Penelitian yang Relevan KAJIAN TEORI

48 ditunjukkan dengan peningkatan aktivitas belajar siswa pada siklus I rata- rata persentase skor pencapaian aktivitas belajar siswa sebesar 83,33 dan pada siklus II meningkat menjadi 96,67. Hasil belajar pada pra siklus persentase ketuntasan hasil belajar siswa sebsesar 6,67 pada siklus I rata- rata persentase ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 76,67 dan pada siklus II meningkat menjadi 93,33. 3. Skripsi Apriliana Dwi Krisdinawati 2013. Penerapan Model Problem Based Learning PBL untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Geografi Kelas XI IPS di SMA Taman siswa Taman Madya Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata keaktifan belajar peserta didik mengalami peningkatan tiap siklusnya. Nilai rata-rata keaktifan belajar peserta didik pra tindakan sebesar 52,14 meningkat pada Siklus I mencapai 58,35 dengan gain skor 6,21 atau meningkat sebesar 11,9. Nilai rata-rata keaktifan belajar peserta didik Siklus I sebesar 58,35 meningkat pada Siklus II mencapai 70,29 dengan gain skor 11,94 atau meningkat sebesar 20,46. Nilai rata-rata hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan tiap siklusnya. Nilai rata-rata hasil belajar peserta didik pra tindakan sebesar 59,89 meningkat pada Siklus I menjadi 66,21 dengan gain skor 6,32 atau meningkat sebesar 10,55. Nilai rata-rata hasil belajar peserta didik Siklus I sebesar 66,21 meningkat pada Siklus II mencapai 77,54 dengan gain skor 11,33 atau meningkat sebesar 17,11. Berdasarkan penelitian yang relevan di atas menunjukkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran PBL di kelas, dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa. Hal tersebut dapat dilihat pada peningkatan nilai persentase 49 dari siklus I dan siklus II dalam masing-masing penelitian. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model PBL dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa. Dalam penelitian yang akan dilakukan, penulis tidak hanya melihat pencapaian nilai hasil belajar pengetahuan saja, akan tetapi juga hasil belajar ketrampilan siswa melalui penerapan model pembelajaran PBL.

C. Kerangka Pikir

Hasil belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari proses pembelajaran, dimana siswa melakukan proses belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran salah satunya yaitu hasil belajar. Dalam pencapaian hasil belajar, siswa yang memiliki keaktifan belajar tinggi akan cenderung memiliki hasil belajar yang lebih baik dibanding siswa yang pasif. Hal tersebut disebabkan siswa yang aktif memiliki lebih banyak aktivitas yang dilakukan untuk memahami pelajaran. Keaktifan siswa yang tinggi dalam pembelajaran akan menghasilkan proses pembelajaran yang dinamis, karena adanya interaksi yang terjadi dalam banyak arah. Keaktifan siswa akan mendorong untuk belajar dengan aktivitas yang lebih banyak dalam memahami materi. Dengan demikian keaktifan yang dimiliki oleh siswa sangat berpengaruh terhadap penguasaan konsep dan ketrampilan mereka. Mengingat pentingnya keaktifan dalam pembelajaran, keaktifan siswa seharusnya ada dalam setiap proses pembelajaran. Beberapa hal yang menjadi latar belakang dalam penelitian ini keaktifan siswa yang masih rendah menjadi salah satu permasalahan yang ditemui oleh guru di kelas. Saat proses belajar, siswa kurang berpartisipasi dalam mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan bahkan banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru. Selain itu juga materi yang disampaikan oleh 50 guru terbatas, materi yang mereka dapatkan hanya dari apa yang dijelaskan oleh guru di depan kelas dan mereka tidak ada inisiatif untuk mencari sumber informasi lain sebagai usaha dalam memahami materi yang ada. Permasalahan lain yang muncul yaitu, pemilihan model pembelajaran yang digunakan oleh guru belum tepat. Guru lebih sering medominasinasi dalam pembelajaran teacher centered. Hal ini yang menyebabkan siswa belum menunjukkan rasa keingintahuannya terhadap materi pelajaran yang dijelaskan dan mereka menganggap proses pembelajarannya kurang menarik. Salah satu jenis model pembelajaran yaitu model pembelajaran Problem Based Learning PBL. PBL merupakan suatu model pembelajaran yang memerlukan kemampuan berpikir dalam pemecahan masalah. Masalah tersebut digunakan sebagai bahan untuk belajar dan memahami konsep tertentu. Melalui masalah-masalah ini para siswa dapat menerapkan pengetahuan yang dimilikinya dan berusaha mengetahui pengetahuan yang diperlukannya. PBL digunakan untuk melibatkan siswa dalam mengkaji materi serta untuk mengetahui pemahaman mereka akan sebuah konsep. Dengan diterapkannya model PBL dalam pembelajaran KKPI, proses belajar mengajar di kelas akan lebih hidup, hasil belajar dan keaktifan siswa dapat meningkat. Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat bahwa masalah-masalah yang dialami siswa dan guru dalam upaya peningatan keaktifan pada proses pembelajaran yang akan berdampak pada hasil belajar dapat diselesaikan dengan model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran PBL memiliki berbagai manfaat dalam proses pembelajaran. Model PBL diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa kelas XI TKJ di SMK N 1 Sine. Kerangka pikir penelitian ini secara singkat digambarkan pada Gambar 2.