132
Up Counter akan mencacah naik dimulai dari 0 sampai dengan nilai
pencacah yang ditetapkan ketika memperoleh RLO = 1 pada masukan S dan pada masukan CU merupakan masukan untuk malai mencacah naik. Ketika nilai
pencacah lebih besar dari 0 maka nila keluaran Q = 1 dan ketika nilai pencacah 0 maka nilai keluaran Q = 0.
Down Counter akan mencacah turun dimulai dari nilai yang pencacah
ditetapkan sampai 0 ketika memperoleh RLO = 1 pada masukan S dan pada masukan CD merupakan masukan untuk mulai mencacah turun. Ketika nilai
pencacah lebih besar dari 0 maka nila keluaran Q = 1 dan ketika nilai pencacah 0 maka nilai keluaran Q = 0.
a b Gambar 30. Counter : a Up Counter dan b Down Counter
b. Addressing pengalamatan
Addressing pengalamatan yaitu menentukan alamat dari byte dan bit yang digunakan baik sebagai input maupun output. Pengalamatan merupakan hal yang
penting dalam pemrograman PLC untuk menyesuaikan kondisi alamat pada hardware PLC dan pada program yang dibuat. Dampak dari kesalahan
pengalamatan pada saat pemrograman yaitu proses tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.
1 Pengalamatan input
Alamat sebuah input ditandai dengan operan “I” yang diikuti dengan alamat
byte dan bit input. Setiap satu modul input mampu memuat hingga empat alamat byte input 0; 1; 2; 3. Sedangkan setiap satu byte input terdapat 8 bit input 0; 1; 2;
3; 4; 5; 6; 7. Instruksi untuk alamat input yaitu: “Ibyte.bit”
133
Sebagai contoh yaitu “I0.0” yang bermakna sebuah input dengan alamat byte 0 dan bit 0.
2 Pengalamatan output
Alamat sebuah output ditandai dengan operan “Q” yang diikuti dengan
alamat byte dan bit output. Setiap satu modul output mampu memuat hingga empat alamat byte input 0; 1; 2; 3. Sedangkan setiap satu byte output terdapat 8 bit output
0; 1; 2; 3; 4; 5; 6; 7. Instruksi untuk alamat output yaitu: “Qbyte.bit”
Sebagai contoh yaitu “Q0.0” yang bermakna sebuah output dengan alamat byte 0 dan bit 0.
3 Pengelamatan bit-memory
Memori atau bit-memory merupakan sebuah alamat yang dapat difungsikan untuk menyimpan suatu hasil RLO untuk dapat dipanggil pada rung yang lainnya.
Alamat sebuah memori ditandai dengan operan “M” yang diikuti dengan alamat byte dan bit memory. Beberapa CPU seperti CPU 313 mampu memuat 9999 byte
memori. Sedangkan setiap satu byte output terdapat 8 bit output 0; 1; 2; 3; 4; 5; 6; 7. Instruksi untuk alamat output yaitu:
“Mbyte.bit” Sebagai contoh yaitu “M0.0” yang bermakna sebuah memori dengan alamat
byte 0 dan bit 0.
4 Pengalamatan on-delay timer
Alamat sebuah on-delay timer ditandai dengan operan “T” yang diikuti
dengan nomor timer. Kemudian pada pada bagian bawah koil terdapat instruksi untuk tipe data tiper dan set waktu timer. Beberapa CPU mampu memuat 9999
timer. Instruksi untuk alamat on-delay timer yaitu: “Tno. timer”
----- SD ----| “tipe timerset timer
Sebagai contoh yaitu timer “T0” dengan intruksi tipe “S5T3S”, dimana T0 menunjukkan timer nomor 0, S5T sebagai tipe timer on-delay, dan 3S menunjukan
134
set waktu timer selama 3 detik. Set waktu pada timer dapat dalam satuan jam h, menit m, detik s, dan milidetik ms.
5 Pengalamatan counter
Instruksi pengalamatan counter berbeda dengan pengalamatan lainnya, dimana terdapat banyak input untuk mengendalikan counter. Nilai pencacah pada
counter diatur pada input PV dengan intruksi “Ca” dimana a merupakan nilai
pencacah. Pencacah akan mulai bekerja saat terjadi perubahan dari 0 ke 1 pada input CD atau CU sesuai jenis counter. Output Q merupakan keluaran RLO dari counter.
Pengalamatan counter dit andai dengan operan “C” dan diikuti dengan nomor
counter. Sama seperti timer, beberapa CPU mampu memuat hingga 9999 nomor counter.
C Membuat Program dengan SIMATIC Manager
SIMATIC Manager merupakan software untuk memprogram dan mengkonfigurasi PLC Siemens. SIMATIC Manager terdiri dari software-software
yang terintegrasi untuk membangun dan memecahkan permasalahan otomasi. Terdapat beberapa langkah dasar yang harus dilakukan dalam memprogram PLC
menggunakan SIMATIC Manager dari mulai menginstal software hingga menguji program yang telah didownload ke PLC. SIMATIC Manager yang digunakan
dalam modul ini yaitu SIMATIC Manager versi 5.5 yang dapat bekerja pada sistem operasi Windows XP atau Windows 7 32 bit. Setelah terinstal, berikut adalah
langkah-langkah memprogram PLC menggunakan SIMATIC Manager. a. Membuat Project pada SIMATIC Manager
Project akan menyimpan seluruh data konfigurasi dan block program yang dibuat. Langkah membuat Project adalah sebagai berikut.
1 Membuka software
SIMATIC Manager:
[Start]→[Siemens Aut
omation]→[SIMATIC]→ [SIMATIC Manager]