Pariwisata Berkelanjutan Tinjauan Pustaka tentang Pengembangan Pariwisata

34 merekomendasikan untuk menakar keberhasilan kinerja pembangunan kepariwisataan yang paling tidak melalui 4 parameter utama, yakni: a. Mampu berlanjut secara lingkungan. b. Dapat diterima oleh lingkungan sosial dan budaya setempat. c. Layak dan menguntungkan secara ekonomi. d. Memanfaatkan teknologi yang layak untuk diterapkan di lingkungan tersebut. Tujuan pembangunan berlanjut pada dasarnya harus selalu diupayakan agar dapat berkinerja dan bermuara pada pencapaian sasaran dan tujuan pembangunan kepariwisataan. Ilustrasi indikator kepariwisataan berlanjut dapat diliha pada gambar 1.. Gambar 1. Ilustrasi Indikator Kepariwisataan Berlanjut Dari uraian diatas, maka dalam pariwisata yang berkelanjutan diperlukan keterlibatan semua pemangku kepentingan di bidang pariwisata untuk mengintegrasikan kerangka pengelolaan pariwisata. Pemangku kepentingan baik dari industri pariwisata, konsumen, investor dan developer, pemerhati dan penggiat warisan dan pelestari budaya, pemerintah dan pelaku ekonomi lokal dan nasional termasuk dalam bidang pendidikan untuk pengembangan. Kualitas Pengalaman - Keunikan - Keingintahuan mendalam - - imagnasi dan interpretasi - Keutuhan - Daya dukung - pelestarian Kualitas Hidup : - Keterpaduan komunitas - Kelayakan ekonomi - Dampak sosial Kualitas Sumber Daya 35 Pendidikan Luar Sekolah sebagai jurusan yang mengarapi bidang pemberdayaan masyarakat melalui optimalisasi potensi-potensi yang ada di masyarakat baik potensi masyarakat maupun potensi alam sendiri untuk tujuan pembangunan. Pemberdayaan identik dengan pendidikan termasuk Pendidikan Luar Sekolah sebagai usaha memberdayakan manusia, memampukan manusia, mengembangkan talenta-talenta yang ada pada diri manusia agar dengan kemampuan atau potensi yang dimiliki dapat dikembangkan melalui pendidikan. Pembangunan pada prinsipnya dalah sebuah proses sistematis yang dilakukan oleh masyarakat untuk mencapai suatu kondisi yang lebih baik atau untuk peningkatan kesejahteraan. Melalui ilmu-ilmu pemberdayaan masyarakat Pendidikan Luar Sekolah dalam bentuk pendidikan yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan khususnya masyarakat dapat berupa pelatihan-pelatihan tertentu dengan strategi tertentu untuk mengembangkan pariwisata yang didasarkan pada kearifan lokal.

d. Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat

Salah satu dari tujuan pengembangan pariwisata adalah mengentaskan kemiskinan penduduk, yang telah menjadi masalah klasik yang belum benar- benar terselesaikan, maka perlu dilakukan sebuah pendekatan dengan pariwisata berbasis masyarakat. Pemberdayaan masyarakat sebagai suatu proses yang tidak saja hanya mengembangkan potensi ekonomi masyarakat yang sedang tidak berdaya, namun demikian juga harus berupaya meningkatkan harkat dan martabat, rasa percaya diri dan harga diri, serta terpeliharanya nilai budaya 36 setempat. Pemberdayaan masyarakat melalui pariwisata juga dilihat dari pemangku kepentingan. Gambar 2. Ilustrasi pemangku kepentingan dalam pariwisata Dalam pembangunan kepariwisataan dikenal strategi perencanaan pengembangan kepariwisataan yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat yang mengedepankan peran dan partisipasi masyarakat sebagai subjek pembangunan kepariwisataan guna meninkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan sosial, ekonomi, dan budaya Sunaryo, 2013: 217-219. Menurut Janianton Damanik, dkk, 2005 pengembangan pariwisata berbasis masyarakat menegaskan bahwa masyarakat bukan lagi menjadi obyek pembangunan akan tetapi sebagai penentu pembangunan itu sendiri. Penyusunan perencanaan dalam skala lokal merupakan syarat awal dalam upaya membangun pariwisata berbasis masyarakat ini, yang mampu mengakomodasikan semua kebutuhan dalam kerangka tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang, dan perencanaan disusun bersama dengan komunitas yang ada. Penunjang lainnya dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat ini adalah: SWASTA Industri pengembang investor Tuan rumah pelaksana subjek PEMERINTAH Fasilitator dan regulator