan semua hak akses root. capoex ALL=ALL ALL Ketika kita mengedit file sudoers dengan visudo kita salah dalam mengetik format penulisannya, maka pada saat menyimpan akan muncul pesan seperti berikut ini sudoers file: syntax error, line 22 What now? Options are: edit sudoers file again exit without saving changes to sudoers file Quit and save changes to sudoers file DANGER What now? e Kita bisa memilih e untuk mengedit dan memperbaiki kesalahan pada baris yang telah disebutkan. Untuk mengetahui lebih lanjut lagi mengenai sudoers serta opsi-opsi yang tersedia untuk sudoers ini, kita bisa melihat pada manualnya dengan menjalankan perintah berikut man sudoers Mengizinkan user biasa untuk memperoleh hak akses sebagai root dengan menggunakan perintah sudo akan memudahkan didalam mengetahui siapa saja yang bertindak sebagai root dalam menjalankan suatu perintah, dengan melihat file varlogauth.log. Berikut ini potongan baris dari file varlogauth.log yang menyimpan log 200 Pake Ubuntu Yuk Dijamin ga bakalan kena usus buntu ketika menggunakan perintah sudo. Berikut ini potongan dari file varlogauth.log yang bisa dilihat dengan menggunakan perintah head atau tail. tail -n 2 -f varlogauth.log Feb 4 21:46:36 scorvia sudo: pam_unix authentication failure; logname= uid=0 euid=0 tty=pts1 ruser= rhost= user=urangkayo Feb 4 21:46:59 scorvia sudo: urangkayo : TTY=pts1 ; PWD=homeurangkayo ; USER=root ; COMMAND=bincat etcshadow Lihat pada baris pertama, dimana ketika penulis memasukkan password yang salah, maka disitu tertulis “sudo: pam_unix authentication failure ” dan disertai dengan nama user yang menggunakan perintah tersebut “user=urangkayo” Sekarang perhatikan baris yang kedua, ketika perintah sudo sukses dijalankan “sudo: urangkayo : TTY=pts1 ; PWD=homeurangkayo ; USER=root ; COMMAND=bincat etcshadow ”. Dari baris ini kita bisa lihat user yang menjalankan perintah sudo, terminal yang digunakan oleh user tersebut, working directory saat user tersebut menjalankan sudo, serta perintah yang dijalankan setelah sudo yaitu perintah bincat. Hal ini akan memudahkan dalam melakukan audit terhadap sistem yang memiliki lebih dari satu orang yang bisa bertindak sebagai system administrator, yang banyak diterapkan pada sistem perusahaan-perusahaan yang besar. Bandingkan dengan menggunakan account root langsung kedalam sistem, dimana akan sulit mengetahui siapa yang telah bertindak sebagai root. Untuk mempelajari lebih jauh mengenai sudo bisa mengunjungi website sudo di http:www.sudo.ws atau http:www.komar.orgpressudotoc.html, untuk melihat penerapan sudo pada sebuah perusahaan besar. B B a a b b 9 9 HARDWARE dan MOUNTING FILE SYSTEM Sistem Operasi GNULinux pada saat ini mampu mendeteksi hardware dengan baik, kemampuan Linux dalam mendeteksi hardware sudah sangat bagus jika dibandingkan dengan masa-masa awal GNULinux. Untuk mengetahui mengenai hardware bisa dlihat pada http:www.tldp.orgHOWTOHardware-HOWTO, selain itu kita juga bisa membaca spesifikasi hardware yang didukung oleh distro yang kita gunakan dengan mengunjungi website dari distro tersebut atau membaca file RELEASE NOTES yang selalu disertakan dalam CD installer dari distro yang digunakan, contohnya pada Ubuntu bisa mengunjungi alamat http:www.ubuntu.comdownloadreleasenotes . Pada bab ini kita akan melihat bagaimana cara mengetahui informasi hardware yang ada pada system yang digunakan. 9.1 Device Manager 9.2 Melihat informasi hardware dengan command line 9.3 Mounting dan Manajemen File System

9.4 Memanajemen Modules

9.1 Device Manager

Device Manager berguna untuk melihat informasi mengenai hardware yang terinstall pada komputer kita. Klik menu System → Administration → Device Manager hal-device-manager. Akan muncul tampilan mengenai infomasi tentang hardware yang terpasang pada komputer. Disini kita melihat informasi mengenai processor, pci card, usb serta hardware-hardware lainnya. 202 Pake Ubuntu Yuk Dijamin ga bakalan kena usus buntu Mengetahui hardware yang terpasang dalam komputer kita akan sangat bermanfaat bila suatu saat kita memiliki masalah dengan hardware yang terdapat pada komputer kita, seperti mengenai masalah driver atau modules untuk hardware tersebut. Pada saat ini Linux umumnya sudah mengenal dengan baik hardware-hardware komputer yang ada, sehingga jika modules driver nya tersedia dalam sistem Linux kita, maka pada saat booting sistem akan meload nya. Pada saat ini sudah sangat banyak vendor-vendor hardware yang menyediakan driver untuk linux, dimana dulu merupakan hal yang sangat susah untuk ditemui. Gambar 9.1 Device Manager