Biaya Tak Terduga Rencana Anggaran Biaya, K3, dan Metode Konstruksi 1.

P a g e | 233 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar  Buruh hendaklah diperoleh dari daerah setempat.  Undang-undang perburuhan yang berlaku Estimasi komponen biaya tenaga kerjaupah buruh merupakan aspek yang memiliki tingkat ketidakpastian sangat tinggi, karena banyak sekali faktor yang mempengaruhinya Istimawan Dipohusodo, 2004. Upah buruh dalam prakteknya dikelompokkan menjadi upah borongan dan upah harian. Besarnya upah borongan umumnya didasarkan pada volume pekerjaan, sedangkan besarnya upah harian ditentukan berdasarkan produktivitas pekerja.

12. Peralatan

Dalam memperhitungkan biaya peralatan konstruksi hendaklah diperhatikan hal-hal sebagai berikut:  Untuk peralatan yang disewa perlu diperhatikan ongkos sewa, biaya keluar masuk proyek, ongkos operator, bahan bakar dan biaya reparasi kecil.  Untuk peralatan yang dibeli perlu diperhatikan bunga investasi, depresiasi, reparasi besar, pemeliharaan dan ongkos mobilisasi. Perkiraan biaya peralatan antara lain meliputi pembelian atau sewa alat, mobilisasi dan demobilisasi, pemindahan, transportasi, pemasangan, pembongkaran dan pengoperasian selama proses konstruksi berlangsung. Perhitungan biaya peralatan sebaiknya dihubungkan dengan masa pakainya, lama pemakainnya pada suatu proyek dan volume pekerjaan yang harus diselesaikan Istimawan Dipohusodo, 2004.

13. Overhead Cost

Overhead cost umumnya dapat digolongkan menjadi 2 dua jenis biaya, yaitu:  Overhead cost proyek Overhead cost proyek adalah salah satu jenis biaya tak langsung yang pasti dikeluarkan di lapangan selama pelaksanaan proyek. Overhead cost proyek sesungguhnya dapat dihitung dengan menggunakan matematika biasa pada saat menentukan harga penawaran, meskipun tingkat keakuratannya sangat bervariasi tergantung dari data dan informasi yang dimiliki. Overhead cost proyek meliputi biaya personil lapangan, fasilitas sementara proyek gudang, kantor, penerangan, pagar, komunikasi, transportasi dan sebagainya, bank garansi, bunga bank, ijin bangunan, pajak, administrasi, biaya quality control tes beton, baja, sondir dan sebagainya, biaya pengukuran, rapat-rapat dan lain-lain.  Overhead cost kantor Overhead cost kantor adalah semua biaya yang dikeluarkan oleh kantor selama menangani sebuah proyek. Meskipun masih sulit diperkirakan namun hasilnya akan lebih mendekati angka pasti, karena data dan informasi yang dimiliki lebih akurat dibandingkan dengan overhead cost proyek. Overhead cost kantor antara lain meliputi biaya sewa kantor, fasilitas, gaji karyawan, ijin-ijin usaha, prakualifikasi, tender referensi bank, keanggotaan asosiasi dan lain-lain.

14. Biaya Tak Terduga

Karena berbagai faktor perkiraan biaya tidak akan menghasilkan angka yang 100 akurat. Dalam hal ini diperlukan suatu biaya, berupa biaya tak terduga untuk siap menutupi kekurangan tersebut. Tidak ada sebuah rumusan yang baku untuk menentukan besarnya biaya tak terduga sebuah proyek meskipun berbagai metode, rumus dan grafik telah diusulkan oleh beberapa peneliti. Hal ini tergantung pada kualitas perkiraan biaya maupun pengalaman seorang estimator atau perusahaan yang bersangkutan dalam menentukan sebuah judgment. Biasanya biaya tak terduga diambil 0,5 – 5 dari biaya langsung. Unsur-unsur biaya tak terduga pada sebuah proyek sangat bervariasi, antara lain:  Kontigensi Contigencies Kontigensi adalah cadangan biaya dari suatu perkiraan biaya atau anggaran untuk dialokasikan pada butir-butir yang belum ditentukan, yang menurut pengalaman dan data statistik menunjukkan selalu diperlukan Iman Soeharto, 1997. Tidak ada rumusan yang baku dalam menentukan besarnya biaya kontigensi, lazimnya digunakan angka 10 – 13 dari total biaya proyek. Metode lain dalam menentukan besarnya kontigensi adalah dengan menggunakan angka yang berbeda bagi masing-masing komponen biaya, sesuai dengan besarnya risiko, yang kemudian dijumlahkan menjadi total kontigensi yang sering dikenal dengan metode average contigensi. Asumsi yang dipakai adalah lebih banyak diketahui perihal biaya tiap komponen proyek, dan semakin kurangnya faktor tidak menentu sehingga jumlah kontigensi yang diperlukan semakin rendah. Jadi dalam metode ini, lingkup kegiatan proyek terlebih PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar P a g e | 234 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar dahulu diuraikan menjadi komponen-komponennya kemudian diberi beban biaya serta prosentase kontigensi yang bersangkutan.  Allowance Allowance adalah alokasi biaya untuk butir-butir dalam perkiraan biaya yang diketahui pasti akan dibutuhkan, tetapi belum dapat ditentukan besarnya Iman Soeharto, 1997. Misalnya sewaktu membuat anggaran biaya proyek dimana lingkup kerja proyek telah diidentifikasi komponen-komponennya, tetapi karena terbatasnya informasi dan waktu belum memungkinkan untuk menentukan besarnya biaya masing-masing dengan rinci. Bila hal ini terjadi, maka dibuat daftar butir-butir komponen berikut allowance-nya.  Inflasi Inflasi sering diartikan sebagai kenaikan harga barang. Dalam hubungan ini salah satu yang paling sulit adalah yang berkaitan dengan memperkirakan pergerakan atau perubahan harga barang, upah tenaga kerja dan lain-lain terhadap waktu. Padahal masalah tersebut dampaknya terhadap total biaya proyek dapat berkisar antara 7 – 15 per tahun. Untuk proyek-proyek yang berlangsung dalam jangka waktu yang relatif lama lebih dari 3 tahun inflasi mempunyai dampak yang cukup besar terhadap total biaya proyek, sehingga perlu mendapat perhatian serius.  Eskalasi Eskalasi mempunyai makna yang lebih penting, karena mencerminkan perubahan harga akibat inflasi ditambah faktor-faktor lain, seperti upah tenaga kerja, subkontrak dan lain-lain yang dipengaruhi oleh keadaan ekonomi pada saat proyek tersebut dikerjakan. Atau dengan kata lain, dalam menganalisis ekskalasi perkiraan biaya proyek, estimator menghadapi kenyataan bahwa harga penjualan barang dan jasa yang sesungguhnya, sebagian besar dipengaruhi oleh kegiatan usaha atau situasi ekonomi pasar saat itu, tidak hanya oleh biaya sesungguhnya yang dikeluarkan oleh manufakturer untuk memproduksinya. Eskalasi dapat dikatakan sebagai provisi atau cadangan pada perkiraan biaya yang dimaksudkan untuk menutup kenaikan tingkat harga karena waktu. Cara yang lazim dipakai untuk menghitung eskalasi adalah dengan menggunakan indeks harga atau faktor indeks yang diterbitkan oleh kalangan dagang dan industri atau oleh pemerintah.

15. KeuntunganProfit