PengertianTentang Kayu Konstruksi Kayu 1. Pendahuluan

P a g e | 158 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar

D. Konstruksi Kayu 1. Pendahuluan

Ada sekitar 4.500 jenis kayu Indonesia, dari jumlah kayu ini hanya sebagian kecil yang dapat diketahui sifat dan kegunaannya. Sebagian masyarakat masih cenderung menggunakan jenis kayu tertentu. Yaitu, kayu yang ada di Pulau Jawa, kayu sebagian orang lebih menyukai kayu jati dari pada kayu lainnya dandi Pulau.Irian Jaya cenderung memakai Kayu Bangalau, yang biasa disebut Kayu Jati Papua. Demikian pula orang-orang di Kalimantan lebih mantap memakai kayu ulin dan sebagainya. Akibatnya, jenis lainnya yang justru memiliki potensi besar tidak mendapatkan tepat di hati masyarakat pemakaian kayu. Jika semua jenis kayu yang telah diketahui sifat-siafatnya, maka akan dapat dimanfaatkan sesuai tujuan dan penggunaannya, terutama pada konstruksi bangunan. Kayu sebagai bahan konstruksi sudah sejak dulu dikenal orang. Dahulu menggunakan kayu sebagai bahan konstruksi hanya didasarkan pada pengalaman dan institusi. Berkat kemajuan ilmu pengetahuan, terutama dibidang matematik, mekanik teknik dan juga ditemukan alat – alat penyambung modern, maka dapat dibuat konstruksi yang berat utamanya pada konstruksi kayu. Kayu sebagai hasil utama hutan akan tetap terjaga keberadaannya selama hutan telah dikelola secara baik menurut aturan pengelolaan dan berkesinambungan. Bila dibandingkan dengan material struktur lain, material kayu mempunyai berat jenis yang ringan dan proses pengerjaannya dapat dilakukan dengan peralatan yang sederhana dan ringan. Sebagai bahan dari alam kayu dapat terurai secara sempurna sehingga tidak ada istilah limbah pada konstruksi kayu environmental friendl. Hutan dan kayu merupakan rahmat pemberiaan Tuhan Yang Maha Esa yang dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk kesejahteraan manusia dimuka bumi, akan tetapi perlu memeliharanya secara rutin reboisasi supaya dalam siklus ekositem tidak mengalami kepunahan.

2. PengertianTentang Kayu

Kayu suatu bahan bangunan berupa pohon yang disebut bahan pohon kayu, yang diperoleh dari hasil pemungutan pohon-pohon di hutan yang dipilih secara cemat sesuai penggunaanya atau sering dikelompokan jenisnya kedalam bagian klas kuat serta awet kayu, sebagai bagian dari satu pohon. Dalam bagian –bagian inti potongan kayu dapat dilihat struktur bagian kayu yang biasa dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam dasar perhitungan struktur kekuatanya di suatu bangunan, khususnya bangunan yang dibuat pada konstruksi kuda-kuda kayu. Adapun bagian-bagian ini dapat diihat pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.2. Pohon sebagai satu kesatuan bagian-bagian yang penting. Yaitu bagian –bagian tersebut ialah akar, batang, cabang, ranting dan daun.Bagian-bagian kayu secara singkat dapat dipaparkan seperti gambar berikut: Gambar 4.1 Bagian-bagian di Pohon Kayu PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar P a g e | 159 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar a. Kulit Kulit terdapat bagian tertular dan mempunyai dua bagian, yaitu. 1 Kulit bagian yang mati dan mempunyai ketebelen yang bervariasi menurut jenispohonnya, dan 2 Kulit bagian dalam yang bersifat hidup dan tipis. Gambar 4.2 Kulit pada Pohon Kayu Kulit berfungsi sebagai pelindung bagian-bagian yang lebih dalam terhadap kemungkinan pengaruh dari luar bersifat merusak, misalnya iklim, serangan serangga, hama, kebakaran, serta perusak-perusak kayu lainnya. Selain itu, kulit juga berfungsi sebagai bahan makanan dari daun ke bagian-bagian tanaman. b. Kambium Kambium merupakan jaringan yang mempunyai lapisan tipis dan bening, melingkari kayu. Fungsi kambium kearah luar, kambium membentuk kulit baru mengantikan kulit lama yang rusak; dan kearah dalam, memebentuk kayu yang baru. Dengan adanya kambium pohon lambat laun dapat bertambah besar. Sementara itu, pertumbuhan meninggi ditentukan jaringan meristem.Kambium terletak antara kulit dan kayu gubal. c. Kayu Gubal Kayu gubal terdiri dari sel-sel yang dibentuk melalui perubahan sel-sel yang masih hidup dan terletakdi sebelah dalam kambium .Kayu gubal berfungsi sebagai penyalur cairan dan tempat penimbunan zat-zat makanan.Tebal lapisan kayu gubal bervariasi, menurut jenis pohonnya.Umumnya jenis pohon yang tumbuh cepat mempunyai lapisan kayu gubal lebih tebal dibanding kayu terasnya. Kayu gubal biasanya mempunyai warna terang. d. Kayu Teras Kayu teras terdiri dari sel-sel yang dibentuk melalui perubahan-perubahan sel hidup pada lingkaran kayu gubal bagian dalam. Terbentuknya kayu teras disebabkan oleh terhentinya fungsi sebagai penyalur cairan dan proses lain dalam kehidupan kayu. Ruang dalam kayu teras terdapat mengandung berbagai macam zat yang memberikan warna lebih gelap, tetapi tidak semua kayu teras bersifat demikian. Hanya pada jenis-jenis kayu tertentu, terasnya berisi tiloses. Pada bebrapa jenis kayu yang lain, kayu terasnya banyak mengandung bahan-bahan ekstraktif yang membuat kayu tersebut lebih berat dan lebih awet . Tetapi tidak semua jenis kayu yang memiliki zat ekstraktif dapat dipastikan keawetannya. e. Hati Hati merupakan bagian kayu yang terletak pada pusat lingkaran tahun tidak mutlak pada pusat bontos. Hati berasal dari kayu awal, yaitu bagian kayu yang pertama kali dibentuk oleh cambium dan umumnya hati mempunyai sifat rapuh atau lunak. f. Lingkaran Tahun Lingkaran tahun adalah batas antara kayu yang membentuk pada permulaan dan akhir suatu musim. Melalui lingkaran-lingkaran tahun ini dapat diketahui umur suatu pohon. Apabila pertumbuhan diameter membesar terganggu musim kering karena pengguran daun atau serangan serangga hama, maka dapat terbentuk lebih dari satu lingkaran tahun lingkaran tumbuh dalam satu musim yang sama. Hal ini disebut lingkaran tahun palsu. Lingkaran tahun dapat dilihat dengan mudah pada beberapa jenis kayu daun lebar. Pada jenis-jenis kayu yang PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar P a g e | 160 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar lain, lingkaran tahunnya sulit dikenali, terutama kayu-kayu yang tumbuh di daerah tropika. Hal ini disebabkan pertumbuhan kayu berlangsung sepanjang tahun. g. Jari-jari Jari-jari diukur dari luar kedalam, berpusat pada sumbu batang . jari-jari berfungsi sebagai tempat saluran bahan makanan yang mudah diproses di daun guna pertumbuhan pohon. h. Kayu Awal Perkembangan tumbuhnya lapis kulit pohon awal yang membentuk lingkaran tahun, untuk lebih lanjut menjadikan proses pertumbuhan lapis kulit menjadi berkembang, proses pertuhan kayu. i. Kayu Akhir Proses pembesaran pohon melalui lapis kulit berupa lingkaran tahun telah berakhir dan tidak akan ada penambahan lapis kulit lagi, sehingga pertumbuhan pembesaran pohon melalui pada bagian antara kulit awal dan kulit luar yang berakhir bagian luar pohon. 3. Sifat-sifat Kayu di Indonesia Kayu yang berasal dari berbagai jenis pohon memiliki sifat yang berbeda-beda Di samping sekian banyak sifat-sifat kayu yang berbeda satu sama lainnya , ada beberapa sifat umum yang terdapat pada semua kayu . Sifat-sifat umum tersebut antara lain sebagai berikut: a. Sifat fisik Kayu Beberapa hal yang tergolong dalam fisik kayu adalah berat jenis , keawetan alami, warna, higrokopik, tekstur, serat, berat, kekerasan, kesan raba, baudan rasa, nilai dekoratif dan beberapa sifat lainnya. Sifat-sifat tersebut antara lain: 1 Berat Jenis Kayu memiliki berat jenis BJ yang berbeda-beda, berkisar anatara minimum 0,2 kayu balsa hingga 1,28 kayu nani. Berat jenis merupakan petunjuk penting bagi aneka sifat kayu. Makin berat BJ-nya umumnya makin kuat pula kayunya. Semakin ringan suatu jenis kayu, akan berkurang pula kekuatannya. Berat jenis ditentukan anatara lain oleh tebal dinding seldan kecilnya rngga sel yang membentuk pori-pori. Berat jenis diperoleh dari perbandingan antara berat sesuatu volume kayu tertentu dengan volume air yang sama pada suhu standar. Umumnya berat jenis kayu ditentukan berdasarkan kayu kering udara atau kering tanur dan volume kayu pada posisi kadar air tertentu. 2 Keawetan Alami Kayu Keawetan alami kayu ternyata berbeda-beda. Maksud keawetan alami ialah ketahanan kayu terhadap serangan unsur-unsur perusak kayu dari luar misalnya jamur,rayap, bubuk, cacing, laut, dan makluklainnya, yang diukur dengan jangjka waktu tahunan. Keawetan kayu tersebut disebabkan oleh adanya suatu zat di dalam kayu zat ekstraktif. Zat-zat tersebut merupakan sebagian unsur racun bagi perusak-perusak kayu, sehingga perusak tersebut tidak sampai masuk atau tinggal di dalamnya dan merusak kayu. Misalnya kayu jati memiliki tectoquinon, kayu ulin memiliki silica, dan lain-lain, sehingga kayu-kayu jenis ini mempunyai tingkat keawetan secara alami.Indonesia membedakan lima kelas keawetan kayu PKKI NI-5 Zat ekstraktif pada kayu mulai terbentuk pada saat kayu gubal berubah menjadi kayu teras. Oleh karena itu, kayu teras pada semua jenis kayu umumnya lebih awet dibandingkan dengan kayu gubal. .Hal itu disebabkan pada kayu gubal sel-selnya masih hidup, kayunya lunak dan sebagi tempat cadangan bahan makanan, sehingga perusak-perusak kayu lebih mudah menembus dan merusak kayu tersebut. 3 Warna Kayu Ada beraneka macam warna kayu, antara lain warna kuning, keputih-putihan, cokelat muda, cokelat tua, kehitam-hitaman, kemerah-merahan, dan lain sebagainya. Hal ini disebabkan oleh zat-zat pengisi warna dalam kayu yang berbeda-beda. Warna sesuatu jenis kayu dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain; tempat di dalam batang, umur pohon, dan kelembaban udara.Kayu teras umumnya warna yang lebih jelasatau lebih gelap dibandingkan kayu yang ada di luar kayu teras, yakni kayu gubal. Kayu dari pohon yang lebih tua dapat lebih gelap dari pada kayu dari pohon yang lebih muda meskipun jenisnya sama. Kayu yang kering berbeda pula warnanya dengan kayu yang basah. Kayu yang lama berada terbuka dapat lebih gelap, dapat juga lebih pucat dari pada kayu yang segar dan kering udara. Pada pengenalan kayu, warna kayu yang dipakai adalah warna terasnya. Pada umumnya warna suatu jenis warna. Kadangkala terdapat satu warna mencolok dengan kombinasi warna-warna lain yang sukar dipisahkan. Sebagai contoh, kayu yang berwarna putih seperti jelutung dan kayu yang berwarna merah seperti kempas, renghas, dan lain sebagainya. PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar P a g e | 161 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar 4 Berat Kayu Berat suatu jenis kayu tergantung pada jumlah zatkayu yang tersusun, rongga-ronggasel atau pori-pori, kadar air yang dikandung, dan zat-zat ekstraktif di dalamnya. Berat suatu jenis kayu ditunjukan dengan besarnya berat jenis kayu yang bersangkutan, dan dipakai sebagai patokan berat kayu. Berdasarkan berat jenisnya, jenis-jeniskayu digolongkan ke dalam kelas- kelas sebagi berikut. Tabel 4.1 Kelas Kayu Berdasarkan Berat Jenisnya Kelas Berat Kayu Berat Jenis Kayu 1. Sangat berat 2. Berat 3. Agak Berat 4. Ringan 1. lebih besar dari 0.90 2. 0,75 sd 0,90 3. 0,60 sd 0,75 4. lebih kecil dari 0,60. Sumber: PKKI NI-5 5 Kekerasan Pada umumnya terdapat hubungan langsung antara kekerasan kayu dan berat kayu. Kayu- kayu yang keras yang termasuk kayu-kayu yang berat . Sebaliknya kayu ringan adalah juga kayu yang lunak. Berdasarkan kekerasannya, jenis-jenis kayu dapat digolongkan: - Kayu sangat keras, contohnya balau dan giam - Kayu keras, contohnya kulim dan pilang - Kayu sedang kekerasanya, contohnya mahoni dan meranti - Kayu lunak, contohnya pinus dan balsa 6 Kesan raba Kesan raba suatu jenis kayu adalah kesan yang diperoleh pada saat kita meraba permukaaan kayu tersebut. Jika kayu diraba akan memberikan kesan kasar, halus,licin,dingin dan sebagainya.Kesan raba yang berbeda-beda untuk tiap-tiap jenis kayu tergantung pada tekstur kayu, besar kecilnya air yang dikandung, dan kadar zat ekstraktif didalam kayu. Kesan raba kasar , apabila keadaan bertekstur halus dan berat jenisnya tinggi, sebaliknya terasa panas jika teksturnya kasar dan berat jenisnya rendah. Jati memberikan kesan agak berlemak atau berlilin jika diraba, sedangkan kayu renghas memeberikan kesan gatal pada kulit alergi. 7 Baudan Rasa Baudan rasa kayu mudah hilang jika kayu itu lama tersimpan di udara luar.Untuk mengetahui baudan rasa suatu kayu , perlu dilakukan pemotongan atau sayatan baru pada kayu atau dengan membasahi kayu tersebut, sebab ada jenis-jenis kayu yang mempunyai bau sangat cepat hilang, atau memiliki bau yang cukup merangsang . Sifat bau dari kayu dapat digambarkan sesuai dengan bau yang umumnya di kenal. Untuk menyatakan bau sesuatu kayu, sering kali kita gunakan bau sesuatu benda yang umum dikenal, misalnya bau bawang putih kulim, bau keasam-asaman ulin, bau zat penyamak Jati, bau kamper Kapur. Kesan rasa dan bau tidak jauh berbeda. Adanya persamaaan diantara kesan baudan rasa disebabkan oleh adanya hubungan erat yang terdapat pada indra pembau dan indra perasa kita. 8 Nilai dekoratif Nilai dekoratif umumnya menyangkut jenis-jenis kayu yang akan dibuat untuk tujuan tertentu yang hanya mementingkan keindahan pada kayu tersebut. Nilai dekoratifsesuatu jenis kayu tergantung pada penyebaran warna, arah serat kayu, tekstur, dan pemunculan riap-riap tumbuh bersama muncul dalam pola atau bentuk tertentu. Pola gambar inilah yang membuat suatu jenis kayu mempunyai nilai dekoratif. Kayu-kayu yang memiliki nilai dekoratif antara lain sonokeling, sonokembang, renghas, dan eboi. 9 Sifat-sifat lain Dua hal yang termasuk sifat-sifat lain yaitu pembakaran dan kayu terhadap suara: - Sifat pembakaran Sifat lain suatu kayu adalah sifat pembakaran. Semua jenis kayu dapat terbakar, menjadi arang dan menjadi abu. Sifat mudah terbakar ini pada satu sisi memberi keuntungan, misalnya kalu kayu itu akan dipergunakan sebagai bahan pembakar.Di sisi lain, merugikan, misalnya kalau kayu itu dipakai sebagai bahan perabot atau bangunan. Walaupun demikian kayu tidak dapat ditinggalakan karena memiliki sifat-sifat logam. Proses pembakaran sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor fisik , kimia dan anatomikayu. PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar P a g e | 162 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar Umumnya jenis-jenis kayu dengan pembuluh-pembuluh besar lebih mudah terbakar dari pada jenis-jenis kayu dengan pembuluh-pembuluh besar lebih mudah terbakar dari pada jenis kayuberat. Selanjutnya kandungan dammar yang banyak akan mempercepat pula pembakaran . Dengan adanya sifat-sifat ini, maka jenis kayu dapatdigolongkan kedalam dua kelas, yaitu kayu yang memiliki daya tahan bakar besar, misalnya merbau, ulin, jati, dan kayu yang memiliki daya tahan bakar kecil , misalnya balsa sengon dan pinus. Daya tahan bakar kayu dapat ditingkatakan misalnya dengan membuat kayu itu menjadi api fire proof, antara lain sebagai berikut:  Menutup kayu itu dengan bahan lapisan yang tidak mudah terbakar, yang berfungsi melindungi lapisan kayu dibawahnya terhadap api, misalnya logam.  Menutup kayu itu dengan bahan-bahan kimia yang bersifat mencegah terbakarnya kayu, misalnya jenis cat tahan api, persenyawaan garam anatara lain anominium dan boor zuur.  Mengimpregnir kayu itu dengan macam-macam bahan kimia yang bersifat mengurangi terbakarnya kayu.Ada juga bahan-bahan lain yang menghasilkan gas yang dapat mencegah api tersebut. - Sifat terhadap suara - Sifat akustik - Sifat resonansi b. Sifat Mekanik Kayu Sifat mekanik atau kekuatan kayu ialah kemempuan kayu untuk menahan muatan dari luar. Maksud muatan dari luar ialah gaya-gaya di luar benda yang mempunyai kecenderungan untuk mengubah bentuk dan besarnya benda. Kekuatan kayu memegang peranan penting dalam penggunaannyasebagai bahan bangunanperkakas, dan penggunaan lain. Pada hakikatnya hampir semua penggunaan kayu, dituntut syarat kekuatan ini. Dalam hubungan dengan hal ini dibedakan beberapa macam kekuatan sebagai berikut: 1 Keteguhan tarik 2 Keteguhan tekankompresi 3 Keteguhan geser 4 Keteguhan lengkung lentu 5 Kekakuan 6 Keuletan 7 Kekerasan 8 Keteguhan belah Tabel 4.2 Kekuatan Kayu Menurut Jenisnya Kelas kuat Berat Jenis Kering Udara Keteguhan Lentur Mutlak kgcm2 Keteguhan Tekan Mutlak kgcm2 I II III IV V 0,90 0,90 – 0,60 0,60 – 0,40 0,40 – 0,30 0,30 . 1100 1100 – 725 725 – 500 500 - 360 360 650 650 – 425 425 – 300 300 – 215 215 Sumber: LPHH-Bogor c. Sifat Kimia Kayu Komponen kimia dalam kayu mempunyai arti yang penting, karena menetukan kegunaan sesuatu jenis kayu. Dengan mengetahuinya, kita juga dapat membedakan kegunaan sesuatu jenis kayu. Susunan kimia kayu digunakan sebagai pengenal membedakan jenis kayu. Susunan kimia kayu ini digunakan sebagai pengenal ketahanan kayu terhadap serangan makhluk perusak kayu, selain itu dapat pula menetukan pengerjaan dan pengelolahan kayu, sehingga didapat hasil yang maksimal. Pada umumnya komponen kimia kayu daun lebar dan kayu daun jarum terdiri dari tiga macam unsur, yaitu: 1 unsur karbohidrat yang terdiri selulosa dan hemiselulosa, 2 unsur non kabohidrat yang terdiri dari lignin, 3 Unsur yang diendapkan dalam kayu selama proses pertumbuhan yang sering disebut zat ekstraktif.Distribusi komponen kimia tersebut dalam dinding sel kayu tidak merata. Kadar selulosa dan hemiselulosa banyak terdapat dalam dinding sekunder. Adapun lignin banyak teradapat dalam dinding primer dan lamella tengah. Zat ekstraktif terdapat PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar P a g e | 163 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar di luar dinding sel kayu. Komposisi unsur-unsur kimia kayu dapat dipaparkan dengan tabel berikut. Tabel 4.3 Unsur Kimia dan Komposisi Kayu Unsur Kimia K o m p o s i s i Karbon 50 Hidrogen 6 Nitrogen 0,04 – 0,10 Abu 0,20 – 0,50 Oksigen Sisanya Sementara itu bidang orientasi kayu dapat dibedakan menjadi tiga: 1 Bidang tagensial, yaitu yang diperoleh dengan memotong kayu tegak lurus salah satu jari-jari kayu, searah serat, dan tidak melalui sumbu kayu. 2 Bidang radial, yaitu bidang kayu yang diperoleh dengan memotong kayu searah serat melalui sumbu kayu. 3 Bidang aksial Kepala kayu, yaitu bidang yang diperoleh dengan memotong kayu tegak luruss dengan sumbu kayu. Komponen kimia kayu sangat berariasi, karena dipengaruhi oleh faktor tempat tumbuh, iklim dan letaknya di dalam batang atau cabang. Berikut ini dipaparkan komponen kimia kayu menurut golongan kayu. Tabel 4.4 Komponen Kimia Menurut Golongan Kayu Komponen Kimia G o l o n g a n K a y u Kayu Daun lebar Kayu Daun Jarum Selulosa Lignin Pentosa Zat ekstraktif Abu 40 – 45 18 – 33 21 – 24 1-12 0,22 - 6 41 – 44 28 -32 8 -13 2,03 0,89 Gambar 4.3 Lingkaran Tahun pada Inti Kayu 1 Selulosa Selulosa adalah bahan kristalis membangun dinding-dinding sel. Bahan dasar selulosa ialah glukosa, gula bermatabat enam, dengan rumus C6, H12,O6 Mo, Molekul-molekul glukosa disambung menjadi molekul-molekul besar, panjang dan berbentuk rantai dalam susunan PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar P a g e | 164 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar menjadi selulosa . Selulosa merupakan bahan dasar yang penting bagi industri yang memakai selulosa sebagai bahan baku, misalnya pabrik kertas dan pabrik sutera tiruan. 2 Lignin Lignin merupakan bagian yang bukan karbohidrat, persenyawaan kimia yang jauh dari sederhana tidak berstruktur dan bentuknya amorif. Dinding sel tersusun oleh suatu rangka molekul selulosa, antara lain terdapat pula lignin. Kedua bagian ini merupakan satu kesatuan erat, yang menyebabkan dinding sel menjadi kuat menyerupai beton bertulang besi. Selulosa laksana batang-batang besi dan ligninsebagai semen betonnya. Lignin terletak terutama dalam lamella tengah dan dinding primer. Kadar lignin dalam kayugubal lebih tinggi dibandingkan kadar lignin dalam kayu teras, namun kadar selulosanya sebaliknya. 3 Hemiselulosa Selain kedua bahan tersebut diatas, kayu masih mengandung sejumlah zat lain sampai 15 - 25, antara lain hemiselulosa , semacam selulosa berupa persenyawaan dengan molekul- molekul besar bersifat karbonat. Hemiselulosa dapat tersusun oleh gula yang bermartabat lima dengan rumus C5H10O5 disebut pentosan atau gula bermatabat enam C6H12O6 disebut hexosan. Zat-zat ini berfungsi sebagai batuan bangunan dinding-dinding sel dan juga sebagi bahan zat cadangan. 4 Zat Ekstraktif. Zat ektraktif umumnya berupa zat yang mudah larut dalam pelarut misalnya eter, alcohol, bensin dan air. Banyaknya rat-rata 3 - 8 dari berat kayu kering tanur. Termasuk di dalamnya antara lain minyak-minyakan, resin, lilin, lemak, tannin, gula, pati, dan zat warna. Zat ektraktif tidak merupakan bagian struktur dinding sel, melainkan terdapat dalam rongga sel. Zat ektraktif memiliki arti yang penting dalam kayu karena: - dapat mempengaruhi sifat keawetan, warna, bau, dan rasa sesuatu jenis kayu. - dapat digunakan untuk mengenal sesuatu jenis kayu. - dapat digunkan sebagai bahan industri. - dapat menyulitkan pengerjaan dan mengakibatkan kerusakan pada alat-alatpertukangan. 5 Abu Di samping persenyawaan-persenyawaan organik, di dalam kayu masih ada beberapa zat organik, yang disebut bagian-bagian abu mineral pembentuk abu yang tertinggal setelah lignin dan selulosa habis terbakar. Kadar zatvariasi antara 0,2 –1 dari berat kayu.

4. Tegangan Kayu a. Tegangan dan Modulus Elastisitas