51
D. KARAKTERISTIK SISWA SD
Usia anak sekolah dasar berada di antara umur 6-12 tahun. Siswa sekolah dasar adalah meraka yang mengalami tahap perkembangan dari masa
kanak-kanak memasuki masa remaja awal. Di masa ini anak sekolah dasar merupakan individu yang sedang berkembang dalam perubahan fisik maupun
mental kearah yang lebih baik. Guru atau pendidik memiliki peran penting sehingga tidak mungkin mengabaikan kehadiran dan kepentingan mereka.
Pendidik selalu dituntut untuk memahami betul setiap karakteristik anak didik serta tujuan kegiatan belajar mengajarnya.
Menurut Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003, menerangkan bahwa peserta didik merupakan anggota masyarakat yang
berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Istilah peserta didik
pada pendidikan formalsekolah jenjang dasar dan menengah dikenal dengan nama anak didik atau siswa, pada pendidikan pondok pesantren disebut santri,
dan pada pendidikan keluarga disebut anak. Menurut Dwi Siswoyo 2007: 87 menyatakan bahwa peserta didik
merupakan anak-anak yang membutuhkan bantuan orang lain untuk berkembang. Setiap anak memiliki potensi dan bakat yang mungkin tumbuh
dan berkembang melalui pendidikan, oleh karena itu peserta didik sangat membutuhkan bantuan dari orang dewasa. Peserta didik sangat bergantung
dan membutuhkan bantuan dari orang lain yang memiliki kewibawaan dan kedewasaan.
52 Peserta didik memiliki keunikan masing-masing dan ini yang
membedakan antar dirinya dengan makhluk hidup lain. Menurut Dwi Siswoyo 2007: 87 menerangkan bahwa sebagai makhluk hidup peserta didik
akan mengalami perkembangan sejak lahir sampai meninggal dengan perubahan yang terjadi secara wajar. Pendidik atau guru harus
memperhatikan tugas perkembangan anak usia dasar. Menurut Havighurst dalam Desmita, 2009: 35, tugas perkembangan anak usia dasar meliputi:
a. Menguasai keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan dan
aktivitas fisik. b.
Membina hidup sehat. c.
Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok. d.
Belajar menjalankan peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin e.
Belajar membaca, menulis, dan berhitung agar mampu berpartisipasi dalam masyarakat
f. Memperoleh konsep untuk berpikir efektif
g. Mengembangkan kata hati, moral dan nilai-nilai
h. Mencapai kemandirian pribadi
Masa kanak-kanak akhir dibagi menjadi 2 fase menurut Rita Eka, dkk 2008: 116, yaitu anak masa kelas rendah sekolah dasar yang berusia enam
atau tujuh tahun sampai sembilan atau sepuluh tahun, biasanya duduk di kelas I, II, dan III dan anak masa kelas tinggi sekolah dasar yang berusia sembilan
atau sepuluh tahun sampai dua belas atau tiga belas tahun, biasanya duduk di kelas IV, V, dan VI. Ciri-ciri kelas rendah meliputi :
53 a.
Ada hubungan yang kuat antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah. b.
Suka memuji diri sendiri. c.
Kalau tidak dapat menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan, maka tugas atau pekerjaan itu tidak penting.
d. Suka membandingkan dirinya dengan anak lain, jika hal itu yang
menguntungkannya. e.
Suka meremehkan orang lain. Berdasarkan ciri-ciri di atas Hurlock 2008: 146 menyatakan bahwa
terdapat beberapa label yang diberikan kepada peserta didik dengan sebutan masa kanak-kanak. Label tersebut mencerminkan ciri-ciri yang ada pada
peserta didik, yaitu : a.
Label yang digunakan oleh orang tua Hurlock menjelaskan bahwa orang tua memiliki label tersediri
untuk anaknya, antara lain jika usia anak-anak merupakan usia yang menyulitkan karena pada usia ini mereka sulit diatur, usia yang suka
bertengkar, usia yang suka ceroboh, dan lain-lainnya. b.
Label yang diberikan oleh pendidik Pendidik memberikan label pada usia sekolah dasar. Pada usia ini
diharapakan mereka memperoleh dasar-dasar pengetahuan yang penting untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan dewasanya dan masa usia
kritis, dimana anak memiliki dorongan berprestasi dan membentuk kebiasaan untuk mencapai sukses.
54 c.
Label yang diberikan oleh ahli psikologis Ahli psikologi menjelaskan bahwa anak-anak merupakan masa
usia yang suka berkelompok, yaitu perhatian pertama anak tertuju pada keinginan diterima oleh teman sebayanya sebagai anggota kelompok.
Pada masa ini disebut sebagai usia penyesuaian diri, karena ingin bergabung dengan kelompok teman sebayanya maka mereka akan
menyesuaikan dengan standar yang disetujui dalam kelompoknya. Sesuai dengan beberapa karakteristik di atas, siswa memiliki
kebutuhan dalam rentang usianya, seprti : 1
Anak SD senang bermain Pada karakteristik ini menuntut guru untuk melaksanakan pembelajaran
yang bermuatan permainan, lebih-lebih untuk kelas rendah. Guru merancang cara pembelajaran yang didalamnya terdapat unsur
permainannya. 2
Anak SD senang bergerak Anak SD dalam masa tumbuh kembang oleh karena mereka sangat aktif
apalagi dari segi fisiknya. Sulit untuk membuat anak-anak usi SD apalagi kelas rendah dapat duduk diam selama berjam-jam. Mereka paling lama
dapat duduk dengan diam adalah 30 menit. Oleh karena itu guru harus dapat merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak aktif
bergerah namun terarahkan. 3
Anak SD senang bekerja dalam kelompok
55 Anak SD dalam pergaulannya dengan kelompok sebayanya sangat
diperhatikan, mereka belajar berbagai aspek dalam proses sosialisasinya, seperti belajar memenuhi peraturan kelompok, belajar setia kawan,
belajar bertanggung jawab dan lain sebagainya. Karakteristik ini membawa implikasi bahwa guru harus merancang pembelajaran yang
memungkinkan anak-anak bekerja kelompok atau belajar kelompok. 4
Anak SD senang melakukan atau memperagakan sesuatu secara langsung
Ditinjau dari teori perkembangan kognitifnya Piaget, anak SD memasuki tahap operasional konkret. Dari apa yang dipelajari di sekolah ia balajar
menghubungkan konsep-konsep lama. Pada pembelajarannya siswa akan lebih paham ketika mereka melaksanakan sendiri dan mengalami sendiri
dari materi tersebut. Hurlock 2008: 158 menyebutkan bahwa anak-anak juga disebut
sebagai usia kreatif, berdasarkan tingkat kreatifitasnya yang dimiliki anak menunjukkan apakah anak menjadi konformis atau pencipta karya yang baru.
Akhir masa kanak-kanak seringkali disebut sebagai usia bermain, hal ini karena luasnya minat dan kegiatan bermain serta bukan kerana banyaknya
waktu untuk bermain. Pada usia sekolah mereka bermain dengan dimensi. Mereka tidak hanya senang dengan permainan fisik tetapi juga keterampilan
intelektual, fantasi, dan terlibat dalam kelompok sudah mulai terlihat. Anak mulai belajar sendiri dan perilakunya sudah dapat diterima serta anak mulai
menyesuaikan diri. Permainan tim atau kelompok akan melatih tanggung
56 jawabnya. Pada perkembangan kognitifnya, aktivitas bermainnya berfungsi
untuk belajar berhubungan dengan lingkungannya, belajar mengenai objek dan bagaimana menggunakannya. Anak mulai dapat mengatasi masalah,
berpikir abstrak, dapat meningkatkan kemampuan berbahasanya, dan menolong anak untuk membedakan fantasi dan realita.
Anak usia sekolah dasar ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak usia yang yang lebih muda. Mereka masih senang bermain,
senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok, dan senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung.bermain merupakan aspek yang
paling penting untuk membantu perkembangan kognitif pada kelas awal-awal sekolah dasar Veale dalam K.Eileen Allen, 2010: 162. Hal ini juga
diterangkan oleh pendapat Hurlock 2008: 159 menerangkan bahwa bermain dianggap sangat penting untuk perkembangan fisik dan psikologis anak,
karena anak sudah menghabiskan waktu untuk sekolah dan menyelesaikan pekerjaan, sehingga anak harus diberi waktu dan kesempatan untuk bermain,
dan dirdorong untuk bermain. Berdasarkan uraian karakteristik siswa di atas, makan dapat
disimpulkan bahwa setiap siswa itu unik, dan membutuhkan bantuan orang dewasa dalam menjalankan tugas perkembangannya, agar siswa dapat
mencapai perkembangannya baik di sekolah maupun lingkungannya. Pada tahap usia sekolah dasar khususnya kelas 3 atau kelas rendah masuk ke dalam
tahap dimana mereka masih senang bermain, senang bergerak, bekerja dalam kelompok dan senang mempraktikkan secara langsung. Usia kelas 3 SD
57 banyak dihabiskan anak untuk bermain degan teman sebayanya untuk
menunjang perkembangan fisik dan psikologisnya. Selain itu berkaitan dengan perkembangan sosialnya mereka mulai bekerja sama dengan
temannya.
E. PENELITIAN YANG RELEVAN