Faktor Pendukung Proses Pelaksanaan Program Pelatihan Bahasa Faktor Penghambat dalam Pelaksanaan Program Pelatihan Bahasa

122 mancanegara. Selain itu, dapat dilihat dari kepuasan para wisatawan mancanegara yang merasa puas setelah dipandu oleh pemandu Wirawisata. 2. Faktor pendukung dalam pelaksanaan program pelatihan Bahasa Inggris bagi pemandu obyek wisata Goa Pindul di Wirawistaa yaitu : a. Adanya motivasi yang tinggi dari peserta pelatihan b. Sarana dan prasarana dalam pelaksanaan pembelajaran sudah memadai c. Materi yang disesuaikan dengan kebutuhan kerja 3. Faktor penghambat pada pelaksanan program pelatihan Bahasa Inggris bagi pemandu obyek wisata Goa pIndul di Wirawisata yaitu : a. Waktu yang telah direncanakan tidak digunakan secara optimal b. Kurangnya koordinasi antar sesama peserta membuat pelaksanaan program ini sedikit tersendat

B. Saran

Mengacu pada hasil penelitian terhadap program pelatihan bahasa Inggris bagi pemandu obyek wisata Goa Pindul, terdapat beberapa saran yang penelti ajukan antara lain : 1. Sebaiknya alokasi waktu pelaksanaan program dipergunakan dengan baik oleh para peserta, mengingat kemampuan pengetahuan bahasa Inggris yang mereka miliki masih sangat terbatas. 2. Dalam menghadapi kendala-kendala dan permasalahan yang ada, maka diperlukan konsentrasi pengurus maupun anggota untuk terus mengembangkan SDM yang ada dalam rangka meningkatkan profesionalitas. 123 3. Tutor yang menjadi narasumber dalam pelatihan ini harus didukung oleh latar belakang pendidikan yang sesuai dan benar-benar profesional dalam memberikan pelatihan. 4. Hasil peneltian ini dapat ditindak lanjuti oleh pihak pengurus sebagai bahan evaluasi lebih lanjut terkait dengan program pelatihan bahasa Inggris. 124 DAFTAR PUSTAKA Arlen Etling. 1993. Journal of Agricultural Education “What is the Definition of Nonformal Education?”. Diambil Tanggal 22 Desember 2015 dari http:www.nwlink.com~donclarkleaderleaddef.htm . Buckley, R. and Jim Caple. 2004. The Theory and Practice of Training. London: Kogan Page. Coombs, Philip. 1973. Nonformal Education E-3. Diambil Tanggal 22 Desember 2015 dari http:4h.unl.eduvolunteerstoolkitnonformal.htm . Depdiknas. 2003. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Depdiknas. Depdiknas. 2008. Himpunan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, Direktorat Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Dessler, Garry. 2008. Human Resource Management. Elevent Edition. New Jersey : Pearson Education International, Upper Saddle River. Dinas Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul. 2015. Potensi Kebudayaan dan Pariwisata Gunungkidul. Yogyakarta: Dikbudpar. Dudley-Evans Maggie Jo. 1998. Developments in English for Specific Purposes: A Multi-disciplinary Approach. United Kingdom: Cmbridge University Press. Eckert, Manfred. 2008. Work-education-training: an interdisciplinary research approach. Dalam Felix Rauner Rupert Maclean. Handbook of Technical an vocational education and training research. Germany : Springer. Eko Putro Widoyoko. 2010. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Fauzi, Ikka Kartika. 2010. Mengelola Pelatihan Partisipatif. Bandung: Alfabeta. H. Suprinjanto. 2007. Pendidikan Orang Dewasa: dari Teori hingga Aplikasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Hasibuan, Malayu S.P . 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Goldstein, I.L, Ford, J.K. 2002. Training in Organization. Belmont: Wadsworth.