Pengembangan Pariwisata Tinjauan Pustaka tentang Pengembangan Pariwisata

31 informasi tentang sesuatu yang ngin dilihat dan disaksikan oleh wisatawan, penggunaaan bahasa yang mudah dimengerti oleh wisatawan, ketrampilan bergaul dengan semua orang yang terkait dengan proses perjalanan, mengetahui seluk beluk operasional biro perjalanan termasuk tujuan wisata. Tujuan pengembangan pariwisata menurut Soekadijo 1996: 112 diantaranya adalah untuk mendorong perkembangan beberapa sektor ekonomi, yaitu antara lain: “a Meningkatkan urbanisasi karena pertumbuhan, perkembangan serta perbaikan fasilitas pariwisata. b Mengubah industri-industri baru yang berkaitan dengan jasa-jasa wisata. c Memperluas pasar barang-barang lokal. d Memberi dampak positif pada tenaga kerja, karena pariwisata dapat memperluas lapangan kerja baru tugas baru di hotel atau tempat penginapan, usaha perjalanan, industri kerajinan tangan dan cendera mata, serta temp at tempat penjualan lainnya.” Upaya pengembangan pariwisata bertujuan untuk mengembangkan produk dan pelayanan yang berkualitas, seimbang dan bertahap. Menurut Suwantoro 2004: 55, langkah pokok dalam pengembangan pariwisata berupa optimasi, konsolidasi dan pengembangan dan penyebaran dalam jangka panjang adalah: a. Mempertajam dam memantapkan citra kepariwisataan. b. Meningkatkan mutu kerja. c. Meningkatkan kemampuan pengelolaan. d. Manfaatkan produk yang ada. e. Memperbesar saham dari pasar wisata yang telah ada. 32 Dan indikator yang telah ditetapkan dalam kebijaksanaan pengembangan pariwisata adalah: 1. Promosi , pelaksanaan upaya pemasaran yang selaras dan terpadu. 2. Aksesbilitas, sebagai pengembangan lintas sektoral. 3. Kawasan pariwisata, meningkatkan peran serta pemrintah dalam pengembangan pariwisata, memperbesar dampak positif, dan mempermudah pengendalian dampak lingkungan. 4. Produk wisata, upaya menampilkan produk wisata yang bervariasi. 5. Sumber daya manusia, memiliki keahlian dan ketrampilan pelayanan pariwisata. Selain itu evaluasi pengunjung atau wisatawan juga menentukan pengembangan pariwisata. Pengembangan pariwisata bisa diukur dengan kepuasan pengunjung dan pelajaran yang dipetik dalam hubungan dengan bidang evaluasi pengunujung dalam kurun waktu kunjungan. Seperti mengukur reaksi pengunjung tentang kepuasan pelayanan. Evaluasi pusat-pusat penafsiran yang dimaksudkan untuk menafsirkan, mengulas dan merangsat minat dan gairah pada lingkungan yang akan dikunjungi wisatawan yang dilihat dari pusat- pusat pengunjung. Evaluasi keadaan seperti keaslian, kesesuaian orang- lingkungan dan kesadaran-ketidaksadaran pikiran sangat besar gunanya dalam memahami pilihan-pilihan dan perilaku pengunjung. Citra yang baik dari suatu produk wisata akan mendorong perkembangan usaha pariwisata. Pariwisata akan berhasil apabila terdapat kerjasama saling 33 mendukung dan memerlukan. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan meningkatnya kesejahteraan sosial ekonomi menuntut pelayanan dan produk wisata yang lebih baik dan bermutu. Dari teori-teori diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan pariwisata terlihat dari memantapkan citra pariwisata melalui peningkatan promosi dan aksesbilitas, dan serta peningkatan mutu dan pelayanan melalui peningkatan keahlian-keahlian sumber daya manusia.

c. Pariwisata Berkelanjutan

Pariwisata berkelanjutan Sustainable Tourism Development berlandaskan pada upaya pemberdayaan, baik dalam arti ekonomi, sosial, maupun kultural merupakan suatu model pariwisata yang mampu merangsang tumbuhnya kualitas osio-kultural dan ekonomi masyarakat seta menjamin kelestarian lingkungan. Menurut Damanik dan Weber 2005: 26 mengartikan pembanguna berkelanjutan adalah pembangunan sumber daya atraksi, aksesbilitas, amenitas pariwisata yang bertujuan untuk memberikan keuntungan optimal bagi pemangku kepentingan dan nilai kepuasan optimal bagi wisatawan dalam jangka panjang. Menurut Sunaryo, 2013: 45-47 substansi pokok pembangunan kepariwisataan yang diselenggarakan di Indonesia adalah pembangunan kepariwisataan yang harus mampu mendapatkan dukungan secara ekologis dan juga layak secara ekonomi, layak secara etika, dan berkeadilan sosial terhadap masyarakat terkait. Wawasan pembangunan berlanjut pada prinsipnya 34 merekomendasikan untuk menakar keberhasilan kinerja pembangunan kepariwisataan yang paling tidak melalui 4 parameter utama, yakni: a. Mampu berlanjut secara lingkungan. b. Dapat diterima oleh lingkungan sosial dan budaya setempat. c. Layak dan menguntungkan secara ekonomi. d. Memanfaatkan teknologi yang layak untuk diterapkan di lingkungan tersebut. Tujuan pembangunan berlanjut pada dasarnya harus selalu diupayakan agar dapat berkinerja dan bermuara pada pencapaian sasaran dan tujuan pembangunan kepariwisataan. Ilustrasi indikator kepariwisataan berlanjut dapat diliha pada gambar 1.. Gambar 1. Ilustrasi Indikator Kepariwisataan Berlanjut Dari uraian diatas, maka dalam pariwisata yang berkelanjutan diperlukan keterlibatan semua pemangku kepentingan di bidang pariwisata untuk mengintegrasikan kerangka pengelolaan pariwisata. Pemangku kepentingan baik dari industri pariwisata, konsumen, investor dan developer, pemerhati dan penggiat warisan dan pelestari budaya, pemerintah dan pelaku ekonomi lokal dan nasional termasuk dalam bidang pendidikan untuk pengembangan. Kualitas Pengalaman - Keunikan - Keingintahuan mendalam - - imagnasi dan interpretasi - Keutuhan - Daya dukung - pelestarian Kualitas Hidup : - Keterpaduan komunitas - Kelayakan ekonomi - Dampak sosial Kualitas Sumber Daya