Pengamatan Siklus I Hasil Penelitian 1. Kegiatan Pra Tindakan
77
1 Pengamatan hasil belajar siswa Siklus I
a Aspek pengetahuan siswa kognitif Proses pembelajaran pada siklus I sudah berjalan cukup baik. Post-test
pembelajaran dilaksanakan pada pertemuan kedua yaitu pada tanggal 6 Mei 2015 dengan menggunakan soal pilihan ganda berjumlah 25 butir. Data hasil
belajar siswa siklus I dapat dilihat pada lampiran 14. Hasil dari post-test siklus I dapat dilihat pada Tabel 9 berikut ini.
Tabel 9.Hasil belajar Pengetahuan Siswa Kelas XI TKJ 1 Siklus I
Hasil Ulangan Harian Siswa Nilai
Nilai Tertinggi 88
NIlai Terendah 48
Rata-Rata 74,73
Jumlah siswa Tuntas 21
Jumlah siswa tidak tuntas 12
Persentase Ketuntasan 63,64
Berdasarkan data hasil belajar siswa pada Tabel 9 di atas, menunjukkan bahwa sebanyak 21 siswa sudah mencapai KKM
dengan nilai ≥ 75, sedangkan 12 siswa belum melum mencapai KKM dengan nilai 75. Nilai tertinggi yang
diperoleh oleh siswa adalah 88, dan nilai terendah yang diperoleh oleh siswa adalah 48. Nilai rata-rata nilai yang diperoleh 33 siswa pada siklus I yaitu 74,73.
Persentase ketuntasan yang dicapai siswa kelas XI TKJ 1 siklus I mencapai 63,64. Data tersebut menunjukkan bahwa rata-rata persentase nilai siswa
belum memenuhi indikator keberhasilan, sehingga perlu dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya.
78 Gambar 4. Rata-rata Nilai Hasil Belajar Pra Siklus dan Siklus I
Gambar 5. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus dan Siklus I
Gambar 4 dan Gambar 5 di atas menunjukkan bahwa rata-rata nilai siswa dan persentase ketuntasan mengalami peningkatan sebelum dan sesudah
tindakan. Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata nilai siswa sebelum diberikan tindakan adalah 64,67 dengan persentase ketuntasan sebesar 24,24,
kemudian pada siklus I meningkat menjadi 74,73 dengan persentase ketuntasan sebesar 63,64. Peningkatan yang terjadi pada siklus I menunjukkan bahwa
79 dengan menggunakan model PBL siswa dapat memahami materi yang
disampaikan melalui berdiskusi dengan kelompok dan proses tanya jawab antar guru dan siswa. Pemberian PR juga menambah pemahaman siswa terkait materi
yang diberikan, karena setelah menerima materi di sekolah siswa akan mengulang kembali di rumah.
b Aspek ketrampilan siswa psikomotorik Penilaian ketrampilan siswa dilakukan ketika siswa sedang melakukan
praktik terkait permasalahan yang diberikan. Penilaian ketrampilan menggunakan lembar observasi yang sudah ditentukan. Penilaian dilaksanakan pada setiap
pertemuan. Proses pelaksanaan pada siklus I sudah berjalan cukup baik. Data hasil ketrampilan siswa siklus I dapat dilihat pada Tabel 10 berikut ini.
Tabel 10. Hasil belajar Ketrampilan Siswa Kelas XI TKJ 1 Siklus I
Hasil Ulangan Harian Siswa Nilai
Nilai Tertinggi 100
NIlai Terendah 66,67
Rata-Rata 80,30
Jumlah siswa Tuntas 26
Jumlah siswa tidak tuntas 7
Persentase Ketuntasan 78,79
Berdasarkan Tabel 10 di atas menunjukkan bahwa sebanyak 26 siswa sudah mencapai KKM dengan nilai ≥ 75, sedangkan 7 siswa belum belum
mencapai KKM dengan nilai 75. Nilai tertinggi yang diperoleh oleh siswa adalah 100 dan nilai terendah yang diperoleh oleh siswa adalah 66,67
sedangkan rata-rata nilai siswa pada siklus I yaitu 80,30. Persentase ketuntasan yang dicapai siswa kelas XI TKJ 1 siklus I mencapai 78,79. Persentase
ketuntasan sudah memenuhi indikator keberhasilan yang ditentukan yaitu lebih dari 75 jumlah siswa, untuk mengetahui penggunaan model pembelajaran PBL
80 dapat meningkatkan hasil belajar siswa maka perlu dilanjutkan pada siklus
selanjutnya.
2 Pengamatan terhadap keaktifan siswa
Selama proses pembelajaran menggunakan model PBL, observer mencatat pelaksanaan pembelajaran dan keaktifan siswa selama mengikuti kegiatan
belajar. Berdasarkan hasil observasi terhadap keaktifan siswa pada siklus I, menunjukkan bahwa siswa sudah menunjukkan respon positif walaupun masih
ada sebagian siswa yang belum terlibat aktif. Tidak semua siswa melakukan aktivitas belajar sesuai dengan indikator yang akan dicapai. Hal ini dapat dilihat
dari data yang menunjukkan sebagian besar indikator belum mencapai indikator keberhasilan.
Hasil observasi keaktifan siswa pada siklus I menunjukkan bahwa nilai rata- rata keaktifan siswa pada pertemuan pertama yaitu 65,26 dan pertemuan
kedua yaitu 69,91. Dari data tersebut dapat disimpulkan antara pertemuan pertama dan pertemuan kedua keaktifan siswa meningkat 4,65. Berikut ini
perolehan masing-masing aspek keaktifan tiap indikator pada pertemuan pertama dan kedua siklus I dapat dilihat pada tabel 11.
81 Tabel 11. Hasil Keaktifan Belajar Siswa Siklus I
NO Indikator Keaktifan Siswa
Siklus 1 Rata-
rata Pertemuan
1 Pertemuan
2
1. Memperhatikan penjelasan
guru 68,94
73,48 71,21
2. Mengajukan pertanyaan
62,12 69,70
65,91 3.
Menjawab pertanyaan 59,09
65,15 62,12
4. Berdiskusi dalam kelompok
69,70 72,73
71,21 5.
Menyelesaikan masalah 70,45
72,73 71,59
6. Memperhatikan presentasi
teman 65,91
71,97 68,94
7. Mencatat rangkuman materi
pelajaran 60,61
63,64 62,12
Rata-rata
65,26 69,91
67,59
Gambar 6. Peningkatan Keaktifan Siswa Siklus I Berdasarkan Tabel 11 dan Gambar 6 di atas menunjukkan bahwa siswa
sudah mulai berperan aktif dalam pembelajaran dengan model PBL. Pada pertemuan kedua peningkatan terjadi dikarenakan siswa sudah mulai terbiasa
82 dengan menggunakan model pembelajaran PBL. Namun pada siklus I
menunjukkan bahwa untuk pertemuan pertama dan kedua indikator keaktifan siswa masih belum mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan. Hal ini
dikarenakan siswa kurang aktif dalam kegiatan diskusi. Siswa masih malu menanyakan kesulitan yang dihadapi saat mengerjakan tugas. Pengelolaan
waktu yang dilakukan guru kurang maksimal. Karena ketika praktikum guru terlalu lama memberikan waktu, hal ini mengakibatkan pembahasan materi
kurang maksimal.