Model dan Desain Penelitian Tindakan
44 Menurut model Kurt Lewin, terdapat empat elemen dari penelitian tindakan
yang dikembangkan yaitu: perencanaan planning, tindakan acting, pengamatan observing, dan refleksi reflecting. Hubungan secara tali
temali dari keempat elemen ini dipandang sebagai satu siklus. 2 Model Kemmis dan Mc Taggart
Model ini menggunakan empat komponen penelitian dalam setiap langkah perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Dalam langkah pertama,
kedua dan seterusnya sistem spiral yang saling terkait perlu diperhatikan oleh para peneliti. Komponen tindakan dan observasi menjadi satu
komponen karena kedua kegiatan ini dilakukan secara stimulan. 3 Model Ebbut
Menurut model ini terdapat tiga tingkatan. Pada tingkat pertama, ide awal dikembangkan menjadi tingkatan 1 yang hasilnya dimonitorsebagai bahan
revisi rencana pada tahap kedua. Pada tahap kedua, hasil revisi dibuat dan dugunakan untuk memonitor efek tindakan yang hasilnya digunakan untuk
masuk ke tingkat ketiga. Pada tingkatan ketiga, dilakukan tindakan seperti tingkatan sebelumnya, pada tahap ini tujuannya untuk mengetahui apakah
masalah yang dirumuskan dapat dipecahkan dan tujuan dapat tercapai. 4 Model Elliot
Menurut model ini, setelah masalah ditemukan ide dan permasalahan menyangkut peningkatan di kelas secara praktis, kemudian dilakukan
tahapan peninjauan ke lapangan. Setelah diperoleh perencanaan yang baik dan sesuai dengan keadaan lapangan, tindakan yang terencana dan
sistematis dapat diberikan kepada subjek. Pada akhir tindakan, peneliti melakukan kegiatan monitoring yang difokuskan pada efek tindakan. Hasil
45 monitoring digunakan sebagai bahan perbaikan yang dapat diterapkan pada
langkah kedua dan seterusnya, sampai diperoleh kesimpulan. Model-model yang dikemukakan di atas perlu diimplementasikan di dalam
kelas dalam bentuk Penelitian tindakan kelas. Berikut ini langkah-langkah yang dalam PTK Pardjono, dkk., 2007:27, antara lain:
1 Ide Awal Ide tentang perlunya dilakukan penelitian tindakan kelas datang dari guru
yang telah menyadari adanya suatu permasalahan dalam kelas yang diasuhnya.
2 Penentuan Teman dan Judul Penelitian Tema merupakan rumusan umum yang mengandung substansi konseptual
dan teoritis. Sedangkan judul mengandung metode, cara atau strategi untuk pengembangan atau peningkatan sesuatu. Tema dan judul penelitian
ditentukan oleh kelompok diskusi dengan mengumpulkan pengalaman dan apa yang dirasakan masing-masing untuk selanjutnya menentukan tema
yang akan dilaksanakan. Tema akan mewadahi permasalahan yang terkait dengan guru, siswa, metode, bahan, dan sumber belajar.
3 Perencanaan Perencanaan merupakan tindakan yang dibangun dan akan dilaksanakan.
Perencanaan meliputi perencanaan umum dan perencanaan tindakan. Perencanaan umum meliputi penentuan tempat penelitian, kolaborator,
metode dan strategi mengajar, instrumen monitoring, alat-alat perekam data, dan lain-lain. Perencanaan tindakan merupakan prosedur, strategi yang
akan dilakukan oleh guru dalam rangka melakukan tindakan. Rencana tindakan meliputi, peran guru, peran siswa, fungsi media pembelajaran,
46 pengaturan waktu. Skenario pembelajaran diimplementasikan dari siklus ke
siklus, dan akan diubah oleh peneliti pada saat refleksi. 4 Implementasi Tindakan
Implementasi tindakan merupakan implementasi tindakan ke dalam konteks proses belajar mengajar yang sebenarnya. Setiap kali tindakan minimal
terdapat dua peneliti yaitu yang melakukan pembelajaran dan kolaborator yang memantau terjadinya akibat suatu tindakan.
5 Pengamatan Pengamatan berfungsi sebagai proses pendokumentasian dampak dari
tindakan dan menyediakan informasi untuk tahap releksi. 6 Refleksi
Refleksi adalah upaya evaluasi yang dilakukan oleh orang-orang yang terlibat dalam penelitian. Refleksi dilakukan pada akhir setiap siklus, dan
berdasarkan refleksi ini lalu dilakukan pada rencana tindakan dan dibuat kembali rencana tindakan yang baru untuk diimplementasikan pada siklus
berikutnya.
47