11
PLS-an, khususnya dalam hal keterlibatan masyarakat partisipasi dalam hal pembangunan.
2. Bagi masyarakat lokal Dusun Suwanting, hasil penelitian ini dapat
memberikan masukan kepada pihak pengelola pariwisata untuk membuat kebijakan dan keputusan dalam pengembangan pariwisata Taman Nasional
Gunung Merbabu serta bahan pertimbangan dan acuan dalam membuat program-program yang terkait dengan pengembangan pariwisata berbasis
masyarakat. 3.
Bagi Penulis, penelitian ini menjadikan penambah pengalaman dan wawasan baru dalam kegiatan pengelolaan organisasi terutama dalam sektor pariwisata.
Selain itu, memperoleh pengalaman nyata dan mengetahui secara langsung situasi dan kondisi yang nantinya akan menjadi bidang garapannya.
12
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Tinjauan tentang Partisipasi Masyarakat
a. Pengertian Partisipasi
Pemberdayaan masyarakat sebagai upaya untuk mengembangkan potensi masyarakat sehingga mampu memperbaiki kualtias hidup masyarakat. Untuk
mencapai pemberdayaan masyarakat tentu dibutuhkan adanya partisipasi, partisipasi dimaksudkan sebagai keterlibatan aktif masyarakat dalam
pemberdayaan. Partisipasi merupakan, suatu bagian penting dari pemberdayaan dan penumbuhan kesadaran.
Partisipasi sebagai pengambilan bagian dalam kegiatan bersama, partisipasi merupakan kesediaan seseorang dalam melancarkan suatu program
sesuai kemampuan dan kenginannya tanpa mengesampingkan yang lain agar program dapat berhasil. Keterlibatan seseorang akan sangat mempengaruhi
keberhasilan program, dengan adanya partisipasi ini seseorang dapat mengemukakan suara baik dalam perencanaan maupun dalam pelaksanaan atau
bahkan dalam evaluasi hasil program itu sendiri. Partisipasi bisa terjadi antara sesama anggota masyarakat atau masyarakat dengan pemerintah. Partisipasi
merupakan suatu tanda permulaan dari adanya pemberdayaan masyarakat yang nantinya akan mampu mengembangkan menjadi masyarakat yang mandiri
Ndraha, 1987 :102.
13
Dalam pengembangan masyarakat partisipasi sebagai bagian penting dalam pencapaian tujuan, karena partisipasi merupakan keterlibatan dalam setiap
proses pembangunan. Partipasi dilakukan sebagai akibat dari adanya interaksi sosial antara individu yang bersangkutan dengan anggota masyarakat lainnya.
Adanya pasrtipasi dalam kelompok mampu menyokong pencapaian tujuan dengan ikut bertanggungjawab terhadap kelompoknya dan mengambil bagian
dari kegiatan kelompoknya. Partisipasi akan menciptakan jaringan sosial baru dengan berusaha melaksanakan tahapan kegiatan sesuai dengan tujuan akhir
yang dinginkan kelompok. Pendidikan partisipatif merupakan sebuah pendidikan yang melibatkan
semua komponen pendidikan, khususnya peserta didik atau dalam konteks ini adalah masyarakat. Masyarakat diyakini sebagai orang dewasa, sehingga
pendekatan yang dilakukan menggunakan andragogi, atau ilmu mengaar orang dewasa. Dalam mengembangkan andragogi Malcolm 1913: 43 mengemukakan
“To summarize, andragogy is premised on at least these four crucial assumptions about the characterictics of learners that are different from the
assumptions on which traditional pedagogy is premised. These assumptions are that as individuals mature : 1 their self-concept moves from one being
a dependent personality toward being a self-directed human being, 2 they accumulate a growing reservoir of experience ntahat becomes an
increasingly rich resource for learning, 3 their readiness to learn becomes oriented increasingly to the developmental tasks of their sosial roles, dan
4 their time perspective changes from one of postponed application of knowledge to immediacy of application and accordingly, their orientation
toward learning shifts from one of subject-centeredness to one of perfomance-centeredness.
”