Keadaan Masyarakat Dusun Suwanting
65
pemberian kewenangan dan peningkatan kapasitas untuk mengelola pembangunan sejak identifikasi masalah, perencanaan, dan pelaksanaanya.
Untuk itulah dalam pembangunan diperlukan adanya strategi yang mampu meningkatkan peran energi internal sebagai pendorong dinamika pembangunan
Soetomo, 2013:53. Jumlah penduduk di Dusun Suwanting ada 925 orang yang terdiri dari: 410
laki-laki dan 515 perempuan dengan jumlah RTnya ada 8, yakni RT 01, RT 02, RT 03, RT 04,RT 05, RT 06, RT 07, dan RT 08. Setiap RTnya memiliki
organisasi masing-masing seperti organisasi pemuda setiap RT, organisasi bapak-bapak tiap RT, dan organisasi untuk ibu-ibu tiap RT.
Masyarakat Dusun Suwanting merupakan masyarakat yang memiliki hubungan sosial yang intim dan saling berinteraksi yang dibuktikan dengan hal
kecil seperti selalu bertegur sapa satu sama lain baik antar warga maupun warga dengan wisatawan. Mata pencaharian penduduk pun beragam mulai dari petani,
pedagang, peternak, dan yang lainnya. Jumlah penduduk berdasarkan jenis pekerjaan dapat dibaca pada tabel 4. .
Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan No
Pekerjaan Jumlah
Persentase 1
Petani 658
74,3 2
Pedagang sayur keliling 110
12,4 3
Pedagang sembako 11
1,2 4
Wirausaha 15
1,7 5
Pelajar 92
10,4
Jumlah 886
100
Sumber data : Monografi Dusun Suwanting tahun 2016
66
Berdasarkan tabel 4. dapat diketahui bahwa penduduk dengan usia produktif berjumlah 886, jadi penduduk dengan usia yang tidak produktif sekitar 39 orang
baik itu balita maupun lansia. Berdasarkan mata pencaharian tersebut diketahui keadaan ekonomi masyarakat terbilang ekonomi menengah hal ini bisa dilihat
dari kehidupan sehari-hari warga yang mengandalkan hasil panen. Seperti masyarakat pada umumnya, Dusun Suwanting juga memiliki nilai
dan norma yang ditaati bersama demi tercapainya keselarasan kehidupan masyarakat. Dalam hal agama, masyarakat Dusun Suwanting mayoritas
memeluk Agama Islam. Meskipun memiliki kepercayaan masing-masing setiap individu, namun tak menyurutkan semangat warga Suwanting untuk tetap hidup
rukun dan saling gotong royong antar warga. Dalam pengembangan ilmu keagamaam maka masyarakat Dusun Suwanting selalu mengadakan kegiatan
pengajian, dan untuk anak-anak diadakannya kegiatan di TPA baik itu membaca, menulis ataupun tafsir Alquran. Hal ini karena mayoritas penduduk beragama
Islam Selain itu juga tidak sedikit warga yang menyekolahkan anaknya bukan di pendidikan formal semata namun dimasukkan ke dalam pesantren untuk lebih
mempelajari ilmu agama. Data penduduk berdasarkan agama dapat dibaca pada tabel 5.
Tabel 5. Data Penduduk Berdasarkan Agama.
No Agama
Jumlah Jiwa Persentase
1 Islam
919 99,3
2 Kristen
6 0,7
3 Katolik
- -
Jumlah 925
100
Sumber Data : Monografi Dusun Suwanting Tahun 2016
67
Dalam menjalin hubungan antar warga dan berinteraksi sudah berjalan dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya perkumpulan-perkumpulan warga
baik untuk perkumpulan pemuda sendiri, perkumpulan ibu-ibu PKK, perkumpulan pada masing-masing RT, perkumpulan yasinan, dan perkumpulan
lainya. Hidup di daerah pedesaan membuat warga masyarakat memiliki tradisi guyub, saling gotong royong hal ini terbukti dari ketika ada yang hajatan seperti
membangun rumah, seluruh masyarakat ikut membantu sehingga proses penyelesain rumah bisa terselasaikan lebih cepat dari bisaanya. Hal ini juga bisa
dilihat saat ada kerjabakti, antusias warga Suwanting. Hubungannya dengan kegiatan pariwisata sendiri kegiatan pengelolaan
pariwisata yang ada di Dusun Suwanting dikelola oleh seluruh masyarakat, bukan kelompok tersendiri. Seluruh warga ikut berpartisipasi dalam menjaga, merawat
dan mengembangkan pariwisata pendakian yang ada di Dusun Suwanting. Apabila tidak ikut merawat setidaknya mereka mendukung dengan adanya
pariwisata tersebut. Untuk permasalahan pendidikan, masyarakat Dusun Suwanting kurang
memiliki kesadaran yang cukup tinggi terhadap pentingnya pendidikan. Pendidikan sebagai salah satu aspek untuk pengembangan individu yang bisa
membawa perubahan taraf hidup manusia, dengan pendidikan bisa membawa perubahan untuk menciptakan generasi penerus yang lebih berkualitas. Hal ini
dilatarbelakangi oleh adat yang ada, dimana sudut pandang masyarakat Dusun Suwanting adalah tidak perlu sekolah tinggi-tinggi jika hanya kemudian menjadi
68
petani. Namun tidak sedikit juga yang sudah berpendidikan sekolah menengah, dan terdapat pula 3 orang yang menempuh jenjang perguruan tinggi. Meskipun
pendidikan mereka tidak cukup tinggi namun antusias dan partisipasi masyarakat dalam mengembangkan pariwisata sangat tinggi. Karena Dusun Suwanting
memiliki prinsip untuk saling gotong royong dalam membangun dusun. Data Penduduk berdasarkan tingkat pendidikan dapat dibaca pada tabel 6.
Tabel 6. Data Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan
Jumlah Persentase
1 PAUD
21 2,7
2 SD
27 3,4
3 SMP
18 2,3
4 SMA
23 2,9
5 Perguruan Tinggi
3 0,3
6 Lulusan SD
444 56,1
7 Lulusan SMP
227 28,7
8 Lulusan SMA
28 3,5
Jumlah 791
100
Sumber Data : Monografi Dusun Suwanting Tahun 2016
Dari data tabel 6. dapat diketahui bahwa masih ada penduduk yang tidak melanjutkan sekolah atau putus sekolah baik pada tingkat Sekolah Dasar maupun
Sekolah Menengah, yang dilatarbelakangi kesadaran akan pendidikan yang kurang, mereka banyak yang lebih memilih membantu orangtuanya di sawah
daripada untuk bersekolah. Berdasarkan tabel 6, dapat dideskripsikan pula bahwa setiap masyarakat memiliki pengetahuan dan cara berpikir yang berbeda sesuai
dengan latar pendidikan yang dimiliki, semakin tinggi tingkat pendidikan , maka semakin tinggi pula keinginan dan wawasan untuk melangkah menuju kehidupan
yang lebih baik.
69
Diharapkan dari adanya pendidikan yang tak harus berlatarbelakang pendidikan formal, masyarakat mampu berperan dalam identifikasi masalah,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi terhadap adanya pariwisata pendakian yang ada di Taman Nasional Gunung Merbabu Dusun Suwanting, Desa
Banyuroto, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.