Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi
25
berorganisasi, dan kesempatan mengembangkan kepemimpinan yang mampu menumbuhkan, menggerakkan, dan mengembangkan serta memelihara partisipasi
masyarakat. Kesempatan yang diberikan merupakan faktor pendorong tumbuhnya
partisipasi dan harus diimbangi oleh kemampuan masyarakat untuk berpartisipasi. Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan untuk menemukan dan
memahami kesempatan-kesempatan untuk membangun, kemampuan untuk melaksanakan pembangunan, kemampuan untuk memecahkan masalah yang
dihadapi. Kemauan masyarakat untuk berpartisipasi juga ditentukan oleh sikap mental yang dimiliki masyarakat untuk membangun atau memperbaiki
kehidupannya. Dalam penjelasan teori partisipasi, Jim Ife Frank Teoriero 2008: 309-314
mengemukakan bahwa program pengembangan masyarakat harus mendorong pengakuan dan peningkatan hak maupun kewajiban untuk berpartisipasi. Kondisi
yang mendorong partispasi adalah sebagai berikut: 1.
Orang yang akan berpartisipasi apabila mereka merasa bahwa isu atau aktivitas tersebut penting.
2. Orang harus merasa bahwa aksi mereka akan membuat perubahan.
3. Berbagai bentuk partisipasi harus diakui dan dihargai.
4. Orang harus bisa berpartisipasi, dan didukung dalam partisipasinya.
5. Struktur dan proses tidak boleh mengucilkan masyarakat yang tidak bisa
berpikir cepat, kurang percaya diri dan lain-lain.
26
Berdasarkan hasil penelitian di Jamaika Ndraha, 1987:105 , bahwa masyarakat tergerak untuk ikut berpartisipasi jika:
1. Jika partisipasi itu dilakukan melalui organisasi yang sudah dikenal atau yang
sudah ada di tengah-tengah masyarakat yang bersangkutan. 2.
Partisipasi itu memberikan manfaat langsung kepada masyarakat yang bersangkutan.
3. Manfaat yang diperolah melalui partisipasi itu dapat memenuhi kepentingan
masyarakat setempat. 4.
Dalam proses partisipasi itu terjamin adanya kontrol yang dilakukan oleh masyarakat. Partisipasi masyarakat ternyata berkurang jika mereka tidak atau
kurang atau berperan dalam pengambilan keputusan. Dalam partisipasi juga terdapat faktor yang menghambat partisipasi
masyarakat menurut Watson dalam Soetomo, 2008:214 mengatakan bahwa ada beberapa kendala hambatan yang dapat menghalangi terjadinya suatu perubahan
antara lain kendala yang berasal dari kepribadian individu salah satunya adalah ketergantungan. Ketergantungan masyarakat terhadap pemerintah dalam
pelaksanaan kegiatan pembangunan merupakan hambatan dalam mewujudkan partisipasi atau keterlibatan masyarakat secara aktif, karena rasa ketergantungan
ini masyarakat tidak memiliki inisiatif untuk melaksanakan pembangunan atau prakarsa mereka sendiri.
Selain itu juga terdapat faktor internal dan eksternal sebagai penghambat dari partisipasi masyarakat. Faktor internal berasal dari individu dalam kelompok
27
masyarakat itu sendiri seperti jenis kelamin, tinfkat pendidikan dan pekerjaan. Sedangkan faktor eksternal berasal dari stakeholder yang mempunyai pengaruh
penting dalam kesuksesan program seperti pemerintah daerah, RTRW ataupun yang lainnya Devianti, 2013 : 384.
Partisipasi masyarakat dalam proses pemberdayaan masyarakat menjadi salah satu kunci kesejahteraan sosial. Keterlibatan masyarakat baik secara fisik,
pemikiran, material maupun finansial diharapkan akan meningkatkan rasa, kebersamaan dan rasa memiliki proses dan hasil pembangunan dikomunitas
tersebut. Jadi terdapat kaitan yang erat antara pemberdayaan dan partisipasi. Tanpa adanya partisipasi masyarakat suatu program tidak akan mencapai hasil
yang maksimal. Adanya partisipasi masyarakat maka masyarakat merasa dilibatkan dalam sebuah program dimana program tersebut akan membuat suatu
perubahan kearah yang lebih baik.