Kompetensi Pemrograman PLC Kajian Teori 1. Pembelajaran
39 Penelitian yang berjudul pengembangan
virtual proses model distributing station berbasis visual basic pada kompetensi kognitif merakit sistem PLC di SMKN
2 Depok Sleman oleh Rohjai Badarudin 2015. Bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan
virtual distributing station sebagai media pembelajaran merakit system PLC untuk keperluan otomasi industri pada kelas XII program keahlian
Teknik Otomasi Industri di SMKN 2 Depok dan untuk mengetahui perbedaah hasil belajar peserta didik pada kompetensi kognitif merakit sistem PLC untuk keperluan
otomasi industri antara peserta didik menggunakan media pembelajaran virtual
distributing station dengan peserta didik menggunakan media pembelajaran perangkat keras
distributing station. Penelitian ini menggunakan model RD waterfall dikombinasikan dengan penelitian eksperimen desain nonequivalent
control group menggunakan anasisis deskriptif dan nonparametrik. Hasil penelitian mengunjukkan tingkat kelayakan dinyatakan sangat layak dengan rata-rata skor
3,55 dari skor tertinggi 4. Rincian penilaian kelayakan media dari ahli materi, ahli media, dan respon siswa berturut-turut 3,54; 3,57; dan 3,16. Hasil uji
U Mann- Whitney disimpulkan terdapat perbedaan hasil belajar pada peserta didik yang
diajar menggunakan media pembelajaran virtual distributing station dengan
peserta didik yang diajar menggunakan media pembelajaran perangkat keras distributing station. Rata-rata nilai hasil belajar postes kelompok eksperimen
didapat nilai sebesar 84,23 dan kelompok kontrol didapat nilai sebesar 66,67. Diketahui selisih nilai hasil belajar antara kedua kelompok sebesar 17.56.
Penelitian yang berjudul pengembangan perangkat pembelajaran mekatronika berbasis komputer pokok bahasan
programmable logic controller berorientasi pada pembelajaran langsung oleh Wahyu Dwi Kurniawan dan Agung
40 Prijo Budijono 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat
pembelajaran mekatronika berbasis komputer pokok bahasan programmable logic
controller berorientasi pembelajaran langsung pada mahasiswa Jurusan Teknik Mesin FT Unesa. Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap I,
pengembangan perangkat pembelajaran mengacu rancangan 4D model dari Thiagarajan; Tahap II, ujicoba pembelajaran di kelas menggunakan rancangan
one-grup pretest-posttest design. Hasil penelitian yaitu perangkat pembelajaran yang dikembangkan layak untuk digunakan dalam perkuliahan mekatronika
dengan rincian: 1 skor rata-rata penilaian perangkat pembelajaran sebesar 3,32 cukup baik; 2 skor rata-rata keterlasanaan pembelajaran pada uji coba I
sebesar 3,59 baik dan ujicoba II sebesar 3,70 baik; 3 hasil belajar mahasiswa aspek kognitif maupun psikomotorik telah mencapai ketuntasan secara individual
maupun klasikal; 4 mahasiswa menunjukan respon positif terhadap pembelajaran dengan menyatakan tertarik, senang, dan termotivasi untuk
mengikuti perkuliahan mekatronika; aktivitas mahasiswa yang paling dominan yaitu berdiskusipraktik yang relevan dengan KBM yakni pada ujicoba I sebesar
36,46 dan pada ujicoba II sebesar 38,19.