Keaktifan a. Pengertian Keaktifan

15 menggunakan pengetahuan yang telah diperolehnya. Dalam proses belajar- mengajar anak mampu mengidentifikasi, merumuskan masalah, mencari dan menemukan fakta, menganalisis, menafsirkan dan menarik kesimpulan Dimyati dan Mudjiono, 2009: 45. Belajar aktif menurut BNSP yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses yaitu, kegiatan mengolah pengalaman dan atau praktik melalui mendengarkan, membaca, menulis, berdiskusi, refleksi terhadap rangsangan, dan memecahkan masalah. Martinis Yamin 2007: 81 juga mengutarakan bahwa belajar aktif merupakan fungsi interaksi antara individu dan situasi di sekitarnya yang ditentukan oleh indikator pengembangan dari kompetensi dasar. Keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar dan diharapkan dalam pembelajaran siswa harus bersikap aktif sesuai dengan peran siswa sebagai subjek pembelajaran. Keaktifan siswa dalam kegiatan belajar adalah untuk mengkontruksi pengetahuan mereka sendiri. Keaktifan dapat membangun pemahaman atas persoalan atau segala sesuatu yang mereka hadapi dalam proses pembelajaran. Berdasarkan pendapat ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa keaktifan siswa dalam belajar merupakan segala kegiatan belajar yang melibatkan siswa dalam yang bersifat fisik maupun non fisik, proses pembelajaran dapat mendorong mereka untuk lebih kritis, mengemukakan pendapat dalam diskusi, menyampaikan pertanyaan, dan dapat menyelesaikan suatu permasalahan yang diberikan. 16

b. Jenis-Jenis Keaktifan Belajar

Keaktifan siswa dapat dilihat melalui indikator yang muncul dalam proses kegiatan pembelajaran. Melalui indikator dapat dilihat tingkah laku mana yang muncul dalam proses belajar mengajar sehingga lebih memudahkan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pengajaran yang menitikberatkan pada keaktifan siswa. Siswa dapat melakukan berbagai jenis aktivitas belajar selama mengikuti pembelajaran. Terdapat beberapa jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa. Menurut Paul D. Derich Oemar Hamalik, 2008: 172-173 keaktifan terdiri dari beberapa jenis, antara lain: 1 Kegiatan-kegiatan visual Kegiatan visual meliputi membaca, memperhatikan gambar, mengamati eksperimen dan demonstrasi, dan mengamati pekerjaan orang lain. 2 Kegiatan-kegiatan lisan oral Kegiatan lisan meliputi mengemukakan fakta dan pendapat, bertanya, memberi saran, melakukan wawancara, diskusi, dan interupsi. 3 Kegiatan-kegiatan mendengarkan Kegiatan mendengarkan meliputi mendengarkan materi yang disajikan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok. 4 Kegiatan-kegiatan menulis Kegiatan menulis meliputi menulis cerita, menyusun laporan, mengerjakan latiha soal, membuat rangkuman materi, dan mengisi angket. 5 Kegiatan-kegiatan menggambar Kegiatan menggambar meliputi menggambar, melukis, membuat grafik, diagram peta, maupun pola. 17 6 Kegiatan-kegiatan metrik Kegiatan metrik meliputi melakukan percobaan, memilih alat-alat percobaan dan membuat model. 7 Kegiatan-kegiatan mental Kegiatan mental meliputi berpikir, mengingat, memecahkan masalah, melakukan analisis permasalahan, serta membuat keputusan. 8 Kegiatan-kegiatan emosional Kegiatan emosional meliputi menaruh minat, merasa senang, bersemangat, merasa bosan, dll. Kegiatan-kegiatan dalam kelompok ini terdapat dalam semua jenis kegiatan dan overlap satu sama lain. Jenis keaktifan menurut Derich di atas menunjukkan bahwa aktivitas dalam pembelajaran cukup kompleks dan bervariasi. Aktivitas di sini tidak hanya terbatas ada aktivitas jasmani saja yang hanya bisa dilihat secara langsung melainkan juga aktivitas rohani. Keadaan dimana siswa melakukan aktivitas belajar inilah yang disebut keaktifan belajar. Salah satu penilaian proses pembelajaran adalah melihat sejauh mana keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Menurut Nana Sudjana 2004: 61, siswa dikatakan aktif dalam pembelajaran bila terdapat ciri-ciri sebagai berikut: 1 Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya. 2 Terlibat dalam pemecahan masalah. 3 Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami pesoalan yang dihadapinya. 4 Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah.