Option dhcpd.conf Panduan Linux Ubuntu

430 Pake Ubuntu Yuk Dijamin ga bakalan kena usus buntu Sekarang kita akan melihat beberapa option yang sering digunakan didalam mengkonfigurasi DHCP server. File dhcpd.conf sendiri memiliki comment yang memudahkan kita untuk mengerti terhadap options-options yang ada. Berikut ini merupakan option minimal yang harus ada pada dhcpd.conf agar bisa berjalan dengan baik, option tersebut adalah: option domain-name nama_domain ; Merupakan nama domain yang akan digunakan oleh hostclient yang menerima IP address dari server DHCP. Merupakan option global pada semua subnet dhcpd.conf. Option global ini bisa di override pada options subnet-subnet. Contoh penulisannya option domain-name capoex.net ; option domain-name-servers ip_add_dns1, ip_add_dns2 ; Option yang berisikan alamat IP address dari DNS server yang digunakan dalam jaringan, yang akan digunakan oleh client untuk melakukan DNS lookup. Option ini juga bersifat global dan bisa di override oleh subnet. Contoh penulisannya option domain-name- servers 192.168.0.1, 192.168.0.2 ; option routers ip_add_router ; Options ini untuk menentukan alamat gateway yang akan digunakan oleh client ketika mengirim packet data keluar dari jaringan. Option ini juga bersifat global dan bisa di override, contoh penulisannya option routers 192.168.0.1 ; option subnet-mask nilai_subnet_mask ; Option untuk memberikan default subnet mask pada client yang memperoleh IP address dari DHCP server, tergantung dari konfigurasi jaringan yang digunakan, umumnya nilai yang digunakan adalah 255.255.255.0. subnet ip_jaringan netmask netmask_untuk_alamat_jaringan { range ip_add_awal ip_add_akhir ; } DHCP Server 431 Pada tiga baris ini, untuk baris pertama digunakan untuk mengidentifikasi alamat jaringan dan subnetnya. Misalnya kita memiliki network address 192.168.100.0 yang ditunjukan dengan nilai 0 pada byte terakhir, karena alamat tersebut adalah address class C dengan subnet mask 255.255.255.0 dan diikuti oleh tanda { kurung siku. Baris yang kedua berisikan range dari IP address yang bisa diberikan pada client, dimana penulisannya dimulai dari IP pertama dan IP terakhir. Baris ketiga adalah } kurung siku penutup statemen subnet. Beberapa options lain yang sering digunakan pada DHCP server adalah default-lease-time waktu_dalam_detik ; Default waktu sewa lease time yang diberikan kepada client, menggunakan detik. max-lease-time waktu_dalam_detik ; Maksimal lease time yang diberikan kepada client min-lease-time waktu_dalam_detik ; minimum waktu sewa sebelum server melakukan lease IP address local-port ; Digunakan untuk memberitahu server UDP port yang akan digunakan, defaultnya adalah UDP port 67 range ip_awal ip_akhir ; Menentukan range IP yang akan diberikan kepada client yang melakukan request kepada DHCP Server. log-facility facility ; Untuk menentukan file log yang digunakan, jika tidak ditentukan, log berada pada varlogmessages dan varlogdaemon.log. Contohnya, jika kita menggunakan “log-facility local7 ;” , maka kita harus mengkonfigurasi file etcsyslog.conf dan menambahkan baris berikut 432 Pake Ubuntu Yuk Dijamin ga bakalan kena usus buntu local7. varlogdhcpd.log host-name ; Memberikan host name untuk client, jika client dikonfigurasi tanpa hostname. hardware type address ; Menspesifikasikan alamat hardware address, yang umum digunakan seperti MAC address pada ethernet. Untuk type disini bisa ethernet atau token-ring. fixed-address ip_address ; Memberikan IP address tertentu untuk host tertentu. Umumnya digunakan bersama MAC address. ddns-update-style interim | none ; Membuat DHCP server melakukan update DNS server secara otomatis untuk client yang mendapat ip atau merelease ip address. Ganti interim dengan none untuk menonaktifkannya. authoritative ; Options yang digunakan untuk memberitahukan DHCP server sebagai official DHCP Server pada LAN option ip-forwarding off | on ; Jika diaktifkan maka DHCP server akan menjadi router yang akan melewatkan packet untuk jaringan yang lain. Untuk mengetahui option-option lain yang terdapat pada dhcpd.conf lihat manual dari dhcpd.conf dan dhcp-options dengan perintah berikut ini man dhcp-options man dhcpd.conf Pada sub bab selanjutnya akan diperlihatkan bagaimana cara mengkonfigurasi dhcpd.conf agar bisa digunakan oleh client. DHCP Server 433

18.3 Menjalankan DHCP Server

Pada sub bab ini penulis akan mencoba untuk menjelaskan mengenai penggunaan dhcpd.conf. Penulis memilih untuk membuat file dhcpd.conf baru, untuk itu rename terlebih dahulu file dhcpd.conf yang asli sudo mv etcdhcp3dhcpd.conf \ etcdhcp3dhcpd.conf.asli sudo vi etcdhcp3dhcpd.conf Pada file dhcpd.conf yang baru ini isikan baris berikut: Global options option domain-name capoex.net ; option domain-name-servers 192.168.0.1 ; option routers 192.168.0.1 ; option subnet-mask 255.255.255.0 ; Subnet dengan alamat jaringan 192.168.0.0 Netmask 255.255.255.0 subnet 192.168.0.0 netmask 255.255.255.0 { range 192.168.0.10 192.168.0.20 ; } Baris yang dimulai dengan tanda akan dianggap sebagai komentar oleh dhcpd, dan akan diabaikan. Disini kita mendefenisikan nama domain yang digunakan adalah capoex.net. Selanjutnya IP dari DNS server yaitu 192.168.0.1 kita juga bisa mengisikan nama dari DNS server seperti ns1.capoex.net, tetapi harus dipastikan bahwa DNS yang digunakan sudah berjalan dengan baik. Pada baris keempat memberikan IP default untuk gateway dari client, kemudian subnet mask default dari jaringan. 434 Pake Ubuntu Yuk Dijamin ga bakalan kena usus buntu Sekarang perhatikan bagian subnet, disini alamat jaringan yang digunakan adalah 192.168.0.0 dengan netmask 255.255.255.0. Range IP yang disediakan untuk client pada subnet ini adalah mulai dari IP address 192.168.0.10 sampai dengan 192.168.0.20. Sekarang simpan hasil perubahan ini. Jalankan DHCP Server dengan perintah berikut sudo etcinit.ddhcp3-server start Starting DHCP server dhcpd3 [ OK ] Lihat apakah dhcpd sudah berjalan dengan perintah pgrep atau dengan perintah ps. Perintah pgrep akan menampilkan PID dari dhcpd pgrep dhcp 4583 ps aux | grep dhcp dhcpd 4583 0.0 3.4 2832 980 ? Ss 11:02 0:00 usrsbindhcpd3 -q eth0 -pf varrundhcp3-serverdhcpd.pid -cf etcdhcp3dhcpd.conf Jika hasilnya terlihat seperti diatas pada komputer yang anda gunakan tentu tidak memiliki PID yang sama dengan buku ini, maka dhcpd sudah berjalan dengan sempurna. Uji server baru ini dengan mengkonfigurasi client untuk menggunakan DHCP Server. Pada Linux, konfigurasi interfaces yang digunakan untuk menggunakan DHCP, dengan memberikan keyword dhcp pada file konfigurasi etcnetworkinterfaces, yang terlihat kurang lebih seperti ini disini eth0 menggunakan dhcp auto eth0 iface eth0 inet dhcp Simpan perubahan tersebut, kemudian restart interfaces jaringan ini sudo etcinit.dnetworking restart Jalankan perintah ifconfig, sekarang eth0 akan memperoleh IP yang disediakan oleh DHCP server. Jika anda menggunakan Windows,