Pengertian Hasil Belajar Kajian Teori 1. Hasil Belajar
8 Hasil belajar merupakan proses belajar yang ditunjukkan oleh perubahan
tingkah laku secara keseluruhan menyangkut kognitif, afektif maupun psikomotorik Daryanto, 2012: 27. Hal ini juga dikemukakan oleh Rusmono
2012: 10 bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku individu yang meiputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Perubahan perilaku tersebut
diperoleh setelah siswa menyelesaikan program pembelajarannya melalui interaksi dengan berbagai sumber belajar dan lingkungan belajar.
Hasil belajar yang dicapai siswa pada hakikatnya adalah perubahan- perubahan yang diharapkan dari tingkah lakunya. Untuk mengetahui tingkat
keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan, maka evaluasi hasil belajar memiliki sasaran berupa ranah-ranah yang terkandung dalam tujuan.
Hasil belajar dinyatakan dalam klasifikasi yang dikembangkan dalam taksonomi Bloom. Benyamin S. Bloom, dkk Suharsimi Arikunto, 2006:114-119
ranah tujuan pendidikan tersebut dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu: 1 Ranah Kognitif. Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari
enam aspek, yaitu: a Pengetahuan atau ingatan, terdiri dari pengetahuan faktual dan hafalan
seperti definisi, istilah, batasan dan lainnya yang perlu dihafal dan diingat. b Pemahaman, lebih tinggi dari ingatan, misalnya menjelaskan dengan kalimat
sendiri, memberi contoh atau menggunakan petunjuk. c Penerapan, menerapkan ide, teori atau petunjuk teknis ke dalam situasi
baru. d Analisis, usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-unsur atau bagian-
bagian sehingga jelas hirarki atau susunannya.
9 e Sintesis, penyatuan unsur-unsur atau bagian-bagian ke dalam bentuk
menyeluruh. f
Evaluasi, pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara kerja, pemecahan, metode dan materi.
2 Ranah Afektif. Berkenaan dengan sikap dan nilai yang terdiri dari lima aspek, yaitu:
a Penerimaan, kepekaan dalam menerima rangsangan dari luar berupa masalah, situasi dan gejala.
b Respon, reaksi yang diberikan oleh seseorang stimulasi dari luar. Hal ini mencakup ketepatan rekasi, perasaan, kepuasan dalam menjawab.
c Penilaian, berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala termasuk kesediaan menerima nilai, latar belakang atau pengalaman.
d Organisasi, pengembangan dari nilai ke daam satu sistem organisasi termasuk hubungan satu nilai dengan nilai yang lain.
e Internalisasi nilai, keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya
termasuk keseluruhan nilai dan karakteristiknya. 3 Ranah Psikomotorik. Berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan
kemampuan bertindak. Ada enam aspek yakni gerakan reflek, ketrampilan gerakan dasar, kemampuan perceptual membedakan visual-auditif-motoris,
kemampuan di bidang fisik, gerakan ketrampilan kompleks dan gerakan ekspresif dan interpretatif.
Guru mempunyai peranan dan bertanggung jawab dalam rangka membantu meningkatkan hasil belajar siswa yang dipengaruhi oleh kualitas
pembelajaran dan faktor intern dari siswa itu sendiri. Hasil belajar dapat dicapai
10 dengan baik apabila guru dan siswa saling bekerja sama dalam mengoptimalkan
proses belajar. Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah sesuatu kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh siswa sebagai perubahan tingkah laku yang diperoleh setelah ia menerima pengalaman
belajarnya. Perubahan tingkah laku secara keseluruhan menyangkut kognitif, afektif maupun psikomotorik yang diperoleh setelah siswa melalui interaksi
dengan berbagai sumber belajar dan lingkungan belajar dalam proses belajar. Langkah yang dilakukan untuk mengetahui suatu hasil belajar yaitu dengan
penilaian. Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Permendiknas nomor 20
tahun 2007 tentang standar penilaian pendidikan juga menjelaskan tentang teknik dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah, yaitu: 1 Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian
berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan
peserta didik. 2 Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan dan tes praktik atau tes kinerja.
3 Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan atau di luar kegiatan pembelajaran.
4 Teknik penugasan baik perorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah dan atau proyek.
5 Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik memenuhi persyaratan 1 substansi, adalah mempresentasikan kompetensi yang
11 dinilai; 2 kontruksi, adalah memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan
bentuk instrumen yang digunakan; dan 3 bahasa, adalah menggunakan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan taraf
perkembangan peserta didik. 6 Instrumen penelitian yang digunakan oleh satuan pendidikan adalah bentuk
ujian sekolahmadrasah memenuhi persyaratan substansi, konstruksi dan bahasa serta memiliki bukti validitas empirik.
7 Instrumen penilaian yang digunakan oleh pemerintah dalam bentuk ujian nasional memenuhi persyaratan substansi, kontruksi, bahasa dan memiliki
bukti validitas empirik serta menghasilkan skor yang dapat diperbandingkan antar sekolah, antar daerah dan antar tahun.