Kondisi Umum Desa Bejiharjo

62 terdapat sebuah bendungan yang juga bernama Banyumoto. Banyumoto memberikan tantangan yang lebih pada pengunjung karean strukturnya yang lebih sukar dilewati dibandingkan Goa Pindul, misalnya jarak antara langit- langit gua dengan permukaan air yang sangat sehingga jika berada di dalam gua, hanya kepala saja yang masih berada di udara sementara seluruh tubuh terbenam hingga sebatas leher.

c. Goa Glatik

Kurang dari 150 meter arah barat laut Goa Pindul, terdapat sebuah gua bernama Goa Glatik. Berbeda dengan Goa Pindul, Goa Glatik tidak memiliki aliran air di dalamnya. Hal ini dikarenakan level muka air tanah yang turun, posisinya lebih rendah dari gua, sehingga tidak terdapat aliran air dibawah tanah yang mengakibatkan gua selalu pada kondisi kering. Goa Glatik juga termasuk dalam stadia dewasa. Ketika sungai mengerosi dasar lembah dan menjadi semakin dalam, paras muka air tanah menjadi turun. Rembesan air permukaan melalui zona aerasi semakin memperlebar bidang retakan dan gua yang telah terbentuk. Pergerakan air tanah menuju sungai permukaan iniah yang mengembangkan sistem horisontal. Goa Glatik memiliki ornamen stalagtit dan stalagmit yang menarik dan merupakan habitat ratusan kelelawar. Pintu masuk Goa Glatik terbilang sempit, kemudian di bagian tengah terdapat ruang yang cukup luas dimana wisatawan dapat berdiri tegak. Untuk menyusuri Goa Glatik, diperlukan ketahanan fisik yang prima karena selain strukturnya yang membuat pengunjung harus berjalan merangkak, kadar oksigen di dalam gua juga 63 rendah. Karena itu, dalam satu kali perjalanan menyusuri Goa Glatik jumlah orang dibatasi sebanyak sepuluh, dengan peralatan lengkap seperti helm dan senter. Menurut legenda, gua ini merupakan tempat pertapaan Batik Madrip, patih Raja Angling Dharma.

d. Kali Oya

Di balik hamparan persawahan di sebelah utara Goa Pindul dan Goa Glatik, terdapat sebuah sungai yang eksotis bernama Kali Oya. Sungai ini nampak sangat indah karena tebing-tebing batu di pinggirnya yang unik. Kali Oya, Goa Pindul dan Goa Glatik merupakan bagian dari bentang alam karst. Goa Pindul dan Goa Glatik merupakan endokarst, sedangkan Kali Oya merupakan eksokarst. Sungai yang melewati Desa Bejihaijo ini mempunyai stadia sungai dewasa, yang dicirikan dengan erosi lateral yang sudah mulai berkembang dan lembah sungai berbentuk huruf U. Batuan yang ada pada Kali Oya adalah batu gamping yang berasal dari formasi Wonosari dan merupakan batu gampung berlapis yang mempunyai diparah kemiringan relatif ke arah selatan dengan besar kemiringan relatif kecil. Batu gamping ini mengalami proses pelarutan yang disebabkan oleh aliran air pada Kali Oya, dan proses tektonik yang menyebabkan terjadinya rekahan pada litologi batu gamping tersebut. Saat ini, sungai ini telah dimanfaatkan sebagai area tube rafting. Di musim hujan, jalurnya akan lebih panjang dari jalur kemarau dan arusnya lebih besar dibanding musim kemarau yang airnya tenang.