27 kelangkapan, keseimbangan, minat perhatian, keadilan, kesesuian
dengan situasi siswa, dan bahasa. 2 Kualitas instruksional, meliputi: memberikan kesempatan belajar,
memberikan bantuan untuk belajar, kualitas memotivasi, fleksibilitas instruksionalnya, hubungan dengan program pengajaran lainnya,
kualitas sosial interaksi intruksionalnya, kualitas tes dan penilaiannya, dapat memberi dampak bagi siswa, dan dapat memberi dampak bagi
guru dan pengajarannya. 3 Kualitas teknis, meliputi: keterbacaan, mudah digunakan, kualitas
tampilantayangan, kualitas
penanganan jawaban,
kualitas penanganan programnya, dan kualitas pendokumentasiannya.
Ahmad Mukrim, dkk 2015: 6 mengidentifikasi penilaian media dilihat dari bahasa yang digunakan terdiri dari dua aspek, yaitu:
1. Penggunaan bahasa, meliputi : kejelasan makna kata, ketepatan pemilihan kata, kejelasan kalimat, ketepatan istilah asing.
2. Ketepatan bahasa, meliputi : kejelasan huruf, keterbacaan bahasa, simbol yang digunakan, kejelasan kata perintahpetunjuk, dan
kemudahan memahami bahasa Berdasarkan kajian kriteria kelayakan mengacu pada pendapat
Walker dan Hess dalam Azhar Arsyad dan Ahmad Mukrim, dkk. Adanya penilaian kualitas bahasa dikarenakan kualitas isi dan tujuan
divalidasi oleh ahli materi. Padahal ahli materi belum tentu mengetahui kualitas bahasa yang baik. Oleh karena itu, penilai kualitas bahasa
dirasa perlu dilakukan penilaian oleh ahli bahasa.
28
e. Penulisan naskah dan produksi media
Azhar Arsyad 2011: 175-176, menyatakan penulisan naskah merupakan tahap awal produksi media pembelajaran. Dalam media
pembelajaran interaktif berbasis komputer, naskah ini menentukan materi yang akan disajikan. Materi ini dapat berupa tes, gambar, video,
maupun animasi pembelajaran. Selain itu naskah ini memberikan keterangan mengenai urutan dan cara penampilan bahan pembelajaran
tersebut. Storyboard merupakan alur penggunaan media pembelajaran yang akan dibuat. Isi stroryboard berupa urutan tampilan media
pembelajaran disertai deskripsi, tampilan visual, dan suara audio yang digunakan. Untuk media pembelajaran interaktif yang dikembangkan
menggunakan Adobe Flash CS6 Professional, diperlukan penyusunan flowchart. Flowchart merupakan gambaran mengenai struktur dan
urutan dari media pembelajaran yang berupa diagram yang menggambarkan urutan dari masuk ke program sampai keluar dari
program. Phlips dalam Sudharta dan tegeh 2009: 70 menyatakan
produksi media pembelajaran perlu memperhatikan penggunaan desain dokumentasi, desain navigasi, dan desain grafis.
1 Desain dokumentasi Desain
dokumentasi merupakan
tahap awal
dalam pengembangan media. Kegiatan yang dilakukan pengembang
media pembelajaran pada tahap ini adalah membuat storyboard media pembelajaran. storyboard adalah sketsa awal atau
rancangan awal yang menggambarkan alur cerita yang akan dimuat dalam media pembelajaran.
29 Halas 1991 dalam Ariesto Hadi Sutopo 2012: 132,
menyebutkan storyboard dapatdibagi menjadi 3 versi. Versi pertama, storyboard berisi rangkaian gambar manual yang dibuat
secara keseluruhan sehingga menggambarkan suatu cerita. Versi kedua, storyboard berisi rangkaian cerita yang disampaikan hanya
dengan kata-kata text only storyboard. Luther 1994 dalam Ariesto Hadi Sutopo 2012: 132-133 menyatakan versi ketiga
storyboard berisi deskripsi dari setiap scene yang secara jelas menggambarkan objek muti media serta pelakunya. Deskripsi ini
dapat dibuat menggunakan teks, simbol, maupun tabel. 2 Desain navigasi
Desain navigasi merupakan gambaran hubungan antara berbagai macam isi dalam media pembelajaran. desain navigasi
berfungsi sebagai alat bantu dalam mengorganisasikan menu utama atau materi pelajaran yang terdapat dalam media. Desain navigasi
media pembelajaran memiliki beberapa skema, yaitu. a Skema navigasi linier
Skema navigasi linier merupakan skema navigasi yang dapat menyajikan meteri pelajaran bagian demi bagian. Kelemahan
navigasi linier adalah siswa akan kesulitan untuk kembali ke materi sebelumnya.
b Skema navigasi hierarki Skema navigasi hierarki berfungsi untuk menampilkan materi
pelajaran berdasarkan hierarki. Penggunaan skema hierarki dapat memudahkan siswa untuk kembali ke materi sebelumnya.