P a g e | 120
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar Letak titik O sebarang, maka momen kopel tidak berubah besarnya, jadi kopel boleh dipindahkan
pada bidang datar, maka momen kopelnya tetap Mo = P.d.
10. Pengertian Konstruksi
Konstruksi adalah susunanrangkaian model, tata letak suatu bangunan. Bangunan teknik sipil yang dikenal antara lain: Bangunan Gedung beton, baja, kayu dan lain-lain, Jembatan, Jalan,
Bangunan Keairan saluran, bendung, bendungan dan lain-lain. Perencanaan konstruksi bergantung pada: fungsinya, beban yang bekerja, material yang digunakan, dimensi, asumsi sistem struktur yang
dipakai, dan lain-lain. Pengertian Konstruksi Statis Tertentu.
Balok sederhana simple beam adalah balok yang ditumpu oleh tumpuan sendi dan rol saja,
atau dapat dikatakan bahwa balok sederhana termasuk dalam kategori struktur statis tertentu. Portal dengan tumpuan sendi dan rol juga masuk dalam kategori konstruksi statis tertentu, karena dapat
dianalis dengan tiga syarat kesetimbangan secara langsung. Tiga syarat keseimbangan yang dimaksud adalah
M = 0, V = 0 dan H = 0. Dari analisis ini dapat diketahui besarnya reaksi tumpuan, gaya D, gaya N, momen, gambar bidang D, gambar bidang N dan gambar bidang M.
Apabila ada struktur yang persamaan keseimbangan lebih dari tiga syarat tersebut di atas maka termasuk konstruksi statis tak tentu, ketidaktentuan statisnya bisa tingkat satu, dua, tingkat n. Hal ini
sangat bergantung dengan sistem struktur yang dirancang oleh konstruktor perancang konstruksi.
Dalam bahasan ini diberikan beberapa contoh jenis konstruksi statis tertentu dan statis tak tentu. Tetapi pembahasan utamanya hanya akan dibahas struktur statis tertentu disesuaikan dengan
kisi-kisi dari KSG.
Gambar 2.24.a. Konstruksi balok statis tertentu dengan tiga
unknow, hanya ada tiga bilangan yang tidak diketahui yaitu gaya 1,2,3.
Gambar 2.24.b. Konstruksi konsol statis tertentu dengan tiga unknow, hanya ada tiga bilangan
yang tidak diketahui yaitu gaya 1,2 dan momen 3. Gambar 2.24.c.
Konstruksi portal statis tertentu dengan tiga unknow, hanya ada tiga bilangan yang
tidak diketahui yaitu gaya 1,2,3. Gambar 2.24.d. Konstruksi balok statis tak tentu dengan empat
unknow, lebih dari ada tiga bilangan yang tidak diketahui yaitu gaya 1,2,3, 4.
11. Contoh Soal
Contoh Soal 1: Diketahui struktur di bawah ini, hitung dan gambar bidang M, N dan D.
Penyelesaian: P
2X
= P
2
. cos60 = 3000.cos60
= 1500 kN P
2Y
= P
2
. sin60 = 3000.sin60
= 2598 kN M
B
= 0
1 2
3 a
1 2
3
b 1
2 3
c
Gambar 2.24 Konstruksi Statis Tertentu
1 2
3 d
4 P
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 121
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar Av.6
– P
1
.4 - P
2Y
.2 = 0, 6Av –2000.4 – 2598.2 = 0, 6Av - 13196 = 0
2199 6
13196 Av
kN M
A
= 0 P
1
.2 + P
2Y
.4 – Bv.6 = 0, 2000.2 + 2598.4 – 6Bv = 0, 14392 – 6Bv = 0
2399 6
14392 Bv
kN H = 0
A
H
- P
2X
= 0, A
H
= P
2X
= 1500 kN Kontrol:
V = 0 Av + Bv = P
1
+ P
2Y
2199 + 2399 = 2000 + 2598 4598 = 4598 kN
Ok. Bidang D
D
A
= Av = 2199 kN, Dc = D
A
- P
1
= 2199 – 2000 = 199 kN
D
D
= Dc - P
2Y
= 199 – 2598 = - 2399 kN, D
B
kiri = Bv = 2399 kN D
B
kanan = D
B
kiri + Bv = - 2399 + 2399 = 0 Bidang N
N
A
= A
H
= 1500 kN, Nc = N
A
= 1500 kN, N
D
= Nc - P
2X
= 1500 – 1500 = 0, N
B
= 0 Bidang M
dari kiri ke kanan
M
A
= 0, karena tumpuan titik A adalah sendi Mc = Av.2 = 2199.2 = 4398 kN.m, M
D
= Av.4 - P
1
.2 = 2199.4 – 2000.2 = 4796 kN.m
M
B
= Av.6 - P
1
.4 - P
2Y
.2 = 2199.6 – 2000.4 – 2598.2
0 atau M
B
= 0, karena tumpuan titik B adalah rol
+ +
+
Gambar 2.25 Struktur Contoh 1, dan Perjanjian Tanda Putaran Momen
P
2Y
P
2X
60 B
A
6 m P
1
= 2000 kN
P
2
= 3000 kN
2 m 2 m
2 m Bv
Av A
H
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 122
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar Contoh Soal 2:
Diketahui struktur di bawah ini, hitung dan gambar bidang M, N dan D. Penyelesaian:
Titik C berada ditengah-tengah bentang ½.L Titik D dan E masing berada di ¼.L
M
B
= 0 Av.4
– Q. ½.L = 0, 4Av –q.L. ½.L = 0, 4Av – ½.q.L
2
= 0, 4Av – 4000.2 = 0
2000 4
8000 Av
kN Karena simetris, maka:
Av = Bv = 2000 kN atau Bv = Q
– Av = 4000 – 2000 = 2000 kN H = 0, maka A
H
= 0. Gambar 2.26
Gambar Bidang M, N dan D Contoh 1 P
2Y
P
2X
60 B
A
6 m P
1
= 2000 kN P
2
= 3000 kN
2 m 2 m
2 m Bv = 2399 kN
Av = 2199 kN A
H
=1500 kN
- 1500
Bid. N +
- 2199
2000 199
2399 Bid. D
+ 4398
4796
Bid. M
B A
4 m Bv
Av q = 1000 kσm’
B A
½.L Bv
Av Q= q.L = 1000.4 = 4000
kN ½.L
C D
E
Gambar 2.27 Struktur Contoh 2
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 123
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
Bidang D D
A
= Av = 2000 kN D
D
= D
A
- Q
1
= 2000 – ¼.L.q = 2000 – ¼.4.1000 = 2000 – 1000 = 1000 kN
Dc = D
A
- Q
2
= 2000 – ½.L.q = 2000 – ½.4.1000 = 2000 – 2000 = 0
D
E
= D
A
- Q
3
= 2000 – ¾.L.q = 2000 – ¾.4.1000 = 2000 – 3000 = - 1000 kN
D
B kiri
= Bv = 2000 kN D
B kanan
= D
A
– Q + Bv = 2000 – 4000 + 2000 = 0 Bidang N
N
A
= A
H
= 0 Bidang M
dari kiri ke kanan
M
A
= 0, karena tumpuan titik A adalah sendi M
C
= Av.2 – ½.L.q. ½.½.L = 2000.2 – ½.4.1000. ½.½.4
= 4000 – 2000.1 = 2000 kN.m
M
D
= Av.1 – 1000.0,5 = 1500 kN.m
M
E
= Av.3 – 3000.1,5 = 2000.3 - 4500 = 1500 kN.m
M
B
= Av.4 – 4000.2 = 2000.4 – 4000.2 = 0, atau
M
B
= 0, karena tumpuan titik B adalah rol.
Gambar 2.29 Gambar Bidang M, N, dan DContoh Soal 2.
Q
1
=¼.L.q=1000 kN
Av ¼.L=1
D A
Q
2
=½.L.q=2000 kN
Av ½.L=
2 C
A Q
3
=¾.L.q=3000 kN
Av ¾.L=3
E A
Gambar 2.28 Irisan Beban Pada Titik D, C, E.
E D
C
+ _-
+ 2000
1500 2000
Bid. D
Bid. M Bid. N = 0
B A
4 m Bv
Av q =
kNm’
2000
1500
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 124
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar Contoh Soal 3:
Diketahui struktur konsol di bawah ini, hitung dan gambar bidang M, N dan D.
Gambar 2.30 Struktur Contoh 3
Penyelesaian: P
2X
= P
2
. cos30 = 60.cos30
= 51,96 kN P
2Y
= P
2
. sin30 = 6000.sin30
= 30 kN V = 0
Av = P
1
+ P
2Y
+ P
3
= 20 + 30 + 10 = 60 kN H = 0
A
H
- P
2X
= 0, A
H
= P
2X
= 51,96 kN Bidang D
D
A
= Av = 60 kN, D
B
= D
A
- P
1
= 60 – 20 = 40 kN, Dc = D
B
- P
2Y
= 40 – 30 = 10 kN
D
D
= Dc - P
3
= 10 – 10 = 0
Bidang N N
A
= A
H
= 51,96 kN, N
B
= N
A
= 51,96 kN Bidang M
M
AD
= 0 dari D ke A
M
AD
+ P
1
.1,5 + P
2Y
.3 + P
3
.5 = 0, M
AD
+ 20.1,5 + 30.3 + 10.5 = 0 M
AD
+170 = 0 M
A
= - 170 kN M
BD
= 0 dari D ke B
M
BD
+ P
2Y
.1,5 + P
3
.3,5 = 0, M
BD
+ 30.1,5 + 10.3,5 = 0 M
BD
+ 80 = 0 M
BD
= - 80 kN M
C
= 0 dari D ke C
M
CD
+ P
3
.2 = 0, M
CD
+ 10.2 = 0, M
CD
+ 20 = 0 M
CD
= - 20 Kn
P
2
= 60 kN P
2Y
P
2X
30
B A
5 m P
1
= 20 kN
1,5 m 1,5 m
2 m C
Av P
3
= 10 kN
D
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 125
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P
2
= 60 kN P
2Y
P
2X
30
B A
5 m P
1
= 20 kN
1,5 m 1,5 m
2 m C
Av = 60 kN P
3
= 10 kN
D
60 20
30 10
Bid. D
-
170 80
20 Bid. M
A
H
= 51,96 kN
Bid. N -
51,96 Gambar 2.31
Bidang M, N, dan D Contoh 3
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 126
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
C. Konstruksi Beton dan Baja 1.