P a g e | 108
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
B. MEKANIKA TEKNIK
Ilmu Statika mempelajari tentang keseimbangan gaya gaya luar dan gaya dalam tentunya berbeda dengan Ilmu Dinamika yang mempelajari gerak dan sebab-sebabnya. Tetapi pada tingkatan
lebih lanjut dalam dunia teknik bangunan dipelajari juga statika akibat beban statis dan beban dinamis yang bekerja pada konstruksi.
Gaya luar dan beban sendiri yang bekerja pada konstruksi akan menimbulkan GAYA-GAYA DALAM yang lazim disebut M = momen, N = gaya normalaksial, D = gaya lintanggeser, serta
deformasi perubahan bentuk berupa defleksi dan rotasi . Kegunaan analisis statika dalam dunia
teknik bangunan adalah hasilnya dapat dijadikan input dalam perencanaan struktur bangunan.
Setelah didapat Gaya-gaya Dalam berupa M, N, D, , maka nilai-nilainya dapat diaplikasikan
dalam penentuan: Dimensi, perhitungan dimensi akan menentukan ukuran-ukuran dari konstruksi bangunan secara
ilmiah dengan penggunaan bahan bangunan seefisien mungkin dengan faktor keamanan tertentu. Kontrol Kekuatan, kontrol ini menekankan pada pemeriksaan apakah elemenstruktur bangunan
cukup kakukuat terhadap beban-beban yang bekerjadirencanakan juga apakah perubahan bentuk, peralihan-peralihan, lendutan-lendutan dari suatu konstruksi telah memenuhi syarat
sesuai peraturan yang berlaku. Kontrol Stabilitas, stabilitas diperlukan agar bangunan dalam keadaan kokoh misal bangunan
dijamin tidak bergeser dan berguling, materi stabilitas akan dipelajari lebih lanjut pada perencanaan struktur bangunan struktur bagian atas maupun struktur bagian bawah.
1. Pemakain Satuan SI.
Satuan Sistem Internasional atau System Internasional d’unitas SI pada era global ini
diharapkan dipakai secara luas terutama di Indonesia. Satuan SI yang dikenal antara lain: Tabel 2.1
Satuan Dasar SI
Kuantitas Satuan
SingkatanSimbol SI
Panjang Meter, Milimeter = 10
-3
m m, mm
Luas Meter persegi, milimeter persegi
m
2
, mm
2
Volume Meter kubik
m
3
Frekuensi Hertz = 1 putaran per detik
Hz Massa
Kilogram kg
Kerapatan Kilogram per meter kubik
kgm
3
Gaya Newton, KiloNewton
N, kN Tegangan
Newton per meter persegi Newton per milimeter persegi
Pascal Nm
2
Mega Pascal MPa Nm
2
Nmm
2
Pa 10
6
Pa=10
6
Nm
2
=Nmm
2
Tabel 2.2 Nomenklatur Untuk Perkalian Satuan SI
Faktor perkalian Awalan
SingkatanSimbol SI
1.000.000.000 = 10
9
Giga G
1.000.000 = 10
6
Mega M
1.000 = 10
3
Kilo K
0,001 = 10
-3
Mili M
0,000 001 = 10
-6
Mikro
0,000 000 001 = 10
-9
Nano N
2. Pengertian Gaya
Gaya adalah penyebab sebuah benda yang awalnya diam kemudian bergerak, perubahan gerak ini menyebabkan besar dan atau arah kecepatannya berubah pula. Gaya ditentukan oleh
besarnya garis kerja, arah kerja dan titik tangkapnya. Besarnya gaya dimensi yang dipakai dalam
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 109
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar satuan SI adalah N atau kN dan digambarkan pada sebuah garis. Bila panjang garis diambil suatu
perbandingan misal 1 cm 2 kN maka ini disebut sebagai skala gaya. Arah gaya ialah arah
bergeraknya benda dan diberi tanda panah bermata satu. Letak gaya disebut sebagai titik tangkap gaya dan titik tangkap gaya terletak pada titik berat benda, sedang garis yang berimpit dengan gaya
itu adalah garis kerja gaya.
3. Skalar dan Vektor
Skalar ialah besaran yang hanya ditentukan oleh besarnya saja panjang, luas, volume, energi dan lain-lain. Sedangkan vektor ialah besaran yang ditentukan oleh arah dan besarnya, misal
gaya, kecepatan, impuls, dan sebagainya. Menyusun Gaya, bila dua gaya atau lebih bekerja pada satu sistem diganti dengan satu gaya
yang ekivalen, maka gaya ekivalen ini disebut dengan resultan gaya R. Mengganti dua gaya atau lebih menjadi sebuah R disebut menyusun gaya sedang gaya-gaya yang diganti kemudian disebut
sebagai komponen gaya. Untuk menyusun gaya dapat digunakan dua cara: Cara Analitis dan Cara Grafis.
4. Pengertian Beban