Saran SIMPULAN DAN SARAN

125 Joesoef Sulaiman. 2004. Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Kaufman, R Thomas, S. 1980. Evaluation Without Fear. New York : Library of Congress Catalouging in Publication Data. Kamil, Mustofa. 2010. Model Pendidikan dan Pelatihan. Bandung: Alfabeta Kindevatter, S. 1979. Nonformal Education as an Empowering Process. Amherst : Center for International Education. Kirkpatrick. 2008. Kirkpatrick’s Training Evaluation Model. Diambil Tanggal 19 Januari 2015 dari http:www.businessballs.comkirkpatricktrainingevaluationmodel.htm . Marihot AMH. Manullang. 2006. Manajemen Personalia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Moleong, Lexy. J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya. Mondy, R. Wayne Robert, M. Noe. 2005. Human resource management. New Jersey : Pearson Education International, Upper Saddle River. Mulyasa, Enco. 2005. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya Nasution, S. 2006. Metode Research. Jakarta : Bumi Aksara. Norsanie Darlan. 2000. Peran Tenaga PLS merupakan Salah Satu Upaya Menuntaskan Wajib Belajar 9 Tahun bagi Masyarakat Daerah Tertinggal Diambil 19 Desember 2015 dari Jurnal http:www.depdiknas.go.idjurnalpls.htm . Nyoman S. Pendit. 2006. Pariwisata Sebuah Studi, analisa, dan Informasi. Jakarta : Djembatan. Oka, A. Yoeti. 1992. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung : Ofset Angkasa. Oemar, Hamalik. 2007. Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Robinson, P. 1998. Esp Today: A Practitioner’s Guide. Hemel Hempstead: Prentice Hall International. Sedarmayanti. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi, Birokrasi, dan Manajemen PNS. Bandung : Refika Aditama. Soebagio Atmodiwirjo. 1993. Manajemen Traning: pedoman praktis bagi penyelenggara training. Jakarta: Balai Pustaka. 126 Sudjana, Djudju. 2006. Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Rosdakarya. Sudjana, Djudju. 2006. Pendidikan Luar Sekolah: Wawasan, Sejarah Perkembangan, Falsafah Teori Asas. Bandung: Falah Production. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R D. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto Jabar, Cepi, SA. 2009. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Suwantoro, Gamal. 1997. Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi. Terry, G. R. 1972. Principles of Management. Homewood: Richard D. Irwin, Inc. Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 tentang “Kepariwisataan”. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang “Sistem Pendidikan Nasional”. 127 Lampiran 1. Pedoman Observasi PEDOMAN OBSERVASI PENELITIAN PROGRAM PELATIHAN BAHASA INGGRIS BAGI PEMANDU OBYEK WISATA GOA PINDUL DI WIRAWISATA Hal Deskripsi 1. Tujuan pelatihan 2. Peserta pelatihan a. Jumlah peserta b. Interaksi dengan tutor c. Penguasaan materi d. Partisipasi peserta 3. Tutor a. Penggunaan metode b. Komunikasi yang dibangun c. Interaksi dengan peserta 4. Sarana dan prasarana a. Kelengkapan fasilitas b. Setting ruang 5. Evaluasi 6. Hasil yang ingin dicapai dari kegiatan pelatihan 128 Lampiran 2. Pedoman Dokumentasi PEDOMAN DOKUMENTASI 1. Melalui Arsip Tertulis a. Sejarah berdirinya Wirawisata b. Visi, Misi dan Tujuan didirikannya Wirawisata c. Fasilitas yang ada d. Struktur kepengurusan dan anggota e. Arsip-arsip data wisatawan Wirawisata 2. Foto a. Bangunan atau fisik Wirawisata b. Fasilitas yang dimiliki Wirawisata 129 Lampiran 3. Pedoman Wawancara PEDOMAN WAWANCARA dengan PENGELOLA WIRAWISATA A. Identitas Nama : TTL : Alamat : Pendidikan Terakhir : Jabatan : B. Identitas Wirawisata 1. Kapan Kelompok Sadar Wisata Wirawisata berdiri? 2. Bagaimana sejarah berdirinya Kelompok Sadar Wisata Wirawisata? 3. Apakah tujuan berdirinya Kelompok Sadar Wisata Wirawisata? 4. Apakah visi dan misi dari Kelompok Sadar Wisata Wirawisata? 5. Berapa jumlah tenaga pengelola dan anggota Kelompok Sadar Wisata Wirawisata? 6. Adakah persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi pengelola dan anggota Kelompok Sadar Wisata Wirawisata? 7. Status tempat milik siapa? 8. Fasilitas apa yang ada di Kelompok Sadar Wisata Wirawisata? C. Pelaksanaan Program 1. Mengapa pengurus Wirawisata perlu mengadakan pelatihan bahasa inggris ini? 2. Sejak kapan pelatihan itu diadakan? 3. Berapa biaya yang diperlukan untuk mengadakan pelatihan tersebut? 4. Berapa kali dalam seminggu pelatihan tersebut dilaksanakan? 130 5. Bagaimana persiapan yang dilakukan dalam pelaksanaan pelatihan Bahasa Inggris? 6. Syarat apa yang harus dipenuhi oleh peserta pelatihan untuk mengikuti pelatihan Bahasa Inggris? 7. Bagaimana partisipasi para pemandu dalam mengikuti program ini? 8. Siapa yang membuat materi pelatihan? 9. Apakah materi tersebut telah memenuhi standar kebutuhan? 10. Bagaimana kaitan antara isi pembelajaran dengan topik pelatihan yang dilaksanakan? 11. Apakah pengelola memberikan fasilitas yang diberikan sudah mendukung jalannya program? 12. Apakah peserta tertarik dengan metode pelatihan yang digunakan? 13. Bagaimana interaksi antar tutor dengan peserta? 14. Bagaimana komunikasi yang dibangun oleh tutor? 15. Bagimana pelaksanaan pelatihan bahasa inggris? 16. Apakah kehadiran peserta sudah memenuhi standar? 17. Bagaimana kesesuaian waktu pelaksanaan program? 18. Apakah sejauh ini peserta memahami isi pelatihan? 19. Apakah peserta menyukai pelatihan tersebut? 20. Apakah ada kendala yang dihadapi selama pelaksanaan program pelatihan tersebut? 21. Bagaimana cara mengatasi kendala yang ada ? 22. Apa saja faktor pendukung dalam pelaksanaan program pelatihan tersebut? 23. Menurut anda, seberapa besar tambahan pengetahuan yang diperoleh setelah pelatihan dilakukan? 24. Bagaimana perubahan perilaku para peserta dari sebelum dan sesudah pelatihan? 25. Apakah wirawisata sudah mempunyai lisensi izin kepemanduan profesional? 26. Setelah mengikuti pelatihan ini, menurut anda bagaimana perasaan para wisman setelah dipandu oleh para pemandu? 131 PEDOMAN WAWANCARA dengan PEMANDU WISATA A. Identitas Nama : TTL : Alamat : Pendidikan Terakhir : 1. Sejak kapan mulau bergabung menjadi pemandu di Wirawisata? 2. Alasan apa yang membuat anda mau menjadi pemandu di wirawisata? 3. Sebelum menjadi pemandu, apa pekerjaan anda? 4. Manfaat apa yang telah anda rasakan selama menjadi pemandu? 5. Bagaimana tingkat kesejahteraan masyarakat sekitar yang bekerja sebagai pemandu seperti anda? 6. Kemajuan apa yang anda dapatkan sebelum dan sesudah menjadi pemandu? 7. Apakah anda mengetahui bahwa Wirawisata mengadakan pelatihan bahasa inggris? 8. Apa tujuan anda mengikuti pelatihan Bahasa Inggris? 9. Menurut anda, apakah wirawisata perlu mengadakan pelatihan tersebut? Apa alasannya? 10. Siapa yang membuat materi pelatihan ? 11. Sejak kapan pelatihan itu diadakan? 12. Berapa kali dalam seminggu? 13. Bagaimana menurut anda partisipasi para pemandu dalam mengikuti program ini ? 14. Menurut anda apakah materi pelatihan telah memenuhi standar kebutuhan? 15. Apakah materi yang disampaikan dapat dengan mudah anda pahami? 16. Apakah fasilitas yang disediakan sudah mendukung jalannya program? 17. Bagaimana ketertarikan anda dengan metode yang digunakan selama pelatihan? 18. Bagaimana perpaduan kegiatan pelatihan dengan metode yang digunakan? 19. Bagaimana interaksi pemandu dengan tutor? 20. Bagaimana tutor membangun komunikasi pada saat pelatihan? 21. Menurut anda, bagaimana pelaksanaan pelatihan? 22. Apakah waktu yang diberikan sudah efisien? 132 23. Sejauh mana anda memahami isi materi? 24. Seberapa besar tambahan pengetahuan yang diperoleh? 25. Bagaimana perubahan perilaku anda setelah mengikuti pelatihan? 26. Apakah anda sudah mempunyai lisensi pemandu profesional? 27. Selama ini anda memandu wisman, apakah mereka puas.? 133 PEDOMAN WAWANCARA Dengan WISATAWAN MANCANEGARA A. Identitas Nama : Usia : Negara Asal : B. Pertanyaan 1. Do You like travelling? 2. How many times You travelled in a year? 3. Which country have You visited? 4. How many times have You visited Indonesia? 5. Where have You been in Indonesia ? 6. Why did you choose Yogyakarta as your destination ? 7. How long You stay in Yogyakarta? 8. Where did you get the information about Goa Pindul? 9. Why did you choose Wirawisata as the operator? 10. How about your experience after you have visit Goa Pindul? 11. Who is Your guide ? His name? 12. Did he guided well? Is he fun? 13. How about the English Language who used by the guide? 14. Did the guide has a well-knowledge about Goa Pindul? 15. Did your guide have a good attitude? 16. Did he has a sense of a humor? 17. Are you interested to come back here? wanna try another one? 134 Lampiran 4. Catatan Lapangan Catatan Lapangan I Lokasi : Wirawisata, Dusun Gelaran II HariTangggal : Minggu, 15 November 2015 Waktu : 10.00-12.00 Topik : Observasi Awal Pada hari Minggu tanggal 15 November 2015 peneliti datag ke Wirawisata yang beralamat di Dusun Glaran II, Desa Bejiharjo, Kabupaten Gunungkidul untuk melakukan observasi awal sebelum melakukan penelitian. Ketika sampai disana peneliti bertemu langsung dengan Bapak “BH” yang merupakan ketua pengelola Wirawisata. Peneliti disambut dengan ramah dipersilahkan duduk di salah satu pendopo di Wirawisata, kemudian peneliti memperkenalkan diri pada beliau dan menjelaskan maksud serta tujuan dari kedatangan peneliti. Peneliti bertanya kepada Bapak “BH” mengenai program pelatihan bahasa Inggris bagi pemandu yang diadakan oleh Wirawisata. Beliau memberikan penjelasan yang terkait dengan program tersebut. Setelah berbincang-bincang dan telah mendapatkan informasi yang dibutuhkan dari Bapak “BH”, kemudian peneliti berpamitan. 135 Catatan Lapangan II Lokasi : Dikbudpar Kab. Gunungkidul dan Wirawisata HariTanggal : Selasa. 24 November 2015 Waktu : 09.00-15.00 Topik : Rencana Penelitian Pada hari ini peneliti datang ke kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwiwsata Kabupaten Gunungkidul untuk memperoleh data terkait perkembangan potensi pariwisata di Gunungkidul. Disana peneliti bertemu dengan Bapak Eli Martono selaku ketua bidang pemasaran. Peneliti kemudian memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud dan kedatangannya untuk memperoleh data tentang perkembangan potensi pariwisata guna melengkapi proposal penelitian. Bapak Eli meminta peneliti untuk meminta ijin sesuai prosedur yang ada yakni membuat surat pengantar dari Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Gunungkidul. Setelah mendapat surat pengantar dari Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu, kemudian peneliti kembali lagi ke Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul untuk mengantarkan surat tersebut. Kemudian Bapak Eli mengijinkan dan peneliti dipersilahkan untuk duduk serta menjelaskan maksud dari peneliti meminta data tentang perkembangan pariwisata Gunungkidul. Dengan kebaikan hati Bapak Eli. saya diberikan buku terbaru tentang potensi kebudayaan dan pariwisata Gunungkidul yang isinya terdapat informasi tentang kunjungan wisata serta potensi-potensi destinasi wisata 136 yang ada di Gunungkidul. Setelah lama berbincang-bincang dengan Bapak Eli, peneliti memohon pamit dan menyampaikan rasa terima kasih atas diberikannya informasi. Setelah itu, peneliti datang ke Wirawisata untuk bertemu lagi dengan Bapak “BH”. Maksud kedatangan peneliti adalah untuk bercerita mengenai rencana penelitian. Namun, Bapak “BH” sedang tidak berada di kantor sekretariat. Seseorang yang sedang berjaga di kantor meminta peneliti untuk bertemu bapak “SR” yang berada di sekretariat kepanduan. Peneliti mendatangi sekretariat tersebut, dan bertemu dengan Bapak “SR”. Peneliti kemudian menyapa Bapak “SR” selaku koordinator kepemanduan Wirawisata dan menjelaskan maksud dari kedatangan peneliti. Peneliti menjelaskan mengenai rencana penelitian di Wirawisata. Kemudian setelah menjelaskan rencana penelitian, Bapak “SR” menerima rencana peneliti tersebut dengan baik. Selain itu peneliti diperbolehkan melakukan penelitian dengan surat ijin penelitian dapat menyusul. Setelah itu, peneliti memohon pamit dan menyampaikan akan datang ke lokasi di kemudian hari. 137 Catatan Lapangan III Lokasi : Wirawisata, Gelaran II HariTanggal : Kamis, 3 Desember 2015 Waktu : 09.00 -11.00 Topik : Observasi Lokasi Penelitian Hari ini peneliti datang ke lokasi Wirawisata di Dusun Glaran II dengan maksud untuk bertemu dengan pengelola dan melihat kondisi lapangan tempat peneliti akan mengadakan penelitian. Ketika peneliti sudah tiba, peneliti langsung mendatangi kantor sekretariat pengurus dan meminta ijin kepada Bapak “BH” untuk melihat-lihat kondisi Wirawisata. Bapak “BH” pun mengijinkan peneliti untuk melihat-lihat. Setelah selesai, peneliti pun mengunjungi tempat basecamp pemandu dan berkenalan dengan sedikit dari mereka yang memang sedang berada di Wirawisata. Setelah berbincang-bincang cukup lama, peneliti memohon pamit untuk pulang. 138 Catatan Lapangan IV Lokasi : Wirawisata, Gelaran II HariTanggal : Senin, 26 Januari 2016 Waktu : 09.00 -11.00 Topik : Penyerahan Surat Ijin Penelitian Hari ini peneliti datang ke Wirawisata untuk menyerahkan surat ijin penelitian kepada Bapak “BH” selaku ketua pengelola Wirawisata. Kebetulan bapak “BH” sedang ada di lokasi tersebut. Peneliti menyerahan surat ijin tersebut dan Bapak “BH” menerima dengan baik. Kemudian peneliti memohon pamit dan menyampaikan akan datang kembali di kemudian hari. 139 Catatan Lapangan V Lokasi : Wirawisata, Gelaran II HariTanggal : Kamis, 28 Januari 2016 Waktu : 09.00-11.00 Topik : Observasi Lapangan dan wawancara dengan pengelola Pada hari ini, peneliti datang ke Wirawisata untuk mengamati interaksi pemandu yang memandu wisatawan asing dan mengadakan wawancara dengan pengelola yaitu Bapak “BH”. Dalam pengamatan yang peneliti lakukan, memang wisatawan asing yang datang ke Wirawisata itu banyak sekali dan pemandu yang memandu mereka terlihat santai dan tidak ada kegugupan sama sekali. Bahasa yang dipakai sudah sangat baik. Selain peneliti mengamati interaksi pemandu dengan wisatawan mancanegara peneliti juga mengadakan wawancara dengan Bapak “BH” selaku ketua pengelola yang merupakan warga masyarakat dusun Gelaran 11. Wawancara di awali dengan mengajukan beberapa pertanyaan: latar belakang Wirawisata, visi dan misi, fasilitas yang ada, dan program pelatihan bahasa Inggris yang ada di Wirawisata. Kemudian sambil menjawab pertanyaan, Bapak “BH” memberikan data berupa dokumen company profile Wirawisata. 140 Catatan Lapangan VI Lokasi : Wirawisata, Gelaran II HariTanggal : Sabtu, 30 Januari 2016 Waktu : 09.00-11.00 Topik : Wawancara dengan pengurus Hari ini peneliti datang ke Wirawisata untuk bertemu salah satu pengurus Wirawisata yaitu Bapak “SR” selaku koordinator kepemanduan yang akan menjadi subyek peneliti. Setelah tiba di lokasi, kebetulan Bapak “SR” sedang berada dilokasi. Karena peneliti datang pada hari sabtu, wisatawan yang datang membludak. Sehingga “Bapak SR” dalam keadaan sangat sibuk. Tapi disela-sela kesibukannya, Bapak “SR” bersedia untuk menjawab pertanyaan wawancara yang peneliti berikan. Tidak banyak informasi yang didapatkan, tapi peneliti rasa ini sudah cukup maka peneliti memohon pamit pulang. 141 Catatan Lapangan VII Lokasi : Wirawisata, Gelaran II HariTanggal : Senin, 1 Februari 2016 Waktu : 09.00 -15.00 Topik : Wawancara dengan wisatawan mancanegara dan pemandu Pada hari ini peneliti berencana melakukan wawancara dengan wisatawan mancanegara sekaligus mewawancarai pemandunya yang notabene pemandu tersebut menggunakan bahasa Inggris dalam memandu wisatawan mancanegara. Setelah tiba di lokasi, peneliti terlebih dahulu meminta ijin kepada Bapak “SR” yang kebetulan sedang berada di kantor. Setelah mendapatkan ijin, peneliti menunggu di ruang tunggu. Namun pada hari itu, wisatawan asing yang biasanya datang sangat banyak. Ini hanya beberapa yang datang. Itupun wisatawan asing asal Malaysia dan Tiongkok. Pemandunya pun tidak menggunakan bahasa Inggris pada saat memandu wisatawan tersebut. Padahal menurut keterangan dari Bapak “SR” bahwasanya kebanyakan wisatawan asing datang mengunjungi Goa Pindul pada hari kerja. Tapi pada kenyataannya, wisatawan asing yang datang sedikit sekali. Setelah menunggu sangat lama, karena peneliti datang sejak tadi pagi dan hari sudah menjelang sore. Maka peneliti pulang dalam keadaan nihil. Tidak ada informasi yang di dapat. 142 Catatan Lapangan VIII Lokasi : Wirawisata, Gelaran II HariTanggal : Kamis, 4 Februari 2016 Waktu : 08.00-15.00 Topik : Wawancara dengan wisatawan mancanegara Hari ini peneliti kembali datang ke Wirawisata untuk mewawancarai wisatawan mancanegara dan pemandunya. Peneliti sangat berharap bahwa hari ini wisatawan asing yang datang akan banyak. Setelah peneliti tiba di lokasi tersebut, peneliti meminta ijin terlebih dahulu. Pada saat itu melihat ada wisatawan asing yang kelihatannya berasal dari Korea. Peneliti menunggu hingga mereka selesai masuk obyek wisata Goa pindul. Setelah wisatawan tersebut selesai masuk obyek wisata Goa Pindul, peneliti mendatangi mereka, menyapa dan memperkenalkan diri serta memohon ijin untuk melakukan wawancara terhadap mereka. Mereka sangat ramah dan welcome. Mereka bersedia untuk peneliti wawancarai. Berikut adalah pertanyaan yang peneliti ajukan kepada wisatawan asal Korea tersebut: 1. Do You like travelling? 2. How many times You travelled in a year? 3. Which country have You visited? 4. How many times have You visited Indonesia? 5. Where have You been in Indonesia ? 6. Why did you choose Yogyakarta as your destination ? 7. How long You stay in Yogyakarta? 8. Where did you get the information about Goa Pindul? 143 9. Why did you choose Wirawisata as the operator? 10. How about your experience after you down to Goa Pindul? 11. Who is Your guide ? His name? 12. Did he guided well? Is he fun? 13. How about the language used by our guide are well? 14. Did the guide has a well-knowledge about Goa Pindul? 15. Did your guide have a good attitude? 16. Did he has a sense of a humor? 17. Are you interested to come back here? wanna try another one? Setelah peneliti melakukan wawancara dengan wisatawan tersebut, maka peneliti bermaksud mencari wisatawan asing lagi yang datang ke Wirawisata. Tak lama kemudian, ada wisatawan asing yang datang. Peneliti kembali menunggu sampai mereka selesai masuk obyek. Setelah wisatawan selanjutnya tersebut sudah selesai memasuki obyek, peneliti menghampirinya dan meminta ijin kepada driver mereka untuk tidak meninggalkan Wirawisata terlebih dahulu. Setelah di ijinkan dan wisatawan asing itu bersedia untuk peneliti mewawancarainya, peneliti akhirnya menanyakan beberapa pertanyaan yang sama dengan wisatawan asing sebelumnya. Akhirnya peneliti pun selesai mewawancarai para wisatawan yang merupakan subyek penelitian. Setelah itu, peneliti mewawancarai pemandu wisata yang memandu wisatawan asing yang juga peneliti wawancarai tadi. Pertanyaan yang diajukan oleh peneliti yaitu terkait dengan pelatihan dan bagaimana kesanya memandu wisatawan asing. Peneliti akhirnya selesai melakukan wawancara dan peneliti memohon pamit untuk pulang. 144 Lampiran 5. Catatan Wawancara Catatan Wawancara 1 Wawancara dilakukan oleh peneliti pada hari kamis tanggal 28 Januari 2016. Peneliti datang ke Wirawisata pada pukul 09.00 WIB dan bermaksud untuk melakukan wawancara dengan salah satu subyek penelitian ini yaitu Bapak BH selaku ketua pengelola Wirawisata. Pada hari itu, memang tidak terlalu banyak wisatawan. Namun, rata-rata pada hari kerjalah para wisatawan mancanegara banyak yang datang. Pada kenyataannya, memang wisatawan mancanegara yang datang cukup banyak. Sambil menunggu Bapak BH, saat itu juga saya mengamati para pemandu yang sedang memandu para wisatawan mancanegara. Peneliti :Bagaimana sejarah berdirinya Wirawisata ? Bapak BH : Dulu awalnya Karang Taruna Dusun Gelaran II yang diketuai oleh Mas Haris membuat suatu program keRja yaitu Wirawisata sejak awal tahun 2011 karena merasa adanya potensi pariwisata yaitu Goa Pindul yang bisa dikembangkan. Dengan niat awal dari karang taruna Dusun Glaran II untuk mensejahterakan masyarakat sekitar khususnya Dusun Glaran II. Karena rata-rata warga masyarakat sekitar hanya bekeija sebagai petani dan merantau ke kota besar. Akhirnya berkembang sampai saat ini. Peneliti : Apakah tujuan dari Wirawisata? Bapak BH : Tujuan berdirinya Wirawisata pada awalnya untuk mengubah ekonomi yang lemah di Dusun Gelaran II, mensej ahterakan warga sekitar. Peneliti : Berapa jumlah tenaga pengelola dan anggota Wirawisata ? Bapak BH : Prioritas kami tenaga yang ada di Wirawisata berasal dari warga Dusun Gelaran II, tapi kami rasa masih kurang maka kami mengadopsi dari 5 dusun yaitu dusun Karangmojo, Banyubening 1 2, Gelaran I, dan Gunungbang. Tenaga kurang lebih untuk 145 pengurus sekitar 15 orang, anggota yang terbagi dalam berbagai divisi. Disetiap divisi ada satu koordinator. Peneliti : Adakah persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi pengelola dan anggota Wirawisata? Bapak BH : Syarat sebenarnya hanya formalitas saja mbak. Yang penting merupakan penduduk sekitar dan mau bekeija. Peneliti : Status tempat milik siapa? Bapak BH : Kami masih sewa tempat dari Ibu Rubinah dan Bapak Tumiyo yang juga penduduk Dusun Gelaran II. Peneliti : Berasal darimana dana yang diperoleh untuk pengembangan Wirawisata? Bapak BH : Dana yang kami peroleh berasal dari swadaya Kelompok Karang Taruna sub-unit Gelaran II. Sampai akhirnya berkembang hingga sekarang ini, pendapatan kami dibagi untuk operasional Wirawisata dan Karang Taruna. Peneliti : Fasilitas apa yang ada di Wirawisata? Bapak BH : Kami punya pendopo-pendopo berkapasitas ribuan orang, tempat outbound kami langsung di lokasi, wisata berbasis pendidikan karena kami punya sekolah pindul, dan kolam renang Peneliti : Mengapa Wirawisata perlu mengadakan pelatihan Bahasa Inggris ? Bapak BH : Pihak pengurus telah mengadakan pelatihan bahasa inggris ini sejak beroperasionalnya Wirawisata. Karena memang kami menyesuaikan kebutuhan akan kunjungan wisatawan mancanegara yang semakin meningkat. Program ini juga terus kami evaluasi, agar kita tau apa aja hal yang masih kurang di program ini. Peneliti : Berapa biaya yang diperlukan untuk mengadakan pelatihan tersebut ? 146 Bapak BH : Biaya yang kami pakai cuma sekedar untuk beli alat tulis perlengkapan pelatihan aja, itu sudah dianggarkan melalui Wira. Sekitar 200ribuan. Peneliti : Apakah waktu yang diberikan untuk pelaksanaan pelatihan sudah sesuai ? Bapak BH : Sudah sesuai, pelatihan ini biasanya pada malam hari dan itu dua kali dalam seminggu. Tapi enggak menentu juga. Kadang tutornya sedang ada perlu, berarti pelatihan tidak ada. Kadang juga kehadiran pemandu yang jumlahnya Cuma sedikit, pelatihan itu ditiadakan. Peneliti : Bagaimana karektiritis peserta program pelatihan ini ? Bapak BH : Pelatihan ini untuk semua pemandu obyek di Wira yang berminat ikut pelatihan bahasa inggris tapi jika ada anggota selain pemandu yang mau ikut diperbolehkan. Peneliti : Siapa yang membuat materi pelatihan ? Bapak BH : ya... program pelatihan ini dibuatkan materinya sebagai acuan pelatihan. Materinya dari pengurus sambil dibantu salah satu pemandu yang sudah fasih tentunya dibuat sesuai kebutuhan, mengacu pada kode etik pemandu wisata dan kemampuan pemandu. Bahasanya juga yang gampang-gampang saja agar mudah dipahami. Peneliti : Apakah materi pelatihan telah memenuhi standar kebutuhan kerja? Bapak BH : Tentu saja materi tersebut harus dibuat sesuai dengan kebutuhan kami yaitu pemandu yang dituntut harus bisa menggunakan bahasa inggris apabila ada wisatawan mancanegara yang datang. Peneliti : Apakah sarana dan prasarana yang disediakan sudah mendukung jalannya program ? 147 Bapak BH : Hanya seadanya mbak. Yang penting mereka nyaman. Sejauh ini tidak ada kendala soal itu. Peneliti : Metode apa yang digunakan tutor dalam pelatihan ini ? Bapak BH : Kalau metode kami sama aja yah kayak disekolah gitu mbak, namanya juga pelatihan. Teori langsung dipraktekan. Peneliti : Bagaimana ketertarikan pemandu dengan metode yang digunakan? Bapak BH : Karena memang peserta pelatihan tersebut setelah diberikan materi harus dipraktekkan menurut saya ilmu yang didapat tidak hanya masuk kuping kanan keluar kuping kiri. Peneliti : Bagaimana interaksi antar tutor dengan peserta pelatihan ? Bapak BH : karena mungkin tutornya dari Wira sendiri, dan memang kita mengenalnya dengan baik maka kita juga memperlakukannya sebagai teman, begitupun tutornya. Peneliti : Apakah sudah mempunyai lisensi pemandu ? Bapak BH : Sudah pernah mengajukan namun belum ada konfirmasi. 148 Catatan Wawancara 2 Wawancara dilakukan oleh peneliti pada hari sabtu tanggal 30 Januari 2016. Peneliti datang ke Wirawisata bermaksud untuk melakukan wawancara dengan salah satu subyek penelitian ini yaitu Bapak SR selaku koordinator kepemanduan Wirawisata. Pada saat itu, Wirawisata ramai dikunjungi oleh wisatawan. Tetapi di sela-sela kesibukan, Bapak SR bersedia untuk diwawancarai. Berikut hasil wawancara peneliti dengan Bapak SR : Peneliti : Kapan Wirawisata berdiri? Bapak SR : Goa Pindul resmi dibuka tahun 2010. Wirawisata beroperasi yang saya ingat hari rabu tanggal 6 September 2011. Peneliti : Bagaimana sejarah berdirinya Wirawisata ? Bapak SR : Latar belakang terbentuknya Wirawisata itu dari Karang Taruna Dusun Gelaran II. Jadi, sebenarnya Wirawisata itu bukan sebuah kelompok melainkan suatu program dari karang taruna Dusun Glaran II yang punya misi meningkatkan ekonomi lemah warga sekitar. Yang sekarang bisa mbak lihat sendiri perkembangannya seperti apa. Peneliti : Apakah tujuan berdirinya Wirawisata ? Bapak SR : Tujuan utama untuk menyejahterakan masyarakat sekitar. Dulunya di dusun ini rata-rata setelah lulus sekolah merantau ke kota besar. Penghasilan yang mereka dapat sangat minim dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan. Sejak ada Goa Pindul disini, maka dibuatkan program Wirawisata. Akhirnya pada balik semua kesini, Wirawisata mengajak para masyarakat sekitar untuk keija jadi pemandu, supir pajero, dll. Peneliti : Berapa jumlah tenaga pengelola dan anggota Wirawisata ? Bapak SR : Pengelola ada sekitar 20 orang lalu anggota sudah banyak saya enggak bisa hitungnya. Yang jelas disetiap divisi ada salah satu koordinator. 149 Peneliti : Adakah persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi pengelola dan anggota Wirawisata? Bapak SR : Kalau persyaratan khusus tidak ada. Yang penting warga sekitar sini. Peneliti : Status tempat milik siapa? Bapak SR : Status tempat kami menyewa dari milik Ibu Rubinah dan Bapak Tumiyo. Peneliti : Berasal dari mana dana yang diperoleh untuk pengembangan Wirawisata? Bapak SR : Kami menjalankan Wirawisata ini berasal dari dana kami sendiri. Tidak ada investor lain, benar-benar kami jalankan dari nol. Peneliti : Fasilitas apa yang ada di Wirawisata? Bapak SR : Fasilitas yang kami punya banyak sekali, Mbak. Pendopo kami bisa muat sampai ribuan orang. Maka dari itu, engga heran kalau banyak dari perusahaan-perusahaan pake Wira. Kami punya flying fox sendiri, ada kolam renangnya juga, dan wisata berbasis pendidikan. Peneliti : Mengapa Wirawisata perlu mengadakan pelatihan Bahasa Inggris ? Bapak SR : Kami mengadakan pelatihan ini karena memang dirasa perlu untuk para pemandu disini, karena yang kita lihat sekarang ini Goa Pindul makin hari makin dikenal oleh publik bahkan sampai turis- turis asing juga tau. Dilihat juga dari kemampuan pemandu yang terbatas, kebanyakan dari mereka merupakan lulusan SDsederajat. Kalau lulusan SMPSMA bisa dihitung pakai jari. Maka dari itu, kami dari pihak pengurus mengadakan pelatihan bahasa inggris. Oh ya, karena kita juga memasarkan Wirawisata lewat situs web. Jadi, kebanyakan turis asing memakai jasa kita kalau ke Pindul. Mbaknya bisa lihat sendiri ini hari kerja memang turis asing itu banyak yang kesini tapi pemandu kita yang bisa cuma dua jadi 150 kadang turisnya kita suruh tunggu dulu, kan jadi buang-buang waktu tidak efisien. Peneliti : Berapa biaya yang diperlukan untuk mengadakan pelatihan tersebut ? Bapak SR : Pemandu yang ikut pelatihan ini tidak dipungut biaya sama sekali. Mereka cukup datang dan menyimak apa yang tutor sampaikan, biasanya nanti diberikan selembaran materi. Peneliti : Apakah waktu yang diberikan untuk pelaksanaan pelatihan sudah sesuai ? Bapak SR : Menurut saya sudah mbak. Dua kali seminggu pas malam hari. Peneliti : Bagaimana karateristik peserta program pelatihan ini ? Bapak SR : Bagi semua pemandu yang berminat mengikuti pelatihan Bahasa Inggris dan bersungguh-sungguh. Peneliti : Siapa yang membuat materi pelatihan ? Bapak SR : Kalau materi pelatihan yang buat dari pihak Wira sendiri. Dibantu lah sedikit-sedikit sama pemandu sini yang sudah fasih sekali Bahasa Inggrisnya. Kita tentunya menyesuaikan dengan kebutuhan juga. Peneliti : Apakah materi pelatihan telah memenuhi standar kebutuhan keija ? Bapak SR : Menurut saya, materi tersebut sudah memenuhi standar kebutuhan kerja. Karena kita memakai modul yang isinya Bahasa Inggris dasar. Mulai dari mengenal huruf-huruf, bahasa sehari-hari untuk menyapa turis sampai langsung ke skenario kepemanduan. Peneliti : Apakah sarana dan prasarana yang disediakan sudah mendukung jalannya program ? Bapak SR : Fasilitas yang kami berikan dirasa sudah mencukupi dalam mendukung pelaksanaan program. Ruang tunggu tamu kita jadikan kelas dadakan dan dipasang papan tulis didepannya. Peneliti : Metode apa yang digunakan tutor dalam pelatihan ini ? 151 Bapak SR : Metode yang digunakan hampir sama seperti belajar dikelas. Tutor memberikan materi seperti metode ceramah. Lalu nanti kalau para peserta ada yang belum mengerti bisa bertanya. Lalu materi yang diajarkan nantinya diterapkan dipraktek. Peneliti : Bagaimana ketertarikan pemandu dengan metode yang digunakan ? Bapak SR : Metode pelatihan tersebut membuat para peserta mudah memahami materi dan karena langsung diterapkan di praktek. Jadi tidak mudah lupa. Peneliti : Bagaimana interaksi antar tutor dengan peserta pelatihan ? Bapak SR : Karena memang yang jadi tutor ya dari Wira juga, jadi tidak ada kesenjangan diantara mereka. Ada yang kurang mengerti, langsung tanya. Tutornya juga memberikan motivasi untuk lebih percaya diri kalau sedang memandu turis. Kalau udah percaya diri, walaupun bahasanya kurang baik tapi turis akan tetap terkesan dipandu oleh mereka. Peneliti : Apakah sudah mempunyai lisensi pemandu ? Bapak SR : Sudah, kami ajukan ke dinas pariwisata namun sampai sekarang belum ada respon. 152 Catatan Wawancara 3 Wawancara dilakukan olch peneliti pada hari kairns tanggal 4 Februari 2016. peneliti datang ke Wirawisata pada pukul 08.00 WIB karena peneliti ingin mewawancarai wisatawan mancanegara dan juga pemandunya yang merupakan subyek penelitian sehingga peneliti datang lebih pagi. Pada hari itu. peneliti sangat senang sekali karena wisatawan mancanegara yang datang sangat banyak sekali. Akhirnya peneliti sudah menetapkan subyek yang ingin peneleti wawancarai. Peneliti menunggu hingga wisatawan mancanegara tersebut selesai masuk Goa Pindul. Karena peneliti juga mewawancara, pemandu yang baru saja memandu wisatawan mancanegara. Salah satu pemandu yang akan peneliti wawancarai yaitu Mas ES yang merupakan pemandu wisata Peneliti : Mengapa Wirawisata perlu mengadakan pelatihan bahasa inggris? Mas ES : Perlu sekali mbak. Alasanya yaitu tadi yang pertama turis makin banyak yang datang Dan pemandu juga yan. bisa bahasa inggris cuma dua. kadang kalau lagi ramai-ramainya turis harus nunggu dulu. Kalau dipasrahin ke pemandu yang lain engga ada yang mau. Yang kedua, menurut saya kadang turis itu suka kasih tip ke saya. Jadi lumayan banget untuk tambah-tambah. Peneliti : Bagaimana ketertarikan para pemandu untuk mengikuti pelatihan, ini? Mas ES : Pemandu disini kalau dibilang mau pintar Bahasa Inggris ya semuanya. Mbak. Tapi, disini pemandu kan dibagi menjadi dua golongan yaitu golongan A yang rata-rata usianya masih dibilang muda dan golongan B yang rata-rata udah tua. Kebanyakan dari golongan B tidak berminat ikut pelatihan ini dikarenakan kondisi usia yang sudah tua dan sulit menangkap teori. Peneliti : Berapa biaya yang diperlukan untuk mengadakan pelatihan tersebut? 153 Mas ES : engga dipungut biaya sama sekali mbak. Kalau da, pasti jarang yang mau ikut Peneliti : Apakah waktu yang diberikan untuk pelaksanaan pelatihan sudah sesuai ? Mas ES : Seminggu ada dua kali pertemuan. Hari selasa dan kamis selama satu jam soalnya kalau lama lama, pemandunya cepet bosen dan juga masih ada yang perlu dikerjakan dirumahnya. Peneliti : Bagaimana antusiasme pemandu dalam mengikuti pelatihan bahasa inggris ini ? Mas ES : Karena yang berminat banyak jadi partisipasinya juga tinggi. Kadang engga semuanya yang dateng juga sih. Soalnya kan mbak mereka juga masih punya urusan lain selain di Wira. Peneliti : Siapa yang membuat materi pelatihan ? Mas ES : Materi dibuat oleh pengurus. Peneliti : Apakah materi pelatihan telah memenuhi standar kebutuhan kerja? Mas ES : Materi pelatihan yang dilihat sudah sesuai dengan standar kebutuhan keija. Rata-rata disini lulusan SD. Maka yang diajarkan benar-benar dari awal, seperti mengenal huruf bahasa inggris. Bahasa-bahasa sehari-hari seperti menyapa para wisman seperti apa. Baru setelah itu, belajar membaca skenario kepemanduan Goa Pindul dari kami. Semakin sering mereka membacanya. Diharapkan dapat menghafal keseluruhan. Peneliti : Bagaimana keterkaitan isi pembelajaran dengan topik pelatihan yang dilaksanakan ? Mas ES : Sangat berkaitan mbak. Karena kalau tidak sesuai topik yang ada malah bingung. Contohnya, topik pada pelatihan hari rabu tentang kalimat sapaan kepada orang yang baru dikenal maka isi pembelajarannya tentang bagaimana kita menyapa orang yang baru dikenal menggunakan Bahasa Inggris. 154 Peneliti : Apakah sarana dan prasarana yang disediakan sudah mendukung jalannya program ? Mas ES : Sudah, ada papan tulis dan untuk kelas kita pakai ruang tunggu tamu. Peneliti : Metode apa yang digunakan tutor dalam pelatihan ini ? Mas ES : metodenya kayak lagi belajar dikelas saja mbak. Setelah teori biasanya langsung dipraktekan. Kalau gitu jadi ilmu yang didapat dapat terserap dengan baik. Peneliti : Bagaimana ketertarikan pemandu dengan metode yang digunakan? Mas ES : Dengan metode tersebut menurut saya membuat ilmu yang diajarkan dapat terserap dengan baik. Peneliti : Bagaimana interaksi antar tutor dengan peserta pelatihan ? Mas ES : Terjalin dengan baik karena tutornya sendiri pun berasal dari Wira sendiri yaitu pemandu yang sudah sangat fasih berbahasa inggris. Jadi diantara kita sudah seperti teman. Saling sharing apa yang belum mereka pahami. Peneliti : Bagaimana komunikasi yang dibangun oleh tutor ? Mas ES : Tutornya membangun komunikasi dengan sangat baik. Itu juga karena tutornya dari pemandu Wira juga yang pengalamannya sudah banyak sekali. Kadang tutornya juga memberikan motivasi terkait kepercayaan diri untuk memandu turis. Peneliti : Bagaimana aktivitas pelaksanaan pelatihan ? Mas ES : Pelaksanaan pelatihan berjalan dengan lancar sampai saat ini walaupun masih banyak hambatan. Faktor waktu salah satunya. Peneliti : Berapa peserta yang hadir dalam pelatihan Bahasa Inggris ? Mas ES : Biasanya kalau pemandu yang ikut pelatihan ini hampir 75 banyaknya maka pelatihan itu diadakan tapi kalau kurang dari itu pelatihan itu ditunda. Peneliti : Apakah waktu yang diberikan sudah efisien ? 155 Mas ES : Waktu yang diberikan yaitu 2 kali dalam seminggu. Saya rasa sudah mencukupi. Namun, belum digunakan secara optimal. Karena disini kita bekerja dibidang pariwisata yang tidak mengenal waktu. Kadang kami melayani tamu sampai maghrib. Kalau malamnya harus ikut pelatihan, kadang sudah capek. Terkadang juga ada keperluan lain. Lagian juga mbak, banyak yang lulusan SD jadi butuh waktu lama untuk mereka benar-benar bisa. Peneliti : Sejauh mana anda memahami isi materi ? Mas ES : Materi yang diajarkan mudah dipahami. Bahasa Inggrisnya tidak terlalu sulit. Sejauh ini saya dapat memahami isi materi dengan baik. Walaupun belum semua materi yang diajarkan saya pahami. Peneliti : Seberapa besar kira-kira pengetahuan yang sudah anda peroleh di pelatihan ini ? Mas ES : kurang tau mbak, hehe. Pengetahuan bahasa inggris yang saya dapat sudah banyak mbak. Tapi masih ada yang kurang-kurang. Peneliti : Bagaimana perubahan prilaku anda sebelum dan sesudah pelatihan? Mas ES : Saya semakin percaya diri. Menurut saya, yang terpenting adalah kepercayaan diri. Di saat kita sudah yakin, pasti bisa. Peneliti : Apakah sudah mempunyai lisensi pemandu ? Mas ES : Pernah mengajukan tapi belum direspon Peneliti : Selama ini memandu wisman, apakah mereka merasa puas ? Mas ES : Menurut saya puas, karena nantinya mereka juga akan merekomendasikan Wira apabila teman dari mereka mau ke Pindul. 156 Catatan Wawancara 4 Wawancara dilakukan oleh peneliti pada hari kamis tanggal 4 Februari 2016. Peneliti datang ke Wirawisata pada pukul 08.00 WIB karena peneliti ingin mewawancarai wisatawan mancanegara dan juga pemandunya yang merupakan subyek penelitian sehingga peneliti datang lebih pagi. Pada hari itu, peneliti sangat senang sekali karena wisatawan mancanegara yang datang sangat banyak sekali. Akhirnya peneliti sudah menetapkan subyek yang ingin peneliti wawancarai. Peneliti menunggu hingga wisatawan mancanegara tersebut selesai masuk Goa Pindul. Karena peneliti juga mewawancarai pemandu yang baru saja memandu wisatawan mancanegara. Salah satu pemandu yang akan peneliti wawancarai yaitu Mas TMS yang merupakan pemandu wisata. Peneliti : Mengapa Wirawisata perlu mengadakan pelatihan bahasa inggris ? Mas TMS : Pelatihan bahasa Inggris sangat diperlukan. Karena pengaruhnya engga cuma untuk Wira, tapi untuk diri kita sendiri juga. Peneliti : Bagaimana ketertarikan para pemandu untuk mengikuti pelatihan ini? Mas TMS : Pemandu memang banyak yang berminat untuk ikut pelatihan bahasa Inggris ini. Karena memang rata-rata turis asing itu terkadang hampir 75 dari mereka memberikan uang tip. Ini menggiurkan banget buat pemandu, secara turis asing itu kalau ke Pindul datangnya ke Wirawisata. Maka dari itu, pemandu semua tertarik untuk ikut pelatihan bahasa Inggris walaupun nantinya entah fasih atau tidak yang penting percaya diri dulu. Selain itu juga, lumayan untuk tambah-tambah penghasilan.Sejujurnya, Saya pun merasa lebih asyik memandu turis asing, selain itu tadi dapet uang tip juga dapat pengalaman menarik karena bisa ngobrol dengan orang-orang yang datang dari berbagai negara. 157 Peneliti : Berapa biaya yang diperlukan untuk mengadakan pelatihan tersebut? Mas TMS : Engga ada biaya apapun mbak. Udah disiapin sama Wiranya. Peneliti : Apakah waktu yang diberikan untuk pelaksanaan pelatihan sudah sesuai ? Mas TMS : Seminggu udah cukup menurut saya. Soalnya dirumah masih ada pekerjaan lain. Lagian juga kebanyakan pada capek siangnya kerja. Peneliti : Bagaimana antusiasme pemandu dalam mengikuti pelatihan Bahasa Inggris ini ? Mas TMS : Kadang banyak kadang sedikit mbak. Makanya kita juga lihat sikon pemandunya. Mereka juga suka ada urusan lain atau acara lain. Kadang pelatihannya ditunda dulu di hari berikutnya. Peneliti : Siapa yang membuat materi pelatihan ? Mas TMS : Yang membuat materi pelatihan ini yaitu pengurus Wira, isinya dilihat dari apa yang sedang dibutuhkan. Peneliti : Apakah materi pelatihan telah memenuhi standar kebutuhan kerja? Mas TMS : Isi dari modul tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan. Bahasanya yang gampang-gampang agar pemandu gampang juga memahaminya. Awalnya memang harus dari dasarnya dulu, baca huruf-huruf pakai ejaan Inggris kata- sapaan untuk orang yang baru dikenal. Baru setelah itu, dikasih skenario kepemanduannya untuk dibaca bareng-bareng waktu pelatihan. Peneliti : Bagaimana keterkaitan isi pembelajaran dengan topik pelatihan yang dilaksanakan ? Mas TMS : isi pembelajaran dengan topik harus sama-sama nyambung mbak. Biar mudah dimengerti. Peneliti : Apakah sarana dan prasarana yang disediakan sudah mendukung jalannya program ? 158 Mas TMS : mendukung mbak. Wong ndeso sakanane wae mbak. Nganggo tiker yo keno wae. Sing penting ki ilmune mbak Peneliti : Metode apa yang digunakan tutor dalam pelatihan ini ? Mas TMS : sama aja mbak kayak belajar biasa. Tutornya menjelaskan lalu dipraktekan apa saja yang sudah didapat dari teori tadi. Peneliti : Bagaimana ketertarikan pemandu dengan metode yang digunakan? Mas TMS : tertarik mbak. Karena kalau langsung kita praktekin itu rasanya kita jadi ngerti ternyata gitu. Peneliti : Bagaimana interaksi antar tutor dengan peserta pelatihan ? Mas TMS : sejauh ini interaksi teijalin sangat baik karena tutornya memang dari Wira sendiri. Peneliti : Bagaimana komunikasi yang dibangun oleh tutor ? Mas TMS : Komunikasi yang dibangun oleh tutor sangat baik. Sesekali materi tersebut dibuat nyanyian agar mudah dipahami. Dan tutornya memberikan arahan bagaimana sikap seharusnya yang dilaukan apabila bertemu dengan turis asing. Peneliti : Bagaimana aktivitas pelaksanaan pelatihan ? Mas TMS : Pelaksanaan bahasa inggris berjalan dengan baik walaupun masih terdapat banyak kendala. Salah satu waktu, sulitnya mengatur waktu mereka yang tepat untuk mengumpulkan semua pemandu. Kadang mereka sedang ada acara lain, atau kadang juga sudah capek karena siangnya memandu. Kalau yang datang Cuma sedikit, berarti ditunda dulu. Itu yang sampai masih kita evaluasi, bagaimana agar efisien. Peneliti : Berapa peserta yang hadir dalam pelatihan bahasa Inggris ? Mas TMS : kadang banyak, kadang juga sedikit. Kalau sedikit kadang pelatihannya ditunda dulu. Peneliti : Apakah waktu yang diberikan sudah efisien ? Mas TMS : Waktu sebenarnya sudah sesuai. Kita adakan pelatihan ini pada malam hari kerja karena sudah pasti hari jumat sabtu minggu 159 mereka tidak bisa karena full day. Tapi kadang-kadang mereka punya acara lain diluar jadi tidak bisa ikut. Peneliti : Sejauh mana anda memahami isi materi ? Mas TMS : ga jauh-jauh kok mbak. Yang penting sedikit-sedikit sudah tau. Peneliti : Seberapa besar kira-kira pengetahuan yang sudah anda peroleh di pelatihan ini ? Mas TMS : Tidak terlalu banyak. Cuma sedikit-sedikit semakin bisa lah mbak Peneliti : Bagaimana pembahan prilaku anda sebelum dan sesudah pelatihan? Mas TMS : Kalau pembahan ada lah walaupun tidak banyak. Ada yang semakin PD bicara bahasa inggris ke bule walaupun cuma menyapa. Ada yang pede banget untuk memandu turis walaupun bahasa yang dikuasai belum banyak tapi dengan modal PD dia yakin bisa. Peneliti : Apakah sudah mempunyai lisensi pemandu ? Mas TMS : pernah mengajukan tapi belum direspon Peneliti : Selama ini memandu wisman, apakah mereka merasa puas ? Mas TMS : Mungkin puas, karena selama ini baik-baik saja. Turis asing tidak pernah berkomentar apapun. 160 Catatan Wawancara 5 Wawancara dilakukan oleh peneliti pada hari kamis tanggal 4 Februari 2016. Peneliti datang ke Wirawisata pada pukul 08.00 WIB karena peneliti ingin mewawancarai wisatawan mancanegara dan juga pemandunya yang merupakan subyek penelitian sehingga peneliti datang lebih pagi. Subyek penelitian kedua berinisial Mr. JHK yang merupakan wisatawan asal Korea. Peneliti : Excuse me, Annyeong haseo My name is Luvi, as a student college at UNY. For my research, do you mind if i have an interview? Mr. JHK : sure, no problem just talking Peneliti : Thank you. Let me know what is your name ? Mr. JHK : My name is Jong Hoon Kim. Kim is my family name. Peneliti : How old are you ? Mr. JHK : oh, how old my. Fourty six years old Peneliti : where do you come from ? Mr. JHK : from Korea Peneliti : i’m glad to see you. And then, how about your job? Mr. JHK : oh my job, i walking walking for a company, but i quit now. My wife has a guest house. You have ever heard “AGOTA” ? that;s my travel agent. Peneliti : if you have travel agent. Surely, you really like travelling right ? Mr. JHK : very much. Peneliti : how many times you travelled in a year? Mr. JHK : international or domestic? Peneliti : both of them Mr. JHK : twice in a year for international and domestic i don’t know many many times. My work, i fly to a different cuty every month. Peneliti : is this your first time visit Indonesia? Mr. JHK : it’s first time Peneliti : where have you been in Indonesia? 161 Mr. JHK : before i’m in Yogyakarta, landed to Jakarta yet and then i went to Bromo mountain, moving to Bali and tommorow i’m going to Australia. Oh i’m sorry, actually this is my second time in Indonesia i went to Bali. Peneliti : oh,i see. As i known, Bromo mountain has an erruption. How you can get there? Mr. JHK : but we went to the other mountain to see Bromo.it’s no problem. Peneliti : why did you choose Indonesia as your destination? Mr. JHK : indonesia has a beautiful nature, building, mountain and many more. I can’t see this in Korea Peneliti : how long you stay at Yogyakarta? Mr. JHK : 5D4N, I have been to Borobudur temple, Kaliurang, Pindul cave. Peneliti : Where did you get the information about Goa Pindul? Mr. JHK : From website and Indonesian Tourism Office. Peneliti : oh i see. How about your experience after you have visited Pindul ? Mr. JHK : It’s my very new experience for me by tube. Peneliti : how about Korea? Is it any cave like Pindul ? Mr. JHK : Yes, His name is Thomas Peneliti : did he guide well ? Mr. JHK : very very well Peneliti : is he funny guy? Maybe, make a little joke ? Mr. JHK : sure, he talk all the times. He give a lot of information to give us. Very good.made us laugh. Peneliti : how about the language? Did he has a good English? Mr. JHK : Nicely, he’s communicate, really talkative, no problem, so perfect. Peneliti : did the guide has a good attitude ? Mr. JHK : perfect. Very polite 162 Peneliti : ok. That’s enough for the interview. Thank you very much for your attention. I really appreciate it. Kamsahamida. 163 Catatan Wawancara 6 Wawancara dilakukan oleh peneliti pada hari kamis tanggal 4 Februari 2016. Peneliti datang ke Wirawisata pada pukul 08.00 WIB karena peneliti ingin mewawancarai wisatawan mancanegara dan juga pemandunya yang merupakan subyek penelitian sehingga peneliti datang lebih pagi. Subyek penelitian kedua berinisial Mr. SM yang merupakan wisatawan asal California, Amerika Serikat. Peneliti : Excuse me, Good afternoon. My name is Luvi, as a student college at UNY. For my research, do you mind if i have an interview? Mr. SM : Yes, of course. Peneliti : Thank you. Let me know what is your name ? Mr. SM : My name is Sammy. Peneliti : Where do you come from? Mr. SM : I come from California. Peneliti : How many times you travelled in a year ? Mr. SM : I travelled once in a year. Just in holiday Peneliti : Is this your first time to Indonesia ? Mr. SM : Ya, i’m first timer in here. Peneliti : Where have you been in Indonesia? Mr. SM : not too much. Just from Bali last week then here Peneliti : how long you stay in here ? Mr. SM : think i’ll stay here for one week. Peneliti : where did you got the information about Goa Pindul ? Mr. SM : exactly from internet, my travel agent told me about this Peneliti : how about your experience about this place? Mr. SM : it’s quite good. Really nice. Cause i can’t find a place like this in my country. Peneliti : please, can you tell me about your guide ? Mr. SM : his name is Thomas. He guided me like a friend. Not bad at all. Peneliti : How the english language? Did he speak well ? 164 Mr. SM : good. Sure he has some experience in using the language. Peneliti : ok . thank you for your time Mr. SM. Mr. SM : pleasure, You’re welcome. 165 Lampiran 6. Reduksi Data Tabel Reduksi Data Hasil Penelitian Program Pelatihan Bahasa Inggris bagi Pemandu Obyek Wisata Goa Pindul di Wirawisata, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul No. Komponen Pertanyaan Reduksi Kesimpulan 1. Profil Wirawisata Bagaimana sejarah berdirinya Kelompok Sadar Wisata Wirawisata ? BH : Dulu awalnya Karang Taruna Dusun Gelaran II yang diketuai oleh Mas Haris membuat suatu program kerja yaitu Wirawisata sejak awal tahun 2011 karena merasa adanya potensi pariwisata yaitu Goa Pindul yang bisa dikembangkan. Dengan niat awal dari karang taruna Dusun Glaran II untuk mensejahterakan masyarakat sekitar khususnya Dusun Glaran II. Karena rata- rata warga masyarakat sekitar hanya bekerja sebagai petani dan merantau ke kota besar. Akhirnya berkembang sampai saat ini. SR : Goa Pindul resmi dibuka tahun 2010. Wirawisata beroperasional yang saya ingat hari rabu tanggal 6 September 2011. Latar belakang terbentuknya Wirawisata itu dari Karang Taruna Dusun G elaran II. Jadi, sebenarnya Wirawisata itu bukan sebuah kelompok melainkan suatu program dari Wirawisata berdiri pada hari rabu tanggal 6 September 2011. Dilatarbelakangi oleh karang taruna Dusun Glaran II yang membentuk program “Wirawisata” karena melihat potensi besar yang ada di Desa Bejiharjo dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar terutama dari segi ekonomi. 166 karang taruna Dusun Glaran II yang punya misi meningkatkan ekonomi lemah warga sekitar. Yang sekarang mbak bisa lihat sendiri perkembangannya. Apakah tujuan dari Wirawisata ? BH : Tujuan berdirinya Wirawisata pada awalnya untuk mengubah ekonomi yang lemah di Dusun Gelaran II. mensejahterakan warga sekitar. SR : Tujuan utama untuk mensejahterakan masyarakat sekitar. Dulunya di dusun ini rata-rata setelah lulus sekolah merantau ke kota besar. Penghasilan yang mereka dapat sangat minim dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan. Sejak ada Goa Pindul disini, maka dibuatkan program Wirawisata. Akhirnya pada balik semua kesini, Wirawisata mengajak para masyarakat sekitar untuk keija jadi pemandu, supir pajero, dll. Tujuan berdirinya Wirawisata untuk mensejahterakan warga sekitar khususnya warga Dusun Gelaran II. Berapa jumlah tenaga pengelola dan anggota Wirawisata ? BH : Prioritas kami tenaga yang ada di Wirawisata berasaldari warga Dusun Gelaran II, tapi kami rasa masih kurang maka kami mengadopsi dari 5 dusun yaitu dusun Karangmojo, Banyubening 1 2, Gelaran I, dan Gunungbang. Tenaga kurang lebih untuk pengurus sekitar 15 orang, anggota yang Tenaga pengelola mayoritas berasal dari warga Dusun Gelaran II dan anggota diadopsi dari 5 dusun. Tenaga pengelola berjumlah 15 orang dan yang menjadi anggota sudah banyak sekali. 167 terbagi dalam berbagai divisi. Di setiap divisi ada satu koordinator. SR : pengurus kurang lebih ada 15 orang yang mayoritas warga Dusun Gelaran II. Kalau anggota sudah banyak sekali mbak, kita mengadopsi dari dusun lain. Adakah persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi pengelola dan anggota Kelompok Sadar Wisata Wirawisata? BH : Syarat sebenarnya hanya formalitas saja mbak. Yang penting merupakan penduduk sekitar dan mau bekerja. SR : Kalau persyaratan khusus tidak ada. Yang penting warga sekitar sini. Tidak ada persyaratan khusus untuk menjadi pengelola dan anggota di Wirawisata. Hanya diprioritaskan bagi penduduk sekitar. Status tempat milik siapa? BH : Kami masih sewa tempat dari Ibu Rubinah dan Bapak Tumiyo yang juga penduduk Dusun Gelaran II. SR : Status tempat kami menyewa dari milik Ibu Rubinah dan Bapak Tumiyo. Status tempat sewa milik Ibu Rubinah dan Bapak Tumiyo yang merupakan warga Dusun Gelaran II. Berasal darimana dana yang diperoleh untuk pengembangan Wirawisata? BH : Dana yang kami peroleh berasal dari swadaya Kelompok Karang Taruna sub-unit Gelaran II. Sampai akhirnya berkembang hingga sekarang ini, pendapatan kami dibagi untuk operasional Wirawisata dan Karang Taruna. SR : Kami menjalankan Wirawisata ini Dana diperoleh berasal dari dana swadaya Karang Taruna Gelaran II, tidak ada investor lain. 168 berasal dari dana kami sendiri. Tidak ada investor lain, benar-benar kami jalankan dari nol. Fasilitas apa yang ada di Wirawisata? BH : Kami punya pendopo-pendopo berkapasitas ribuan orang, tempat outbound kami langsung di lokasi, wisata berbasis pendidikan karena kami punya sekolah pindul, dan kolam renang. SR : Fasilitas yang kami punya banyak sekali, Mbak. Pendopo kami bisa muat sampai ribuan orang. Maka dari itu, engga heran kalau banyak dari perusahaan- perusahaan pake Wira. Kami punya flying fox sendiri, ada kolam renangnya juga, dan wisata berbasis pendidikan. Fasilitas yang tersedia di Wirawisata meliputi pendopo-pendopo yang berrkapasitas hingga ribuan orang, wisata berbasis pendidikan melalui Sekolah Pindul, flying fox dan kolam renang. 2. Mengapa Wirawisata perlu mengadakan pelatihan bahasa inggris? BH : Pihak pengurus telah mengadakan pelatihan bahasa inggris ini sejak beroperasionalnya Wirawisata. Karena memang kami menyesuaikan kebutuhan akan kunjungan wisatawan mancanegara yang semakin meningkat. Program ini juga terus kami evaluasi, agar kita tau apa aja hal yang masih kurang di program ini. SR : Kami mengadakan pelatihan ini karena memang dirasa perlu untuk para pemandu disini, karena yang kita lihat sekarang ini Wirawisata memang perlu mengadakan pelatihan bahasa inggris dilihat dari peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. 169 Goa Pindul makin hari makin dikenal oleh publik bahkan sampai turis-turis asing juga tau. Dilihat juga dari kemampuan pemandu yang terbatas, kebanyakan dari mereka merupakan lulusan SDsederajat. Kalau lulusan SMPSMA bisa dihitung pakai jari. Maka dari itu, kami dari pihak pengurus mengadakan pelatihan bahasa inggris. Oh ya, karena kita juga memasarkan Wirawisata lewat situs web. Jadi, kebanyakan turis asing memakai jasa kita kalau ke Pindul. Mbaknya bisa lihat sendiri ini hari keija memang turis asing itu banyak yang kesini tapi pemandu kita yang bisa cuma dua jadi kadang turisnya kita suruh tunggu dulu, k an jadi buang- buang waktu tidak efisien. ES : Perlu sekali mbak. Alasanya yaitu tadi yang pertama turis makin banyak yang datang. Dari pemandu juga yang bisa bahasa inggris cuma dua. kadang kalau lagi ramai- ramainya turis harus nunggu dulu. Kalau dipasrahin ke pemandu yang lain engga ada yang mau. Yang kedua, menurut saya kadang turis itu suka kasih tip ke saya. Jadi lumayan banget untuk tambah-tambah. TMS : Pelatihan Bahasa Inggris sangat 170 diperlukan. Karena pengaruhnya engga Cuma untuk Wira, tapi untuk diri kita sendiri juga. Bagaimana ketertarikan para pemandu untuk mengikuti pelatihan ini ? ES : Pemandu disini kalau dibilang mau pintar bahasa Inggris ya semuanya, Mbak. Tapi, disini pemandu kan dibagi menjadi dua golongan yaitu golongan A yang rata- rata usianya masih dibilang muda dan golongan B yang rata-rata udah tua. Kebanyakan dari golongan B tidak berminat ikut pelatihan ini dikarenakan kondisi usia yang sudah tua dan sulit menangkap teori. TMS : pemandu memang banyak yang berminat untuk ikut pelatihan bahasa Inggris ini. Karena memang rata-rata turis asing itu terkadang hampir 75 dari mereka memberikan uang tip. Ini menggiurkan banget buat pemandu, secara turis asing itu kalau ke Pindul datangnya ke Wirawisata. Maka dari itu, pemandu semua tertarik untuk ikut pelatihan bahasa Inggris walaupun nantinya entah fasih atau tidak yang penting percaya diri dulu. Selain itu juga, lumayan untuk tambah-tambah penghasilan.Sejujumya, Saya pun merasa lebih asyik memandu turis asing, selain itu tadi dapet uang tip juga dapat pengalaman Para pemandu tertarik dalam mengikuti pelatihan ini karena 75 wisatawan mancanegara yang datang terkadang memberikan tip kepada pemandunya. Namun, pemandu di Wirawisata terbagi menjadi golongan ٨ yang merupakan kalangan usia mudia dan golongan b dari kalangan lanjut usia. Pemandu yang termasuk golongan b kurang begitu tertarik karena faktor usia yang sulit menangkap teori. 171 2. Input Berapa biaya yang diperlukan untuk mengadakan pelatihan tersebut ? BH : Biaya yang kami pakai cuma sekedar untuk beli alat tulis perlengkapan pelatihan aja, itu sudah dianggarkan melalui Wira. Sekitar 200ribuan. SR : Pemandu yang ikut pelatihan ini tidak dipungut biaya sama sekali. Mereka cukup datang dan menyimak apa yang tutor sampaikan. nanti diberikan selembaran materi. ES : Engga dipungut biaya sama sekali mbak. Kalau ada, pasti jarang yang mau ngikut. TMS : Engga ada biaya apapun mbak. Udah disiapin sama Wiranya. Biaya yang diperlukan hanya untuk persiapan dan pelaksanaan. Para pemandu tidak dipungut biaya apapun dalam mengikuti pelatihan ini. Apakah waktu yang diberikan untuk pelaksanaan pelatihan sudah sesuai ? BH : sudah sesuai, pelatihan ini biasanya pada malam hari dan itu dua kali dalam seminggu. Tapi engga menentu juga. Kadang tutornya sedang ada perlu, berarti pelatihan tidak ada. Kadang juga kehadiran pemandu yang jumlahnya Cuma sedikit, pelatihan itu ditiadakan. Pelatihan bahasa inggris dilaksanakan selama dua kali seminggu. Waktu yang diberikan sudah sesuai dengan rencana. 172 SR : Menurut saya sudah mbak. Dua kali seminggu pas malam hari. ES : Seminggu ada dua kali pertemuan. Hari selasa dan kamis selama satu jam soalnya kalau lama lama, pemandunya cepet bosen juga masih ada yang perlu dikerjakan dirumahnya. TMS : Seminggu udah cukup menurut saya. Soalnya dirumah masih ada pekeijaan lain. Lagian juga kebanyakan pada capek siangnya kerja. Bagaimana karateristik peserta program pelatihan ini ? BH : pelatihan ini untuk semua pemandu obyek di Wira yang berminat ikut pelatihan bahasa inggris tapi jika ada anggota selain pemandu yang mau ikut diperbolehkan. SR : Bagi semua pemandu yang berminat mengikuti pelatihan bahasa inggris dan bersungguh-sungguh. Pelatihan ini diperuntukkan bagi pemandu wisata Goa Pindul di Wirawisata yang bersungguh- sungguh dan berminat mengikuti pelatihan ini. Bagaimana antusiasme pemandu dalam mengikuti pelatihan bahasa inggris ini ? ES : karena yang berminat banyak jadi partisipasinya juga tinggi. Kadang engga semuanya yang dateng juga sih. Soalnya kan mbak mereka juga masih punya urusan lain selain di Wira. TMS : kadang banyak kadang sedikit mbak. Partisipasi pemandu dalam mengikuti pelatihan ini cukup tinggi. 173 Makanya kita juga lihat sikon pemandunya. Mereka juga suka ada urusan lain atau acara lain. Kadang pelatihannya ditunda dulu di hari berikutnya. Siapa yang membuat materi pelatihan ? BH : ya... program pelatihan ini dibuatkan materinya sebagai acuan pelatihan. Materinya dari pengurus sambil dibantu salah satu pemandu yang sudah fasih tentunya dibuat sesuai kebutuhan, mengacu pada kode etik pemandu wisata dan kemampuan pemandu. Bahasanya juga yang gampang-gampang saja agar mudah dipahami. SR : kalau materi pelatihan yang buat dari pihak Wira sendiri. Dibantu lah sedikit- sedikit sama pemandu sini yang sudah fasih sekali bahasa inggrisnya. Kita tentunya menyesuaikan dengan kebutuhan juga. ES : materi dibuat oleh pengurus mbak. TMS : yang membuat materi pelatihan ini yaitu pengurus Wira, isinya dilihat dari apa yang sedang dibutuhkan Pengurus Wirawisata yang membuat materi pelatihan bahasa inggris. Apakah materi pelatihan telah memenuhi standar kebutuhan kerja ? BH : tentu saja materi tersebut harus dibuat sesuai dengan kebutuhan kami yaitu yang dituntut harus bisa menggunakan bahasa inggris Materi tersebut dibuat sesuai dengan kebutuhan kerja. 174 apabila ada wisatawan mancanegara yang datang. SR : Menurut saya, materi tersebut sudah memenuhi standar kebutuhan keija. Karena kita memakai modul yang isinya bahasa inggris dasar. Mulai dari mengenal huruf- huruf, bahasa sehari-hari untuk menyapa turis sampai langsung ke skenario kepemanduan. ES : Materi pelatihan yang dilihat sudah sesuai dengan standar kebutuhan keija. Rata-rata disini lulusan SD. Maka yang benar-benar dari awal, seperti mengenal huruf bahasa inggris. Bahasa- bahasa sehari-hari seperti menyapa para wisman seperti apa. Baru setelah itu, belajar membaca skenario kepemanduan Goa Pindul dari kami. Semakin sering mereka membacanya. Diharapkan dapat menghafal keseluruhan. TMS : isi dari modul tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan. Bahasanya yang gampang- gampang agar pemandu gampang juga memahaminya. Awalnya memang harus dari dasarnya dulu, baca huruf-huruf pakai ejaan Inggris kata sapaan untuk orang yang baru dikenal. Baru setelah itu. dikasih skenario kepemanduannya untuk dibaca bareng-bareng 175 waktu pelatihan. Bagaimana keterkaitan isi pembelajaran dengan topik pelatihan yang dilaksanakan ? ES : sangat berkaitan mbak. Karena kalau tidak sesuai topik yang ada malah bingung. Contohnya, topik pada pelatihan hari rabu tentang kalimat sapaan kepada orang yang baru dikenal maka isi pembelajarannya tentang bagaimana kita menyapa orang yang baru dikenal menggunakan bahasa inggris. TMS : isi pembelajaran dengan topik harus sama-sama nyambung mbak. Biar mudah dimengerti. Isi pembelajaran dengan topik pelatihan memiliki keterkaitan yang erat. Jika tidak, maka pelatihan akan sangat sulit dimengerti. Apakah sarana dan prasarana yang disediakan sudah mendukung jalannya program ? BH : hanya seadanya mbak. Yang penting mereka nyaman. Sejauh ini tidak ada kendala soal itu. SR : Fasilitas yang kami berikan dirasa sudah mencukupi dalam mendukung pelaksanaan program. Ruang tunggu tamu kita jadikan kelas dadakan dan dipasang papan tulis didepannya ES : sudah, ada papan tulis dan untuk kelas kita pakai ruang tunggu tamu. TMS : mendukung mbak. Wong ndeso sakanane wae mbak Nganggo tiker yo keno wae. Sing penting ki ilmune mbak Sarana dan prasarana yang berupa papan tulis dan ruang tunggu tamu yang dijadikan kelas dirasa sudah mendukung jalannya program. Sejauh ini tidak ada kendala mengenai hal ini. 176 Metode apa yang digunakan tutor dalam pelatihan ini ? BH : kalau metode kami sama aja yah kayak disekolah gitu mbak, namanya juga pelatihan. Teori langsung dipraktekan. SR : Metode yang digunakan hampir sama seperti belajar dikelas. Tutor memberikan materi seperti metode ceramah. Lalu nanti kalau para peserta ada yang belum mengerti bisa bertanya. Lalu materi yang diajarkan nantinya diterapkan dipraktek. ES : metodenya kayak lagi belajar dikelas saja mbak. Setelah teori biasanya langsung dipraktekan. Kalau gitu jadi ilmu yang didapat dapat terserap dengan baik. TMS : sama aja mbak kayak belajar biasa. Tutornya menjelaskan lalu dipraktekan apa saja yang sudah didapat dari teori tadi. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah metode ceramah dan metode praktek. Bagaimana ketertarikan pemandu dengan metode yang digunakan? BH : karena memang peserta pelatihan tersebut setelah diberikan materi harus dipraktekkan menurut saya ilmu yang didapat tidak hanya masuk kuping kanan keluar kuping kiri. SR : Metode pelatihan tersebut membuat para peserta mudah memahami materi dan karena langsung diterapkan di praktek. Jadi tidak mudah lupa. Para peserta tertarik dengan metode yang dilakukan pada saat pelatihan. Karena dengan begitu ilmu dapat terserap dengan baik. 177 ES : ... metode tersebut menurut saya membuat ilmu yang diajarkan dapat terserap dengan baik. TMS : tertarik mbak. Karena kalau langsung kita praktekin itu rasanya kita jadi ngerti ternyata gitu. Bagaimana interaksi antar tutor dengan peserta pelatihan ? BH : karena mungkin tutornya dari Wira sendiri, dan memang kita mengenalnya dengan baik maka kita juga memperlakukannya sebagai teman, begitupun tutornya. SR : karena memang yang jadi tutor ya dari Wira juga, jadi tidak ada kesenjangan di antara mereka. Ada yang kurang mengerti, langsung tanya. Tutornya juga memberikan motivasi untuk lebih percaya diri kalau sedang memandu turis. Kalau udah percaya diri, walaupun bahasanya kurang baik tapi turis akan tetap terkesan dipandu oleh mereka. ES : Terjalin dengan baik karena tutornya sendiri pun berasal dari Wira sendiri yaitu pemandu yang sudah sangat fasih berbahasa inggris. Jadi diantara kita sudah seperti teman. Saling sharing apa yang belum mereka Interaksi antar tutor berjalan dengan sangat baik. 178 pahami. TMS : sejauh ini interaksi terjalin sangat baik karena tutornya memang dari Wira sendiri. Bagaimana komunikasi yang dibangun oleh tutor ? ES : Tutornya membangun komunikasi dengan sangat baik. Itu juga karena tutornya dari pemandu Wira juga yang pengalamannya sudah banyak sekali. Kadang tutornya juga memberikan motivasi terkait kepercayaan diri untuk memandu turis. TMS : Komunikasi yang dibangun oleh tutor sangat baik. Sesekali materi tersebut dibuat nyanyian agar mudah dipahami. Dan tutornya memberikan arahan bagaimana sikap seharusnya yang dilakukan apabila bertemu dengan turis asing. Komunikasi yang dibangun oleh tutor sangat baik. 3. Bagaimana aktivitas pelaksanaan pelatihan ? ES : Pelaksanaan pelatihan berjalan dengan lancar sampai saat ini walaupun masih banyak hambatan. Faktor waktu salah satunya. TMS : Pelaksanaan bahasa inggris berjalan dengan baik walaupun masih terdapat banyak kendala. Salah satu waktu, sulitnya mengatur waktu mereka yang tepat untuk mengumpulkan semua pemandu. Kadang mereka sedang ada acara lain, atau kadang juga sudah capek karena siangnya memandu. Pelaksanaan pelatihan beijalan dengan lancar walaupun masih terdapat kendala didalamnya. 179 Kalau yang datang cuma sedikit, berarti ditunda dulu. Itu yang sampai masih kita evaluasi, bagaimana agar efisien. Berapa peserta yang hadir dalam pelatihan bahasa Inggris ? ES : biasanya kalau pemandu yang ikut pelatihan ini hampir 75 banyaknya maka pelatihan itu diadakan tapi kalau kurang dari itu pelatihan itu ditunda TMS : kadang banyak, kadang juga sedikit. Kalau sedikit kadang pelatihannya ditunda dulu. Pemandu yang menghadiri pelatihan bahasa inggris terkadang hanya sedikit dan hal itu membuat pelatihan ditunda terlebih dahulu. Apakah waktu yang diberikan sudah efisien ? MS : Waktu sebenarnya sudah sesuai. Kita adakan pelatihan ini pada malam hari kerja karena sudah pasti hari jumat sabtu minggu mereka tidak bisa karena full day. Tapi kadang-kadang mereka punya acara lain diluar jadi tidak bisa ikut. ES : Waktu yang diberikan yaitu 2 kali dalam seminggu. Saya rasa sudah mencukupi. Namun, belum digunakan ecara optimal. Karena disini kita bekeija dibidang pariwisata yang tidak mengenal waktu. Kadang kami melayani tamu sampai maghrib. Kalau malamnya harus ikut kadang sudah capek. Terkadang juga ada keperluan lain. Lagian juga mbak, banyak yang lulusan SD jadi butuh waktu lama untuk mereka Waktu yang diberikan sudah sesuai namun tidak efisien 180 benar-benar bisa. 4. Product Sejauh mana anda memahami isi materi ? ES Materi yang diajarkan mudah dipahami. Bahasa inggrisnya tidak terlalu sulit. Sejauh ini saya dapat memahami isi materi dengan baik. Walaupun belum semua materi yang diajarkan saya pahami. TMS : ga jauh-jauh kok mbak. Yang penting sedikit-sedikit sudah tau. Materi yang diajarkan mudah dipahami. Sejauh ini peserta dapat memahami isi materi walaupun sedikit-sedikit. Seberapa besar kira-kira pengetahuan yang sudah anda peroleh di pelatihan ini ? TMS : Tidak terlalu banyak. Cuma sedikit- sedikit semakin bisa lah mbak. ES : kurang tau mbak, hehe. Pengetahuan bahasa inggris yang saya dapat sudah banyak mbak. Tapi masih ada yang kurang- kurang Besarnya pengetahuan yang didapatkan tidak terlalu banyak Bagaimana perubahan prilaku anda sebelum dan sesudah pelatihan ? ES : Saya semakin percaya diri. Menurut saya, yang terpenting adalah kepercayaan diri. Disaat kita sudah yakin, pasti bisa. TMS : Kalau perubahan ada lah walaupun dak banyak. Ada yang semakin PD bicara bahasa inggris ke bule walaupun Cuma menyapa. Ada yang pd banget untuk memandu turis walaupun bahasa yang dikuasai belum banyak tapi dengan modal PD dia yakin bisa. Adanya perubahan prilaku yaitu meningkatnya kepercayaan diri untuk memandu wisatawan mancanegara. 181 Apakah sudah mempunyai lisensi pemandu ? BH : sudah pernah mengajukan namun belum ada konfirmasi. SR : sudah, kami ajukan ke dinas pariwisata namun sampai sekarang belum ada respon. ES : pernah mengajukan tapi belum direspon TMS : sudah diajukan ke dinas pariwisata tapi belum dikonfirmasi. Wirawisata sudah mengajukan lisensi pemandu profesional ke Dinas Pariwisata namun belum ada konfirmasi. Selama ini memandu wisman, apakah mereka merasa puas ? ES : Menurut saya puas, karena nantinya mereka juga akan merekomendasikan Wira apabila teman dari mereka mau ke Pindul . TMS : mungkin puas, karena selama ini baik-baik saja. Turis asing tidak pernah berkomentar apapun. Para wisatawan mancanegara merasa puas dengan kepemanduan Wirawisata How about the language used by our guide are well? SM : not bad at all JHK : Hes communicate, really talkative, no problem, so perfect Pemandu mengucapkan bahasa inggris dengan jelas Did the guide has a well- knowledge about Goa Pindul? SM : the guide give a complete information JHK :Yes, he can give me a knowledge like a history about Pindul cave. Pemandu memiliki pengetahuan yang baik... Goa Pindul Did your guide have a good attitude? SM ؛ he guided so well JHK : Perfect. Very polite Menurut penuturan para wisatawan asing para pemandu sangat sopan 182 Did he has a sense of a humor? SM : that sure if he has a sense of humor. JHK : Sure, he talk all the times. He give a lot information to give us. Very good. Made us laugh Pemandu tersebut kadang membuat para turis asing tertawa. 165 Lampiran 6. Reduksi Data Tabel Reduksi Data Hasil Penelitian Program Pelatihan Bahasa Inggris bagi Pemandu Obyek Wisata Goa Pindul di Wirawisata, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul No. Komponen Pertanyaan Reduksi Kesimpulan 1. Profil Wirawisata Bagaimana sejarah berdirinya Kelompok Sadar Wisata Wirawisata ? BH : Dulu awalnya Karang Taruna Dusun Gelaran II yang diketuai oleh Mas Haris membuat suatu program kerja yaitu Wirawisata sejak awal tahun 2011 karena merasa adanya potensi pariwisata yaitu Goa Pindul yang bisa dikembangkan. Dengan niat awal dari karang taruna Dusun Glaran II untuk mensejahterakan masyarakat sekitar khususnya Dusun Glaran II. Karena rata- rata warga masyarakat sekitar hanya bekerja sebagai petani dan merantau ke kota besar. Akhirnya berkembang sampai saat ini. SR : Goa Pindul resmi dibuka tahun 2010. Wirawisata beroperasional yang saya ingat hari rabu tanggal 6 September 2011. Latar belakang terbentuknya Wirawisata itu dari Karang Taruna Dusun G elaran II. Jadi, sebenarnya Wirawisata itu bukan sebuah kelompok melainkan suatu program dari Wirawisata berdiri pada hari rabu tanggal 6 September 2011. Dilatarbelakangi oleh karang taruna Dusun Glaran II yang membentuk program “Wirawisata” karena melihat potensi besar yang ada di Desa Bejiharjo dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar terutama dari segi ekonomi. 166 karang taruna Dusun Glaran II yang punya misi meningkatkan ekonomi lemah warga sekitar. Yang sekarang mbak bisa lihat sendiri perkembangannya. Apakah tujuan dari Wirawisata ? BH : Tujuan berdirinya Wirawisata pada awalnya untuk mengubah ekonomi yang lemah di Dusun Gelaran II. mensejahterakan warga sekitar. SR : Tujuan utama untuk mensejahterakan masyarakat sekitar. Dulunya di dusun ini rata-rata setelah lulus sekolah merantau ke kota besar. Penghasilan yang mereka dapat sangat minim dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan. Sejak ada Goa Pindul disini, maka dibuatkan program Wirawisata. Akhirnya pada balik semua kesini, Wirawisata mengajak para masyarakat sekitar untuk keija jadi pemandu, supir pajero, dll. Tujuan berdirinya Wirawisata untuk mensejahterakan warga sekitar khususnya warga Dusun Gelaran II. Berapa jumlah tenaga pengelola dan anggota Wirawisata ? BH : Prioritas kami tenaga yang ada di Wirawisata berasaldari warga Dusun Gelaran II, tapi kami rasa masih kurang maka kami mengadopsi dari 5 dusun yaitu dusun Karangmojo, Banyubening 1 2, Gelaran I, dan Gunungbang. Tenaga kurang lebih untuk pengurus sekitar 15 orang, anggota yang Tenaga pengelola mayoritas berasal dari warga Dusun Gelaran II dan anggota diadopsi dari 5 dusun. Tenaga pengelola berjumlah 15 orang dan yang menjadi anggota sudah banyak sekali. 167 terbagi dalam berbagai divisi. Di setiap divisi ada satu koordinator. SR : pengurus kurang lebih ada 15 orang yang mayoritas warga Dusun Gelaran II. Kalau anggota sudah banyak sekali mbak, kita mengadopsi dari dusun lain. Adakah persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi pengelola dan anggota Kelompok Sadar Wisata Wirawisata? BH : Syarat sebenarnya hanya formalitas saja mbak. Yang penting merupakan penduduk sekitar dan mau bekerja. SR : Kalau persyaratan khusus tidak ada. Yang penting warga sekitar sini. Tidak ada persyaratan khusus untuk menjadi pengelola dan anggota di Wirawisata. Hanya diprioritaskan bagi penduduk sekitar. Status tempat milik siapa? BH : Kami masih sewa tempat dari Ibu Rubinah dan Bapak Tumiyo yang juga penduduk Dusun Gelaran II. SR : Status tempat kami menyewa dari milik Ibu Rubinah dan Bapak Tumiyo. Status tempat sewa milik Ibu Rubinah dan Bapak Tumiyo yang merupakan warga Dusun Gelaran II. Berasal darimana dana yang diperoleh untuk pengembangan Wirawisata? BH : Dana yang kami peroleh berasal dari swadaya Kelompok Karang Taruna sub-unit Gelaran II. Sampai akhirnya berkembang hingga sekarang ini, pendapatan kami dibagi untuk operasional Wirawisata dan Karang Taruna. SR : Kami menjalankan Wirawisata ini Dana diperoleh berasal dari dana swadaya Karang Taruna Gelaran II, tidak ada investor lain. 168 berasal dari dana kami sendiri. Tidak ada investor lain, benar-benar kami jalankan dari nol. Fasilitas apa yang ada di Wirawisata? BH : Kami punya pendopo-pendopo berkapasitas ribuan orang, tempat outbound kami langsung di lokasi, wisata berbasis pendidikan karena kami punya sekolah pindul, dan kolam renang. SR : Fasilitas yang kami punya banyak sekali, Mbak. Pendopo kami bisa muat sampai ribuan orang. Maka dari itu, engga heran kalau banyak dari perusahaan- perusahaan pake Wira. Kami punya flying fox sendiri, ada kolam renangnya juga, dan wisata berbasis pendidikan. Fasilitas yang tersedia di Wirawisata meliputi pendopo-pendopo yang berrkapasitas hingga ribuan orang, wisata berbasis pendidikan melalui Sekolah Pindul, flying fox dan kolam renang. 2. Mengapa Wirawisata perlu mengadakan pelatihan bahasa inggris? BH : Pihak pengurus telah mengadakan pelatihan bahasa inggris ini sejak beroperasionalnya Wirawisata. Karena memang kami menyesuaikan kebutuhan akan kunjungan wisatawan mancanegara yang semakin meningkat. Program ini juga terus kami evaluasi, agar kita tau apa aja hal yang masih kurang di program ini. SR : Kami mengadakan pelatihan ini karena memang dirasa perlu untuk para pemandu disini, karena yang kita lihat sekarang ini Wirawisata memang perlu mengadakan pelatihan bahasa inggris dilihat dari peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. 169 Goa Pindul makin hari makin dikenal oleh publik bahkan sampai turis-turis asing juga tau. Dilihat juga dari kemampuan pemandu yang terbatas, kebanyakan dari mereka merupakan lulusan SDsederajat. Kalau lulusan SMPSMA bisa dihitung pakai jari. Maka dari itu, kami dari pihak pengurus mengadakan pelatihan bahasa inggris. Oh ya, karena kita juga memasarkan Wirawisata lewat situs web. Jadi, kebanyakan turis asing memakai jasa kita kalau ke Pindul. Mbaknya bisa lihat sendiri ini hari keija memang turis asing itu banyak yang kesini tapi pemandu kita yang bisa cuma dua jadi kadang turisnya kita suruh tunggu dulu, k an jadi buang- buang waktu tidak efisien. ES : Perlu sekali mbak. Alasanya yaitu tadi yang pertama turis makin banyak yang datang. Dari pemandu juga yang bisa bahasa inggris cuma dua. kadang kalau lagi ramai- ramainya turis harus nunggu dulu. Kalau dipasrahin ke pemandu yang lain engga ada yang mau. Yang kedua, menurut saya kadang turis itu suka kasih tip ke saya. Jadi lumayan banget untuk tambah-tambah. TMS : Pelatihan Bahasa Inggris sangat 170 diperlukan. Karena pengaruhnya engga Cuma untuk Wira, tapi untuk diri kita sendiri juga. Bagaimana ketertarikan para pemandu untuk mengikuti pelatihan ini ? ES : Pemandu disini kalau dibilang mau pintar bahasa Inggris ya semuanya, Mbak. Tapi, disini pemandu kan dibagi menjadi dua golongan yaitu golongan A yang rata- rata usianya masih dibilang muda dan golongan B yang rata-rata udah tua. Kebanyakan dari golongan B tidak berminat ikut pelatihan ini dikarenakan kondisi usia yang sudah tua dan sulit menangkap teori. TMS : pemandu memang banyak yang berminat untuk ikut pelatihan bahasa Inggris ini. Karena memang rata-rata turis asing itu terkadang hampir 75 dari mereka memberikan uang tip. Ini menggiurkan banget buat pemandu, secara turis asing itu kalau ke Pindul datangnya ke Wirawisata. Maka dari itu, pemandu semua tertarik untuk ikut pelatihan bahasa Inggris walaupun nantinya entah fasih atau tidak yang penting percaya diri dulu. Selain itu juga, lumayan untuk tambah-tambah penghasilan.Sejujumya, Saya pun merasa lebih asyik memandu turis asing, selain itu tadi dapet uang tip juga dapat pengalaman Para pemandu tertarik dalam mengikuti pelatihan ini karena 75 wisatawan mancanegara yang datang terkadang memberikan tip kepada pemandunya. Namun, pemandu di Wirawisata terbagi menjadi golongan ٨ yang merupakan kalangan usia mudia dan golongan b dari kalangan lanjut usia. Pemandu yang termasuk golongan b kurang begitu tertarik karena faktor usia yang sulit menangkap teori. 171 2. Input Berapa biaya yang diperlukan untuk mengadakan pelatihan tersebut ? BH : Biaya yang kami pakai cuma sekedar untuk beli alat tulis perlengkapan pelatihan aja, itu sudah dianggarkan melalui Wira. Sekitar 200ribuan. SR : Pemandu yang ikut pelatihan ini tidak dipungut biaya sama sekali. Mereka cukup datang dan menyimak apa yang tutor sampaikan. nanti diberikan selembaran materi. ES : Engga dipungut biaya sama sekali mbak. Kalau ada, pasti jarang yang mau ngikut. TMS : Engga ada biaya apapun mbak. Udah disiapin sama Wiranya. Biaya yang diperlukan hanya untuk persiapan dan pelaksanaan. Para pemandu tidak dipungut biaya apapun dalam mengikuti pelatihan ini. Apakah waktu yang diberikan untuk pelaksanaan pelatihan sudah sesuai ? BH : sudah sesuai, pelatihan ini biasanya pada malam hari dan itu dua kali dalam seminggu. Tapi engga menentu juga. Kadang tutornya sedang ada perlu, berarti pelatihan tidak ada. Kadang juga kehadiran pemandu yang jumlahnya Cuma sedikit, pelatihan itu ditiadakan. Pelatihan bahasa inggris dilaksanakan selama dua kali seminggu. Waktu yang diberikan sudah sesuai dengan rencana. 172 SR : Menurut saya sudah mbak. Dua kali seminggu pas malam hari. ES : Seminggu ada dua kali pertemuan. Hari selasa dan kamis selama satu jam soalnya kalau lama lama, pemandunya cepet bosen juga masih ada yang perlu dikerjakan dirumahnya. TMS : Seminggu udah cukup menurut saya. Soalnya dirumah masih ada pekeijaan lain. Lagian juga kebanyakan pada capek siangnya kerja. Bagaimana karateristik peserta program pelatihan ini ? BH : pelatihan ini untuk semua pemandu obyek di Wira yang berminat ikut pelatihan bahasa inggris tapi jika ada anggota selain pemandu yang mau ikut diperbolehkan. SR : Bagi semua pemandu yang berminat mengikuti pelatihan bahasa inggris dan bersungguh-sungguh. Pelatihan ini diperuntukkan bagi pemandu wisata Goa Pindul di Wirawisata yang bersungguh- sungguh dan berminat mengikuti pelatihan ini. Bagaimana antusiasme pemandu dalam mengikuti pelatihan bahasa inggris ini ? ES : karena yang berminat banyak jadi partisipasinya juga tinggi. Kadang engga semuanya yang dateng juga sih. Soalnya kan mbak mereka juga masih punya urusan lain selain di Wira. TMS : kadang banyak kadang sedikit mbak. Partisipasi pemandu dalam mengikuti pelatihan ini cukup tinggi. 173 Makanya kita juga lihat sikon pemandunya. Mereka juga suka ada urusan lain atau acara lain. Kadang pelatihannya ditunda dulu di hari berikutnya. Siapa yang membuat materi pelatihan ? BH : ya... program pelatihan ini dibuatkan materinya sebagai acuan pelatihan. Materinya dari pengurus sambil dibantu salah satu pemandu yang sudah fasih tentunya dibuat sesuai kebutuhan, mengacu pada kode etik pemandu wisata dan kemampuan pemandu. Bahasanya juga yang gampang-gampang saja agar mudah dipahami. SR : kalau materi pelatihan yang buat dari pihak Wira sendiri. Dibantu lah sedikit- sedikit sama pemandu sini yang sudah fasih sekali bahasa inggrisnya. Kita tentunya menyesuaikan dengan kebutuhan juga. ES : materi dibuat oleh pengurus mbak. TMS : yang membuat materi pelatihan ini yaitu pengurus Wira, isinya dilihat dari apa yang sedang dibutuhkan Pengurus Wirawisata yang membuat materi pelatihan bahasa inggris. Apakah materi pelatihan telah memenuhi standar kebutuhan kerja ? BH : tentu saja materi tersebut harus dibuat sesuai dengan kebutuhan kami yaitu yang dituntut harus bisa menggunakan bahasa inggris Materi tersebut dibuat sesuai dengan kebutuhan kerja. 174 apabila ada wisatawan mancanegara yang datang. SR : Menurut saya, materi tersebut sudah memenuhi standar kebutuhan keija. Karena kita memakai modul yang isinya bahasa inggris dasar. Mulai dari mengenal huruf- huruf, bahasa sehari-hari untuk menyapa turis sampai langsung ke skenario kepemanduan. ES : Materi pelatihan yang dilihat sudah sesuai dengan standar kebutuhan keija. Rata-rata disini lulusan SD. Maka yang benar-benar dari awal, seperti mengenal huruf bahasa inggris. Bahasa- bahasa sehari-hari seperti menyapa para wisman seperti apa. Baru setelah itu, belajar membaca skenario kepemanduan Goa Pindul dari kami. Semakin sering mereka membacanya. Diharapkan dapat menghafal keseluruhan. TMS : isi dari modul tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan. Bahasanya yang gampang- gampang agar pemandu gampang juga memahaminya. Awalnya memang harus dari dasarnya dulu, baca huruf-huruf pakai ejaan Inggris kata sapaan untuk orang yang baru dikenal. Baru setelah itu. dikasih skenario kepemanduannya untuk dibaca bareng-bareng 175 waktu pelatihan. Bagaimana keterkaitan isi pembelajaran dengan topik pelatihan yang dilaksanakan ? ES : sangat berkaitan mbak. Karena kalau tidak sesuai topik yang ada malah bingung. Contohnya, topik pada pelatihan hari rabu tentang kalimat sapaan kepada orang yang baru dikenal maka isi pembelajarannya tentang bagaimana kita menyapa orang yang baru dikenal menggunakan bahasa inggris. TMS : isi pembelajaran dengan topik harus sama-sama nyambung mbak. Biar mudah dimengerti. Isi pembelajaran dengan topik pelatihan memiliki keterkaitan yang erat. Jika tidak, maka pelatihan akan sangat sulit dimengerti. Apakah sarana dan prasarana yang disediakan sudah mendukung jalannya program ? BH : hanya seadanya mbak. Yang penting mereka nyaman. Sejauh ini tidak ada kendala soal itu. SR : Fasilitas yang kami berikan dirasa sudah mencukupi dalam mendukung pelaksanaan program. Ruang tunggu tamu kita jadikan kelas dadakan dan dipasang papan tulis didepannya ES : sudah, ada papan tulis dan untuk kelas kita pakai ruang tunggu tamu. TMS : mendukung mbak. Wong ndeso sakanane wae mbak Nganggo tiker yo keno wae. Sing penting ki ilmune mbak Sarana dan prasarana yang berupa papan tulis dan ruang tunggu tamu yang dijadikan kelas dirasa sudah mendukung jalannya program. Sejauh ini tidak ada kendala mengenai hal ini. 176 Metode apa yang digunakan tutor dalam pelatihan ini ? BH : kalau metode kami sama aja yah kayak disekolah gitu mbak, namanya juga pelatihan. Teori langsung dipraktekan. SR : Metode yang digunakan hampir sama seperti belajar dikelas. Tutor memberikan materi seperti metode ceramah. Lalu nanti kalau para peserta ada yang belum mengerti bisa bertanya. Lalu materi yang diajarkan nantinya diterapkan dipraktek. ES : metodenya kayak lagi belajar dikelas saja mbak. Setelah teori biasanya langsung dipraktekan. Kalau gitu jadi ilmu yang didapat dapat terserap dengan baik. TMS : sama aja mbak kayak belajar biasa. Tutornya menjelaskan lalu dipraktekan apa saja yang sudah didapat dari teori tadi. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah metode ceramah dan metode praktek. Bagaimana ketertarikan pemandu dengan metode yang digunakan? BH : karena memang peserta pelatihan tersebut setelah diberikan materi harus dipraktekkan menurut saya ilmu yang didapat tidak hanya masuk kuping kanan keluar kuping kiri. SR : Metode pelatihan tersebut membuat para peserta mudah memahami materi dan karena langsung diterapkan di praktek. Jadi tidak mudah lupa. Para peserta tertarik dengan metode yang dilakukan pada saat pelatihan. Karena dengan begitu ilmu dapat terserap dengan baik. 177 ES : ... metode tersebut menurut saya membuat ilmu yang diajarkan dapat terserap dengan baik. TMS : tertarik mbak. Karena kalau langsung kita praktekin itu rasanya kita jadi ngerti ternyata gitu. Bagaimana interaksi antar tutor dengan peserta pelatihan ? BH : karena mungkin tutornya dari Wira sendiri, dan memang kita mengenalnya dengan baik maka kita juga memperlakukannya sebagai teman, begitupun tutornya. SR : karena memang yang jadi tutor ya dari Wira juga, jadi tidak ada kesenjangan di antara mereka. Ada yang kurang mengerti, langsung tanya. Tutornya juga memberikan motivasi untuk lebih percaya diri kalau sedang memandu turis. Kalau udah percaya diri, walaupun bahasanya kurang baik tapi turis akan tetap terkesan dipandu oleh mereka. ES : Terjalin dengan baik karena tutornya sendiri pun berasal dari Wira sendiri yaitu pemandu yang sudah sangat fasih berbahasa inggris. Jadi diantara kita sudah seperti teman. Saling sharing apa yang belum mereka Interaksi antar tutor berjalan dengan sangat baik. 178 pahami. TMS : sejauh ini interaksi terjalin sangat baik karena tutornya memang dari Wira sendiri. Bagaimana komunikasi yang dibangun oleh tutor ? ES : Tutornya membangun komunikasi dengan sangat baik. Itu juga karena tutornya dari pemandu Wira juga yang pengalamannya sudah banyak sekali. Kadang tutornya juga memberikan motivasi terkait kepercayaan diri untuk memandu turis. TMS : Komunikasi yang dibangun oleh tutor sangat baik. Sesekali materi tersebut dibuat nyanyian agar mudah dipahami. Dan tutornya memberikan arahan bagaimana sikap seharusnya yang dilakukan apabila bertemu dengan turis asing. Komunikasi yang dibangun oleh tutor sangat baik. 3. Bagaimana aktivitas pelaksanaan pelatihan ? ES : Pelaksanaan pelatihan berjalan dengan lancar sampai saat ini walaupun masih banyak hambatan. Faktor waktu salah satunya. TMS : Pelaksanaan bahasa inggris berjalan dengan baik walaupun masih terdapat banyak kendala. Salah satu waktu, sulitnya mengatur waktu mereka yang tepat untuk mengumpulkan semua pemandu. Kadang mereka sedang ada acara lain, atau kadang juga sudah capek karena siangnya memandu. Pelaksanaan pelatihan beijalan dengan lancar walaupun masih terdapat kendala didalamnya. 179 Kalau yang datang cuma sedikit, berarti ditunda dulu. Itu yang sampai masih kita evaluasi, bagaimana agar efisien. Berapa peserta yang hadir dalam pelatihan bahasa Inggris ? ES : biasanya kalau pemandu yang ikut pelatihan ini hampir 75 banyaknya maka pelatihan itu diadakan tapi kalau kurang dari itu pelatihan itu ditunda TMS : kadang banyak, kadang juga sedikit. Kalau sedikit kadang pelatihannya ditunda dulu. Pemandu yang menghadiri pelatihan bahasa inggris terkadang hanya sedikit dan hal itu membuat pelatihan ditunda terlebih dahulu. Apakah waktu yang diberikan sudah efisien ? MS : Waktu sebenarnya sudah sesuai. Kita adakan pelatihan ini pada malam hari kerja karena sudah pasti hari jumat sabtu minggu mereka tidak bisa karena full day. Tapi kadang-kadang mereka punya acara lain diluar jadi tidak bisa ikut. ES : Waktu yang diberikan yaitu 2 kali dalam seminggu. Saya rasa sudah mencukupi. Namun, belum digunakan ecara optimal. Karena disini kita bekeija dibidang pariwisata yang tidak mengenal waktu. Kadang kami melayani tamu sampai maghrib. Kalau malamnya harus ikut kadang sudah capek. Terkadang juga ada keperluan lain. Lagian juga mbak, banyak yang lulusan SD jadi butuh waktu lama untuk mereka Waktu yang diberikan sudah sesuai namun tidak efisien 180 benar-benar bisa. 4. Product Sejauh mana anda memahami isi materi ? ES Materi yang diajarkan mudah dipahami. Bahasa inggrisnya tidak terlalu sulit. Sejauh ini saya dapat memahami isi materi dengan baik. Walaupun belum semua materi yang diajarkan saya pahami. TMS : ga jauh-jauh kok mbak. Yang penting sedikit-sedikit sudah tau. Materi yang diajarkan mudah dipahami. Sejauh ini peserta dapat memahami isi materi walaupun sedikit-sedikit. Seberapa besar kira-kira pengetahuan yang sudah anda peroleh di pelatihan ini ? TMS : Tidak terlalu banyak. Cuma sedikit- sedikit semakin bisa lah mbak. ES : kurang tau mbak, hehe. Pengetahuan bahasa inggris yang saya dapat sudah banyak mbak. Tapi masih ada yang kurang- kurang Besarnya pengetahuan yang didapatkan tidak terlalu banyak Bagaimana perubahan prilaku anda sebelum dan sesudah pelatihan ? ES : Saya semakin percaya diri. Menurut saya, yang terpenting adalah kepercayaan diri. Disaat kita sudah yakin, pasti bisa. TMS : Kalau perubahan ada lah walaupun dak banyak. Ada yang semakin PD bicara bahasa inggris ke bule walaupun Cuma menyapa. Ada yang pd banget untuk memandu turis walaupun bahasa yang dikuasai belum banyak tapi dengan modal PD dia yakin bisa. Adanya perubahan prilaku yaitu meningkatnya kepercayaan diri untuk memandu wisatawan mancanegara. 181 Apakah sudah mempunyai lisensi pemandu ? BH : sudah pernah mengajukan namun belum ada konfirmasi. SR : sudah, kami ajukan ke dinas pariwisata namun sampai sekarang belum ada respon. ES : pernah mengajukan tapi belum direspon TMS : sudah diajukan ke dinas pariwisata tapi belum dikonfirmasi. Wirawisata sudah mengajukan lisensi pemandu profesional ke Dinas Pariwisata namun belum ada konfirmasi. Selama ini memandu wisman, apakah mereka merasa puas ? ES : Menurut saya puas, karena nantinya mereka juga akan merekomendasikan Wira apabila teman dari mereka mau ke Pindul . TMS : mungkin puas, karena selama ini baik-baik saja. Turis asing tidak pernah berkomentar apapun. Para wisatawan mancanegara merasa puas dengan kepemanduan Wirawisata How about the language used by our guide are well? SM : not bad at all JHK : Hes communicate, really talkative, no problem, so perfect Pemandu mengucapkan bahasa inggris dengan jelas Did the guide has a well- knowledge about Goa Pindul? SM : the guide give a complete information JHK :Yes, he can give me a knowledge like a history about Pindul cave. Pemandu memiliki pengetahuan yang baik... Goa Pindul Did your guide have a good attitude? SM ؛ he guided so well JHK : Perfect. Very polite Menurut penuturan para wisatawan asing para pemandu sangat sopan 182 Did he has a sense of a humor? SM : that sure if he has a sense of humor. JHK : Sure, he talk all the times. He give a lot information to give us. Very good. Made us laugh Pemandu tersebut kadang membuat para turis asing tertawa. Lampira an 7. Profil W W DESA G Wirawisata WIRA A BEJ GELARAN II D P A WISA JIHAR , BEJIHARJO DAERAH IST PROFI ATA G RJO K

O, KARANG

TIMEWA YO 2015 IL GELA KARA GMOJO, GU OGYAKARTA ARAN ANGM NUNGKIDU A N MOJO UL 183 184

A. LATAR BELAKANG

Desa Bejiharjo merupakan desa yang berada jauh di sebelah timur kota Yogyakarta dengan jarak sekitar 45Km dan membutuhkan waktu 2 jam perjalanan dengan menggunakan sepeda motor untuk mencapai desa tersebut. Desa Bejiharjo berada di pinggiran kota wonosari, dari kota wonosari sekitar 7 Km dengan jarak tempuh 30 menit. Desa Bejiharjo mempunyai luas wilayah 1.825.482 Ha dengan jumlah penduduk sebanyak 14.588 jiwa yang tersebar di 20 pedukuhan, dimana 25 nya merupakan hutan negara, Desa Bejiharjo merupakan desa terbesar di kecamatan Karangmojo. Kenampakan alam yang dimiliki desa ini sangat menarik.Terdapat sedikitnya 12 goa yang bepotensi sebagai obyek wisata, sungai, serta areal persawahan. Desa ini juga memiliki khasanah seni budaya dan seni kuliner yang terbilang cukup lengkap. Beberapa sentra kerajinan dapat kita temui di desa ini. Upacara adat dan kesenian rakyat pun sangat beragam. Pilihan santapan dan makanan khas yang bervariasi semakin mendukung potensi pariwisata di desa ini. Suasana gotong royong dan kerukunan sangat kental didesa ini. Masyarakat desa Bejiharjo merupakan masyarakat yang mayoritas pekerjaannya petani dan buruh sehingga secara kondisi perekonomiannya mayoritas menengah ke bawah. Latar belakang pendidikan masyarakat desa Bejiharjo kebanyakan hanya lulusan SDsederajat, walaupun ada juga beberapa orang yang melanjutkan pendidikannya sampai ke pendidikan tinggi. Banyak sumberdaya manusia khususnya pemuda yang masih menjadi pengganguran yang belum mempunyai penghasilan karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki untuk menembus dunia kerja, dan seringkali menjadi salah satu faktor penyebab tindakan negatif pemuda. Gelaran adalah salah satu dusun di Bejiharjo mempunyai potensi alam yang sangatlah indah dan bagus untuk di kembangkan khususnya seabagai wisata alam, karena di dusun ini terdapat bebagai sumber mata air dan goa. Sehingga melihat dari latar belakang tersebut selaku pemuda gelaran dan sekitarnya ingin mencoba menjadikan potensi tersebut untuk dimanfaatkan secara maksimal yang tergabung dalam bentuk kelompok dan diberi nama Wirawisata Gelaran. Wirawisata diartikan sebagai pejuang wisata. WIRA = PEJUANG, 185 WISATA = WISATA. Sehingga dengan nama ini diharapkan wirawisata bisa memberikan dampak yang positif terhadap kemajuan wisata daerah maupun nasional.

B. IDENTITAS

Nama Kelompok : WIRA WISATAGELARAN Tahun Berdiri : 6 SEPTEMBER 2011 Alamat : GELARAN II, BEJIHARJO, KARANGMOJO, GUNUNGKIDUL, DIY E ‐mail : wirawisatajogjagmail.com Facebook : Goa Pindul Wirawisata Twitter : PINDUL_JOGJA Web : www.goapindulwirawisata.com www.goapinduljogja.com CP : 085 959 656 561 081 391 007 090

C. DASAR HUKUM

1. Undang ‐Undang Dasar 1945 2. Undang ‐Undang RI No.7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air 3. Undang ‐Undang RI No.23 Tahun 1997 Tentang penggelolaan lingkungan hidup 4. Peraturan Pemerintah RI No.37 Tahun 2010 Tentang Bendungan 5. Peraturan Pemerintah RI No.42 Tahun 2008 Tentang Pengolaan Sumber Daya Air 6. Peraturan Pemerintah RI No.43 Tahun 2008 Tentang Air Tanah 7. Peraturan Pemerintah RI No.20 Tahun 2006 Tentang Irigasi 8. Peraturan Mentri Pekerjaan Umum Nomor33 PRT M 2007 Tentang Pedoman Pemberdayaan P3A GP3A IP3A 9. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 25 Tahun 2002 Tentang Pengelolan Irigasi

D. VISI

Potensi Alam Sumber Kesejahteraan 186

E. MISI

1. Meningkatkan kerja sama masyarakat 2. Mengelola alam dan budaya sebagai aset wisata 3. Mengurangi kenakalan remaja 4. Membuka lapangan kerja

F. TUJUAN

1. Menjadi Kelompok yang mampu meningkatkan komunikasi antar pemuda dalam miningkatkan kualitas kehidupanya. 2. Mengurangi kenakalan remaja dan Mengurangi pengganguran 3. Ikut menciptkan wilayah yang kondusif, aman, tentram dan sejahtera

G. PROGAM KERJA

o Mengelola potensi wisata dengan jalan membuka tempat – tempat yang berpotensi dijadikan sebagai obyek wisata o Mempererat kerja sama dengan instansi terkait untuk mengembangkan potensi alam sekitar o Meningkatkan kerja sama antar kelompok,dengan melaksanakan progam kerja yang telah tersusun o Melestarikan budaya lokal

H. POTENSI WISATA

Kawasan Desa Bejiharjo memiliki beberapa potensi obyek wisata yang mampu untuk dikembangkan. Potensi‐potensi tersebut sebagai berikut : 187

1. GOA PINDUL

Goa Pidul adalah salah satu dari gua didaerah Gunungkidul yang dialiri aliran sungai dibawah tanah. Panjang Totalnya 300 m dan lebar rata‐ratanya 5‐6 m, kedalam air antara 4‐7 m, tinggi permukaan air kelangit‐langit gua sekitar 4,5 m, waktu tempuh sekitar 20‐40 menit. Aliran air didalam goa cukup tenang, sehingga tidak diperlukan ketrampilan yang tinggi untuk menyusurinya dan cocok untuk segala usia. Menurut perkembangan sistem goa, Goa Pindul ini termasuk dalam Goa Stadia Wisata. Goa Pindul terbagi menjadi 3 zona yaitu zona terang, zona remang, zona gelap abadi. Dibagian dalam goa terdapat sebuah stalagtit yang sudah menyatu dengan stalagmit sehingga tampak seperti sebuah pilar dengan ukuran lebar lima rentangan tangan orang dewasa. Ditengah goa terdapat ruang yang cukup besar dengan lubang diatasnya sehingga sinar matahari dapat masuk melalui lubang tersebut. Bagian tersebut adalah yang disebut dengan zona terang. Lubang diatas goa ini seringkali digunakan sebagai jalan masuk vertikal oleh anggota tim sar yang hendak melakukan latihan. Nama Goa Pindul sendiri berasal dari kisah perjalanan Ki Juru Mertani dan Ki Ageng Pemanahan yang dutus oleh Panembatan Senopati di Mataram untuk membunuh bayi laki‐laki buah cinta putri Panembatan senopati yaitu Mangir Wonoboyo dari Mnagiran Bantul. Dalam perjalanannya, kedua abdi itu sepakat untuk tidak membunuh sang bayi, keduanya lalu pergi lalu pergi kearah timur arah Gunungkidul hingga tiba disuatu dusun didaerah karangmojo. Disana keduanya menggelar tikar dan alas tempat tidur bekas persalinan sang bayi kemudian menguburnya. Dusun tersebut dinamakan dusun Gelaran. Sementara itu sang bayi terus saja menangis, kedua utusan itu pun memutuskan untuk memandikan sang bayi. Ki Juru Mertani naik kesalah satu bukit dan menginjak tanah di puncak bukit, dengan kesaktiannya tanah yang diinjakpun runtuh dan mengangalah sebuah lubang besar dengan aliran air dibawahnya. Sang bayi kemudian dibawa turun dan