Upaya mengatasi hambatan Faktor pendorong dan penghambat partisipasi masyarakat

107 bisa menyediakan makanan, maka pihak pengelola langsung menghubungi para ibu-ibu untuk membuat makanan siap saji. c. Pihak pengurus bekerjasama dengan pihak Taman Nasional mengadakan penyuluhan dan pelatihan tentang bagaimana mengelola konservasi hutan yang baik, dan menanganinya saat terjadi bencana seperti kebakaran hutan. Hal ini ditunjukkan oleh bukti-bukti dokumentasi dari pihak Paguyuban Suwanting Indah sendiri, dan diungkapkan oleh Mas BL saat sebelumnya warga belum memiliki pengetahuan tentang pengelolaan konservasi, akhirnya ada kegiatan pelatihan tentang pengelolaan hutan konservasi terutama saat terjadi adanya kebakaran yang rawan terjadi saat musim kemarau mbak CW8, 22022017: 175. d. Masyarakat Dusun Suwanting belum mampu mengatasi hambatan kesulitan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa asing. Saat ini belum ada tindak lanjut dari permasalahan tersebut. Tumbuh dan berkembangnya partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat di Taman Nasional Gunung Merbabu Dusun Suwanting juga dipengaruhi oleh adanya faktor pendorong atupun pendukung. Masyarakat setempat juga mengawasi atau mengontrol pembangunan kepariwisataan yang ada dengan ikut terlibat dalam menentukan visi, misi, dan tujuan pembangunan kepariwisataan, mengidentifikasi sumber-sumber daya yang akan dilindungi, dikembangkan dan dimanfaatkan untuk pengembangan dan pengelolaan daya tarik wisata. Masyarakat ikut berpartisipasi dalam mengimpelemntasikan rencana yang telah disusun. 108

B. Pembahasan

Hasil Penelitian diatas merupakan fakta-fakta yang menunjukkan bagaimana masyarakat Dusun Suwanting, berpartisipasi dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat di Taman Nasional Gunung Merbabu. Berikut akan dibahas mengenai makna-makna terkandung dalam fakta-fakta tersebut. 1. Bentuk Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat Pariwisata merupakan suatu perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain dan bersifat sementara untuk mencari pengalaman keseimbangan dan kebahagian dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu. Pariwisata berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena mampu merangsang tumbuhnya usaha-usaha ekonomi yang memperluas kesempatan kerja, sehingga perlu diadakanya sebuah pengembangan pariwisata. Pariwisata berbasis masyarakat sebagai sebuah pendekatan pemberdayaan yang melibatkan dan meletakkan masyarakat sebagai pelaku penting dalam konteks paradigma baru pembangunan yakni pembangunan yang berkelanjutan sustainable development paradigma. Pembangunan berkelanjutan sebagai pembangunan yang menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat dan menjaga kualitas lingkungan hidup masyarakat. Untuk itu melalui pariwisata bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi, yang nantinya bisa berdampak panjang terhadap kehidupan sosial masyarakat seperti kesempatan berpendidikan ataupun yang lainnya, serta kualitas air, udara dan tanah daerah pariwisata. Pembangunan kepariwisataan akan 109 mengukur pembangunan kinerja pembangunan kepariwisataan mealui aspek indikator penting, yakni: a. Aspek indikator lingkungan Hutan Taman Nasional Gunung Merbabu harus dijaga kelestariannya lingkungannya melalui pembangunan sistem infrastruktur atau pembenahan jalur pendakian, sumber air bersih, pembuangan sampah pendaki, penyediaan pos untuk istirahat agar tidak merusak alam. b. Aspek indikator sosial budaya Jumlah wisatawan dan tipe kegiatan pariwisata pendakian harus mematuhi adat istiadat masyarakat setempat. Lama tinggal wisatawan dan tipe kepariwisataan pendakian ini juga tidak mengubah budaya lokal secara signifikan. Wisatawan menggunakan layanan dan fasilitas mengikuti peraturan penduduk sekitar. Interaksi antara wisatwan dan lingkungan di destinasi meningkatkan emgalaman masyarakat dan kenyamanan pengunjung c. Aspek indikator ekonomi Kepariwisataan pendakian mampu menambah peluang kerja dan usaha masyarakat setempat, namun tidak menghilangkan ataupun mengganti pekerjaan tetap masyarakat setempat, hal ini meningkatkan penyerapan tenaga kerja dari aktivitas ketenagakerjaan. Pariwisata berbasis masyarakat merupakan peluang untuk menggerakkan segenap potensi dan dinamika masyarakat, guna mengimbangi peran pelaku usaha pariwisata skala besar. Pariwisata berbasis masyarakat adalah pariwisata dimana