40
Sumber: Tony D. Evans Maggie Jo, 1998: 6
Gambar 2.1 Klasifikasi ESP berdasarkan bidang pekerjaan
Dari pembagian divisi di atas, Pelatihan bahasa Inggris bagi pemandu wisata termasuk kedalam divisi English for Occupational
Purposes yang mana dari EAP tersebut pelatihan bahasa Inggris masuk kedalam English for Vocational Purposes. English for Vocational dibagi
menjadi dua sub-bagian; Pre-vocational dan Vocational English yang mana pelatihan bahasa Inggris ini termasuk Vocational English.
Vocational English merupakan pelatihan bahasa Inggris yang berkaitan dengan pekerjaan, yang tujuan dari pelatihan tersebut untuk meningkatkan
profesionalitas, keterampilan kerja dan peluang mereka. Berdasarkan pendapat diatas mengenai ESP dapat disimpulkan
bahwa definisi ESP English of Specific Purposes harus mencerminkan fakta tentang pengajaran ESP, khususnya terkait dengan pekerjaan dan
disiplin tertentu, membuat penggunaan metode yang berbeda dari pengajaran Bahasa Inggris pada umumnya.
English for Specific Purposes
English for Academic
Purposes
English for
Science and
Technolo gy
English for
Professional Purposes
English for
Medical Purposes
English for
Legal Purposes
English for
Manageme nt,
Finance and
Economics
English for Occupational
Purposes
English for
Vocational Purposes
41
Terkait dengan pelatihan, peranan materi atau kurikulum sangat penting dalam setiap program pelatihan maupun program-program
pembelajaran yang lain. Penentuan materi disesuaikan dengan kebutuhan peserta pelatihan. Dimana didalamnya memuat tujuan umum program,
deskripsi materi, alokasi waktu, metode yang digunakan, sumber belajar serta evaluasi yang akan dilakukan. Kurikulum nantinya akan dijadikan
pedoman bagi tutor dalam menyampaikan materi sehingga suatu program akan terarah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dari program tersebut.
Adapun Himpunan Pariwisata Indonesia HPI yang menyelenggarakan diklat untuk pemandu wisata mempunyai alokasi waktu pelatihan yang
ditetapkan menggunakan standar minimal yaitu 120 jam, dengan rincian 50 teori dan 50 praktek. Materi pembelajaran yang disampiakan dalam
proses pembelajaran meliputi materi umum, materi khusus, materi penunjang dan materi uji praktek. Untuk lebih jelasnya akan dicantumkan
kurikulum diklat yang diselenggarakan HPI dalam bentuk tabel sebagai berikut:
42
Tabel 2.1 Kurikulum Diklat Pemandu Wisata
Sumber: Data Primer HPI, 2015 Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas dapat disimpulkan
bahwa ESP English for Specific Purposes merupakan pendekatan pada pengajaran bahasa inggris dengan tujuan khusus sesuai dengan bidang
ilmu dan pekerjaan yang ditekuni. ESP dibagi menjadi dua divisi dan dibagi lagi menjadi beberapa sub divisi. Pelatihan bahasa Inggris bagi
pemandu wisata Goa Pindul di Wirawisata termasuk dalam sub-bagian Vocational English yang mana berfokus pada bidang pekerjaan tertentu
No Materi Teori Praktek
Jumlah 1. Materi
Umum 1.
Sejarah Kebudayaan 10
2 12
2. Seni dan Kerajinan
4 4
3. Flora dan Fauna
4 4
4. Perhotelan 4
4 5.
Cross Culture Understanding
4 4
2. Materi Khusus
1. Guiding Technique
6 8
14 2.
Kepabean Imigrasi, Bea cukai, Karantina Kargo
4 4
3. Travel Planning
4 4
4. Geografi Pariwisata Indonesia
4 4
5. Public Speaking
4 10 14
3. Materi Penunjang
1. Table Manner
8 8 2.
Etika dan Protokol 4
2 6
3. P3K, SOP, dan
Kode Etik Pramuwisata 4
4 4.
Teknik Penulisan dan Presentasi 4
4 4.
Materi Praktek 1.
Praktek Lapangan 30
30 Jumlah jam
60 JP 60 JP
120 JP
43
dalam upaya meningkatkan profesioanalitas dan keterampilan terkait pekerjaan yang ditekuni yaitu menjadi pemandu wisata lokal yang
mempunyai kemampuan bahasa Inggris pada saat memandu wisatawan mancanegara.
Berkaitan dengan tabel di atas diketahui bahwa alokasi waktu yang digunakan dalam pelaksanaan diklat pemandu wisata pada umumnya
untuk menjadi pemandu profesional yang diselenggarakan oleh Himpunan Pariwisata Indonesia HPI yaitu 120 jam. Dengan presentase 50 teori
dan 50 praktek.
G. Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Linda Irawati 2013 tentang pelaksanaan pendidikan dan pelatihan diklat pemandu wisata untuk
meningkatkan kompetensi pemandu wisata di dewan pimpinan daerah himpunan pramuwisata Indonesia HPI Yogyakarta”. Hasil penelitiannya
menjelaskan tentang pelaksanaan pendidikan dan pelatihan diklat pemandu wisata di Himpunan Pramuwisata Indonesia HPI Yogyakarta,
keberhasilan program pendidikan dan pelatihan serta faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pendidikan dan pelatihan. Penelitian tersebut
dinilai relevan dengan penelitian ini, karena sama- sama mengkaji tentang pelatihan bagi pemandu wisata, tetapi penelitian ini ditekankan pada
pelaksanaan program pelatihan Bahasa Inggris bagi pemandu wisata Goa Pindul di Wirawisata.
44
Maria Iswati 2014 dalam tugas akhirnya yang berjudul “Pengaruh Kepuasan Layanan Pemandu Wisata Terhadap Kepuasan Wisatawan
Domestik Di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta” yang membahas mengenai kualitas pelayanan pemandu di Benteng Vredeburg dan hasil
penelitian ini menerangkan bahwa seseorang pemandu harus mengembangkan kualitas dalam melayani wisatawan agar wisatawan terus
menerus merasa puas dengan pelayanan yang baik dan informasi yang lengkap. Relevansi terhadap penelitian ini terletak pada obyek kajian yang
sama-sama mengkaji tentang pemandu wisata. Pada penelitian Nur Rika Puspita Sari 2012 tentang
“Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Obyek Wisata Oleh Kelompok Sadar Wisata Dewa Bejo di Desa Bejiharjo, Kecamatan
Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul”. Terdapat kesamaan tempat penelitian dan subyek penelitian.
H. Kerangka Berfikir
Perkembangan pariwisata saat ini begitu pesat, dikarenakan industri pariwisata sangat menjanjikan. Pendapatan dari sektor pariwisata
dapat meningkatkan perekonomian daerah, bahkan dalam skala nasional dapat meningkatkan devisa negara. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia
menjadikan pariwisata sebagai salah satu sektor andalan untuk meningkatkan pendapatan negara.
45
Salah satu potensi wisata di Indonesia yang sudah berkembang hingga ke manca negara yaitu Goa Pindul yang berada di Desa Bejiharjo,
Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kelompok Sadar Wisata yang berada di Desa Bejiharjo salah
satunya Wirawisata. Banyaknya kunjungan wisatawan mancanegara yang semakin meningkat membuat pemandu wisata dituntut untuk menerima
keadaan dimana mereka harus bisa berbahasa Inggris dengan lancar. Pemandu wisata memiliki peran yang sagat penting karena memang
pemandu wisata yang langsung berinteraksi dengan wisatawan. Sedangkan kondisi yang ada, pemandu masih memiliki keterbatasan dalam berbahasa
Inggris. Hal itu ditangkap oleh Wirawisata bahwa perlunya mengadakan program pelatihan Bahasa Inggris bagi pemandu wisata Goa Pindul.
Pelatihan Bahasa Inggris bagi pemandu obyek wisata Goa Pindul di Wirawisata merupakan salah satu upaya meningkatkan kompetensi
dalam hal kepemanduan. Program ini dilaksanakan sebagai upaya menjawab tantangan akan kebutuhan pemandu wisata baik dari segi
kualitas maupun kuantitas guna melayani wisatawan mancanegara. Dengan mengikuti pelatihan Bahasa Inggris tersebut diharapkan pemandu
wisata di Wirawisata memperoleh pengetahuan, pengalaman serta keterampilan yang lebih dari sebelumnya terutama kemampuan berbahasa
Inggris. Berdasarkan kerangka uraian di atas maka dapat digambarkan sebagai berikut:
46
Gambar 2.2 Kerangka Berfikir
I. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka pikir di atas maka dapat
diajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan program pelatihan Bahasa Inggris bagi
pemandu obyek wisata Goa Pindul di Wirawisata? a.
Bagaimana proses perencanaan dalam program pelatihan Bahasa Inggris bagi pemandu obyek wisata Goa Pindul di Wirawisata?
b. Bagaimana proses pelaksanaan dalam program pelatihan Bahasa
Inggris bagi pemandu obyek wisata Goa Pindul di Wirawisata? c.
Bagaimana proses penilaian dalam program pelatihan Bahasa Inggris bagi pemandu obyek wisata Goa Pindul di Wirawisata?
2. Apa faktor pendukung dalam pelaksanaan program pelatihan bahasa
Inggris bagi pemandu wisata Goa Pindul di Wirawisata? Berkembangnya potensi wisata Goa
Pindul dengan semakin banyaknya wisatawan mancanegara
Kemampuan komunikasi bahasa asing pemandu wisata
Program pelatihan bahasa Inggris 1.
Perencanaan 2.
Pelaksanaan 3.
Evaluasi