Pengertian Partisipasi Tinjauan tentang Partisipasi Masyarakat

13 Dalam pengembangan masyarakat partisipasi sebagai bagian penting dalam pencapaian tujuan, karena partisipasi merupakan keterlibatan dalam setiap proses pembangunan. Partipasi dilakukan sebagai akibat dari adanya interaksi sosial antara individu yang bersangkutan dengan anggota masyarakat lainnya. Adanya pasrtipasi dalam kelompok mampu menyokong pencapaian tujuan dengan ikut bertanggungjawab terhadap kelompoknya dan mengambil bagian dari kegiatan kelompoknya. Partisipasi akan menciptakan jaringan sosial baru dengan berusaha melaksanakan tahapan kegiatan sesuai dengan tujuan akhir yang dinginkan kelompok. Pendidikan partisipatif merupakan sebuah pendidikan yang melibatkan semua komponen pendidikan, khususnya peserta didik atau dalam konteks ini adalah masyarakat. Masyarakat diyakini sebagai orang dewasa, sehingga pendekatan yang dilakukan menggunakan andragogi, atau ilmu mengaar orang dewasa. Dalam mengembangkan andragogi Malcolm 1913: 43 mengemukakan “To summarize, andragogy is premised on at least these four crucial assumptions about the characterictics of learners that are different from the assumptions on which traditional pedagogy is premised. These assumptions are that as individuals mature : 1 their self-concept moves from one being a dependent personality toward being a self-directed human being, 2 they accumulate a growing reservoir of experience ntahat becomes an increasingly rich resource for learning, 3 their readiness to learn becomes oriented increasingly to the developmental tasks of their sosial roles, dan 4 their time perspective changes from one of postponed application of knowledge to immediacy of application and accordingly, their orientation toward learning shifts from one of subject-centeredness to one of perfomance-centeredness. ” 14 Partisipasi menekankan kepada rakyat yang memiliki peran pembuatan keputusan. Rakyat yang awalnya tidak pernah terlibat dalam suatu pengembangan, kini menjadi titik fokus dalam pengendalian terhadap sumber daya dan institusi sehingga semua aspirasi, ide ataupun tenaga dapat berkontribusi aktif dalam pengembangan sebagai bentuk partisipasi. Partisipasi harus mencakup kemampuan rakyat untuk mempengaruhi kegiatan-kegiatan sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan kesejahteran rakyat. Partisipasi sering kali disangkut pautkan dengan pemberdayaan masyarakat demi kelangsungan hidup masyarakat dan pembuatan keputusan secara politis. Secara umum dalam program pemerintah, partisipasi merupakan cara untuk menggerakkan masyarakat dan melibatkan mereka dalam meningkatkan efisiensi sistem penyampaian, serta sebagai upaya untuk menjamin peningkatan peran masyarakat dalam inisiatif-inisiatif pembangunan Ife, 2008 : 296-297. Konsep partisipasi itu sendiri telah lama menjadi bahan kajian. Kata “partisipasi” dan “patisipatoris” merupakan dua kata yang sangat sering digunakan dalam bangunan. Keduanya memiliki banyak makna yang berbeda. Pengertian partisipasi menurut Mikkelsen 2011:58, antara lain sebagai berikut: “a partisipasi adalah kontribusi sukarela dari masyarakat kepada proyek tanpa ikut serta dalam pengambilan keputusan. b partisipasi adalah pemekaan membuat peka pihak masyarakat untuk menanggapi proyek- proyek pembangunan. c partisipasi adalah suatu proses yang aktif, yang mengandung arti bahwa orang atau kelompok yang terkait, mengambil inisiatif dan menggunakan kebebasannya untuk melakukan hal itu. d partisipasi adalah pemantapan dialog antara masyarakat setempat dengan para staf yang melakukan persiapan, pelaksanaan, monitoring proyek, agar memperoleh informasi mengenai konteks lokal, dan dampak-dampak sosial. e partisipasi adalah keterlibatan sukarela oleh masyarakat dalam 15 perubahan yang ditentukan sendiri. f partisipasi adalah keterlibatan masyarakat dalam pembangunan diri, kehidupan, dan lingkungan mereka .” Pentingnya partisipasi adalah sebagai berikut: pertama, partisipasi masyarakat dapat dilibatakan dalam identifikasi masalah, masyarakat bersama perencana mengidentifikasi persoalan, baik peluang, potensi serta hambatan. kedua, bahwa masyarakat dilibatkan dalam proses perencanaan, yang masyarakat dilibatkan dalam penyusuanan perencanan dan strategi melalui identifikasi masalah sebelumya. Ketiga, pelaksanaan proyek pembangunan, keempat adalah evaluasi masyarakat dilibatkan dalam menilai hasil pembangunan yang telah dilakukan. Kelima adalah mitigasi yaitu masyarakat terlibat dalam mengukur serta mengurangi dampak negatif pembangunan serta keenam adalah monitoring adalah proses pembangunan yang dilakukan dapat berkelanjutan Alfitri, 2011: 37. Pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai: i Pembangunan yang menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, ii Pembangunan yang menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat dan iii Pembangunan yang menjaga kualitas lingkungan hidup masyarakat yang didukung oleh tata kelola yang menjaga pelaksanaan pembangunan yang akan meningkatkan kualitas kehidupan dari satu generasi ke generasi berikutnya Bappenas, 2014: 1. Partisipasi adalah proses inisiatif dan aktif yang muncul di masyarakat serta akan terwujud sebagai suatu kegiatan nyata apabila terpenuhi oleh tiga factor pendukungnya yaitu adanya kemauan, kemampuan, dan kesempatan 16 untuk berpartisipasi. Dari situ dapat diketahui bahwa unsur penting dari partisipasi adalah harus ada tujuan bersama yang hendak dicapai, adanya dorongan untuk menyumbang atau melibatkan diri bagi tercapainya tujuan bersama, dan harus ada keterlibatan masyarakat baik secara mental, emosi, maupun fisik yang disertai oleh tanggungjawab bersama demi terwujudnya sebuah tujuan bersama. Keterlibatan masyarakat dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring sampai pada tahap evaluasi.

b. Partisipasi Masyarakat

Masyarakat adalah sekumpulan orang yang saling berinteraksi secara kontinyu, sehingga terdapat relasi sosial yang terpola, terorganisasi. Masyarakat terutama tingkat lokal menjadi basis pembangunan, yang manifestasinya berupa pemberian kewenangan dan peningkatan kapasitas untuk mengelola pembangunan sejak identifikasi masalah, perencanaan, dan pelaksanaanya. Untuk itulah dalam pembangunan diperlukan adanya strategi yang mampu meningkatkan peran energi internal sebagai pendorong dinamika pembangunan Soetomo, 2013: 53. Dalam kegiatan pembangunan, partisipasi masyarakat merupakan perwujudan dari kesadaran dan kepedulian yang serta tanggungjawab masyarakat terhadap pentingnya pembangunan yang bertujuan untuk memperbaiki mutu hidup mereka. Dalam hal ini partisipasi mengandung makna adanya kesadaran dalam kegiatan pembangunan tidak hanya dilakukan oleh aparat saja, namun membutuhkan keterlibatan masyarakat yang akan 17 memperbaiki dan diperbaiki mutu hidupnya. Masyarakat juga ikut ambil bagian dalam kegiatan masyarakat. Menurut Aprilia Theresia 2014 partisipasi masyarakat di dalam pembangunan mencakup partisipasi dalam pengambilan keputusan tentang program- program pembangunan setempat, partisipasi masyarakat sebagai pemerataan sumbangan masyarakat dalam bentuk tenaga, uang, ataupun bentuk lainnya. Partisipasi masyarakat pada dasarnya juga merupakan keterlibatan dalam pemantauan dan evaluasi pembangunan, untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan perkembangan kegiatan serta perilaku. Partisipasi masyarakat juga mencakup adanya pemanfaatan hasil pembangunan, seperti pemanfaatan MCK umum, Puskesmas dan lain sebagainya. Partisipasi masyarakat, menekankan pada partisipasi langsung warga dalam pembuatan kebijaksanaan dan pengambilan keputusan pada lembaga dan proses kepemerintahan yang mempengaruhi kehidupan warga masyarakat. Partisipasi masyarakat sebagai keterlibatan proaktif dan reaktif terhadap pembangunan dan pelaksanaan program, dengan melakukan sebuah kesepakatan, tindakan dan pembagian kewenangan dan tanggung jawab dalam kedudukan yang setara Dwiningrum, 2015 : 56. Pengembangan dan pemberdayaan masyarakat melibatkan perencanaan, pengorganisasian dan pengembangan berbagai aktivitas program yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup atau kesejahteraan sosial masyarakat serta membina kemandirian masyarakat, baik itu secara ekonomi, sosial, maupun