P a g e | 42
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
C. Asesmen
1. Hakikat Asesmen
Tujuan: 1. Membandingkan pengukuran, asesmen, dan evaluasi
2. Menjelaskan berbagai metode asesmen
A. Pengukuran, Asesmen, dan Evaluasi
Istilah asesmen assessment sering dipertukarkan secara rancu dengan dua istilah lain, yakni
pengukuran measurement dan evaluasi evaluation. Padahal ketiga istilah tersebut memiliki makna
yang berbeda, walaupun memang saling berkaitan. Menurut Oosterhof 2003, pengukuran dan asesmen memiliki makna yang hampir serupa
walaupun tidak mutlak sama. Griffin Nix 1991 memberikan gambaran yang lebih konkret tentang kaitan antara pengukuran, asesmen, dan evaluasi. Menurut Griffin dan Nix, ketiga kegiatan tersebut
merupakan suatu hierarki. Pengukuran adalah kegiatan membandingkan hasil pengamatan dengan suatu kriteria atau ukuran; asesmen adalah proses mengumpulkan informasibukti melalui
pengukuran, menafsirkan, mendeskripsikan, dan menginterpretasi bukti-bukti hasil pengukuran, sedangkan evaluasi adalah proses mengambil keputusan
judgment berdasarkan hasil-hasil asesmen. Johnson Johnson 2002 menegaskan tidak seharusnya melakukan evaluasi tanpa melakukan
pengukuran dan penilaian terlebih dulu. Cakupan asesmen amat luas, meliputi berbagai aspek pengetahuan, pemahaman,
keterampilan, dan sikap. Berbagai metode dan instrumen -baik formal maupun nonformal- digunakan dalam asesmen untuk mengumpulkan informasi. Informasi yang dikumpulkan menyangkut semua
perubahan yang terjadi baik secara kualitatif maupun kuantitatif Johnson Johnson, 2002; Gronlund, 2003; Oosterhof, 2003. Asesmen yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung disebut sebagai
asesmen proses, sedangkan asesmen yang dilakukan setelah pembelajaran usai dilaksanakan dikenal dengan istilah
asesmen hasilproduk. Asesmen proses dibedakan menjadi asesmen proses informal dan asesmen proses formal.
Asesmen informal bisa berupa komentar-komentar guru yang diberikandiucapkan selama proses pembelajaran. Saat seorang peserta didik menjawab pertanyaan guru, saat seorang peserta
didik atau beberapa peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru atau temannya, atau saat seorang peserta didik memberikan komentar terhadap jawaban guru atau peserta didik lain, guru
telah melakukan asesmen informal terhadap performansi peserta didik-peserta didik tersebut.
Asesmen proses formal, sebaliknya, merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dirancang untuk mengidentifikasi dan merekam pengetahuan dan keterampilan peserta didik. Berbeda
dengan asesmen proses informal, asesmen proses formal merupakan kegiatan yang disusun dan dilakukan secara sistematis dengan tujuan untuk membuat suatu simpulan tentang kemajuan peserta
didik.
B. Metode Asesmen