Berbagi Koneksi Internet Panduan Linux Ubuntu

NETWORKING 239 ADSL nya terhubung dengan port USB. Seperti yang telah dijelaskan pada sub bab 10.2, modem ADSL terhubung pada port eth0 Langkah pertama yang kita lakukan adalah, aktifkan ip forwarding pada linux Ubuntu yang akan digunakan sebagai gateway dengan perintah sudo su –c \ “echo 1 procsysnetipv4ip_forward” Restart network dengan menggunakan perintah sudo etcinit.dnetworking restart Langkah selanjutnya adalah mengaktifkan NAT untuk me- masquerade ip lokal dengan perintah IPTABLES. Dengan melakukan masquerade ip lokal, maka dengan satu ip yang kita peroleh dari ISP, kita bisa membuat komputer-komputer yang ada dijaringan kita dapat mengakses internet, dimana oleh jaringan luar internet ip yang terlihat adalah ip yang kita peroleh dari ISP. sudo iptables -t nat –A POSTROUTING -o ppp0 \ -s 192.168.1.024 -j MASQUERADE Jika kita tidak menggunakan modem sebagai bridge, tapi sebagai pppoe client, atau jika menggunakan koneksi internet yang langsung terhubung dengan eth0, maka ganti -o ppp0 dengan interface yang terhubung ke internet, contohnya adalah -o eth0. Disini diasumsikan alamat jaringan yang digunakan adalah 192.168.1.024, jika anda menggunakan alamat jaringan yang lain, sesuaikan alamat jaringan yang digunakan untuk source, misalkan alamat jaringan anda 192.168.100.024, maka akan berubah menjadi -s 192.168.100.024. Sekarang pada client, ganti ip nya menjadi satu network dengan ip server Ubuntunya, jika Linux Ubuntunya menggunakan ip 192.168.1.1 pada eth1 yang terhubung kejaringan lokal., maka clientnya bisa menggunakan ip 192.168.1.2 - 192.168.1.254, untuk mengganti ip pada client yang menggunakan Windows XP, klik menu Start → Control Panel → Network and Internet Connections → Network Connections → Klik kanan pada Local Area Connection → Klik 240 Pake Ubuntu Yuk Dijamin ga bakalan kena usus buntu Properties → Internet Protocol TCPIP → klik Properties, ganti ip komputer Windowsnya sehingga satu network dengan Linux Ubuntu, kemudian pada Default Gateway, isikan ip linux Ubuntu yang terhubung kejaringan lokal, pada contoh ini adalah 192.168.1.1, untuk DNS Server, karena tidak menggunakan DNS server sendiri, maka isikan dengan IP DNS Server dari ISP, yang kurang lebih terlihat seperti pada gambar 10.17 berikut Gambar 10.17 Mengganti Ip Address pada Client Pada bab mengenai IPTABLES dan SQUID akan dijelaskan bagaimana cara membuat proxy server dan transparant proxy serta bagaimana mengatur bandwith untuk setiap komputer yang terhubung ke internet dengan adil. IPTABLES juga bisa digunakan sebagai firewall, anda bisa menginstall firestarter untuk memudahkan membangun firewall menggunakan IPTABLES sudo apt-get install firestarter Setelah proses installasi selesai, klik menu Applications → Internet → Firestarter. Pada saat pertama kali dijalankan akan muncul jendela wizard yang cukup mudah untuk dimengerti, jika kita tidak terlalu memahami options-options yang ada, maka kita bisa menggunakan pilihan default yang diberikan oleh firestarter dengan meng-click NETWORKING 241 button Forward , jika telah selesai, klik Save untuk menyimpan konfigurasinya. Gambar 10.18 Firestarter wizard Untuk mengetahui lebih jauh mengenai firestarter bisa dilihat pada menu Help dari firestarter itu sendiri. Selain firestarter, program yang bisa digunakan untuk membangun firewall berbasiskan IPTABLES adalah fwbuilder, yang bisa diinstall dengan perintah sudo apt-get install fwbuilder Silahkan baca manual dari program ini untuk mengetahui lebih jelasnya atau mengunjungi websitenya di http:www.fwbuilder.org. B B a a b b 1 1 1 1 OPTIMALISASI, MONITORING, CRONTAB 11.1 Optimalisasi system 11.2 Melakukan monitoring system 11.3 Menggunakan crontab untuk otomatisasi

11.1 Optimalisasi System

Sebelum melakukan perubahan untuk membuat Ubuntu berjalan lebih cepat, terlebih dahulu penulis akan sedikit membahas mengenai proses booting pada Linux. Proses booting pada Linux dimulai pada saat bootloader seperti GRUB, Lilo mencari image kernel pada harddisk, ketika image kernel ditemukan maka akan di load kedalam memori, dan kernel akan dijalankan. Selanjutnya kernel akan melakukan proses inisialisasi pada hardware device dan drivernya, melakukan mount terhadap filesystem. Kemudian kernel akan menjalankan program yang bernama init merupakan parent dari semua proses yang berjalan di Linux karena itu memiliki PID dengan nilai 1, proses selanjutnya berjalan dibawah kendali init, dan terakhir init akan memproses sehingga akan muncul tampilan untuk login. Sistem linux dengan berbagai macam proses yang berjalan dengan keadaan tertentu disebut dengan runlevel. runlevel pada linux terbagi atas:  runlevel S, merupakan runlevel yang pertama kali berjalan di dalam proses booting, pada runlevel ini script pada 244 Pake Ubuntu Yuk Dijamin ga bakalan kena usus buntu etcinit.drcS akan dijalankan untuk menjalankan script yang terdapat di etcrcS.d.  runlevel 1, runlevel yang berjalan pada mode single user, akan menjalankan script pada direktori etcrc1.d  runlevel 2, 3, 4, 5, merupakan runlevel multi-user mode, yang pada Ubuntu, runlevel 2,3,4 dan 5 tidak memiliki perbedaan. Script yang dijalankan tergantung pada runlevel yang berjalan, jika runlevel 2, maka akan di jalankan script pada etcrc2.d  runlevel 0, merupakan runlevel pada saat komputer shutdown, akan menjalankan script pada etcrc0.d  runlevel 6, runlevel untuk reboot, akan menjalankan script pada etcrc6.d Setelah kita mengetahui proses booting Linux, kita bisa mengetahui bahwa sistem yang sedang berjalan akan mengeksekusi script-script yang berada pada etcrcX.d X adalah nilai yang sesuai dengan runlevel yang sedang berjalan. Script-script pada direktori tersebut ada yang memang dibutuhkan oleh sistem dan ada juga yang tidak dibutuhkan tetapi dijalankan oleh sistem. Contohnya pada runlevel 2 di Ubuntu, service untuk bluetooth secara default akan dijalankan, jika kita tidak memiliki device bluetooth berarti service ini tidak berguna, dan seharusnya tidak dijalankan agar sistem bisa berjalan dengan lebih cepat. Untuk mematikan service-service yang tidak kita gunakan yang berjalan pada runlevel yang kita jalankan klik menu Syst em → Administration → Services services-admin. Penggunaan program ini untuk mematikan dan mengaktifkan services yang diinginkan sudah dibahas pada BAB 3 sub bab 3.9, untuk itu silahkan lihat kembali bagaimana cara menggunakan program ini. Program ini hanya akan mematikan services yang sesuai dengan runlevel yang sedang kita gunakan. Untuk bisa mengakses services yang ada pada semua runlevel baik itu untuk runlevel 0-6 dan runlevel S, kita membutuhkan program yang bernama SysV Runlevel Config, program ini memiliki GUI yang berjalan pada terminal. Dengan program ini kita bisa mematikan