Kerangka Pikir KAJIAN PUSTAKA

44 SIMATIC Manager untuk memprogram modul PLC. Virtual testing station dikembangkan dengan model pengembangan model air terjun waterfall yang terdiri dari communication, planning, modelling, dan construction. Modul virtual testing station juga dikembangkan untuk mendukung pembelajaran pemrograman PLC menggunakan media pembelajaran virtual testing station. Modul virtual testing station dikembangkan dengan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari analyze, design, develop, implementation, dan evaluation. Media pembelajaran virtual testing station kemudian diimplementasikan di Program Keahlian Teknik Mekatronika SMKN 1 Bawang Banjarnegara untuk mengetahui tingkat kelayakannya sebagai media pembelajaran. Peningkatan kompetensi kognitif siswa dalam pembelajaran pemrograman PLC menggunakan virtual testing station juga diuji dengan menggunakan pretest dan posttest.

D. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana unjuk kerja virtual testing station sebagai media pembelajaran pemrograman PLC Kelas XI Program Keahlian Teknik Mekatronika SMKN 1 Bawang ? 2. Bagaimana tingkat kelayakan virtual testing station sebagai media pembelajaran pemrograman PLC Kelas XI Program Keahlian Teknik Mekatronika SMKN 1 Bawang? 3. Bagaimana peningkatan kompetensi kognitif siswa yang mengikuti pembelajaran pemrograman PLC dengan menggunakan media pembelajaran virtual testing station? 45

BAB III METODE PENELITIAN

A. Model Pengembangan

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan Research and Development. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran virtual testing station yang digunakan dalam pembelajaran pemrograman PLC di Program Keahlian Teknik Mekatronika SMKN 1 Bawang. Model pengembangan media yang digunakan yaitu model waterfall menurut Pressman dan model ADDIE menurut Branch. Model pengembangan waterfall digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak virtual testing station, sedangkan model pengembangan ADDIE digunakan untuk mengembangkan modul pembelajaran virtual testing staton. Tahapan model pengembangan waterfall meliputi komunikasi communication, perencanaan planning, pemodelan modeling, konstruksi construction, dan penyerahan sistem yang dikembangkan deployment. Adapun tahapan dalam model pengembangan ADDIE yaitu analisis analysis, perancangan design, pengembangan develop, implementasi implement, dan evaluasievaluate. Model pengembangan waterfall dalam penelitian ini disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Tahap penyerahan sistem yang dikembangkan deployment tidak disertakan dalam pengembangan media pembelajaran. Tahap deployment adalah tahap penyerahan perangkat produk kepada pelanggan melalui produksi secara masal untuk dapat dimanfaatkan. Tahap deployment tidak disertakan karena keterbatasan waktu penelitian sehingga produk yang 46 dikembangkan dalam penelitian ini hanya sampai penggunaan oleh siswa kelas XI Program Keahliah Teknik Mekatronika SMKN 1 Bawang.

B. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pengembangan virtual testing station dan pengembangan modul virtual testing station. Prosedur pengembangan disesuaikan dengan model pengembangan yang digunakan untuk mengembangkan media pembelajaran.

1. Pengembangan Virtual Testing Station

Prosedur pengembangan virtual testing station mengadopsi model pengembangan waterfall menurut Pressman yang telah disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan. Prosedur pengembangan virtual testing station dalam penelitian ini yaitu komunikasi, perencanaan, pemodelan, dan konstruksi. Gambar 11. Tahapan Desain Model Waterfall Sumber: Pressman, 2012: 46 a. Komunikasi Tahap komunikasi dilakukan untuk memperoleh informasi berupa permasalahan tertentu yang harus diselesaikan. Informasi yang diperoleh dari tahap ini diolah untuk menentukan langkah selanjutnya dalam pengembangan media. Tahap ini dilakukan dengan melakukan observasi dan wawancara dengan guru dan siswa Program Keahliah Teknik Mekatronika SMKN 1 Bawang. 47 b. Perencanaan Perencanaan merupakan sejumlah praktik manajemen dan teknis yang memungkinkan pengembang untuk mendefinisikan readmap untuk pencapaian tujuan-tujuan yang bersifat strategik dan teknis Pressman, 2012: 122. Perencanaan dilakukan dengan dasar hasil dari tahap komunikasi yang telah dilakukan sebelumnya. Pada tahap ini dilakukan dengan membuat prakiraan- prakiraan, menjadwalkan, dan melacak kemungkinan yang dapat terjadi dalam proses pengembangan media. c. Pemodelan Aktivitas pemodel dilakukan untuk memperoleh gambaran yang nyata mengenai media yang dikembangkan. Pada tahap ini, terdapat dua jenis model yang dibuat seperti dijelaskan Pressman 2012: 124 yaitu model-model yang berkaitan dengan spesifikasi kebutuhan dan model-model yang berkaitan dengan perancangan yang mengarah ke impelementasi selanjutnya. Model spesifikasi kebutuhan menggambarkan kebutukan pengguna dalam ranah informasi, fungsional, dan ranah perilaku. Pemodelan perancangan menggambarkan karakteristik media yang dikembangkan yaitu berupa arsitektur media, antarmuka pengguna, dan rincian berperingkat komponen. d. Konstruksi Tahap konstruksi yang dilakukan mencangkup penulisan kode program dan pengujiannya. Penulisan kode program dapat dilakukan dengan pembuatan langsung kode-kode program dengan bahasa tertentu, penulisan kode program secara otomatis menggunakan representasi mirip produk yang dikembagkan, atau menggunakan bahasa pemrograman generasi ke-4 yang dapat langsung