7 dan sistem pengisian, sekaligus sebagai sarana menerapkan ilmu yang
telah dipelajari di bangku kuliah.
c. bagi siswa
Dengan adanya media pembelajaran ini, maka diharapkan dapat menjadi sarana belajar mandiri dan mempermudah pemahaman sistem
pengisian bagi siswa. Dari hal tersebut diharapkan prestasi belajar siswa mengalami peningkatan.
G. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
Buku catatan hasil merangkum siswa pada materi sistem pengisian memiliki beberapa kekurangan, yaitu: hanya menampilkan gambar dan teks. Hal
ini cenderung membuat siswa bosan dengan gaya belajar bukan visual. Isi buku catatan hanya secara garis besar saja tidak lengkap. Tidak adanya soal latihan
sehingga siswa tidak tahu seberapa besar pemahamannya setelah belajar sistem pengisian, Selain itu, cara kerja sistem pengisian diilustrasikan dengan gambar
siswa dapat menyebabkan terjadinya verbalisme. Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan media pembelajaran untuk mengatasi kekurangan pada media
pembelajaran yang sudah ada. Media yang dikembangkan bernama media pembelajaran interaktif sistem
pengisian. Media ini dibagikan menggunakan CD dan internet. Isi media disesuaikan dengan silabus yang ada. Unsur interaktif dalam media ini yaitu
adanya tombol-tombol interaktif yang digunakan siswa untuk menjalankan dan mengontrol animasi, video, musik, dan membuka halaman materi yang
dibutuhkan. Selain itu terdapat soal-soal latihan pilihan ganda dengan umpan balik berupa tampilan jawaban yang benar dan salah, nilai KKM, dan nilai hasil
pengerjaan. Jika nilai hasil pengerjaan melebihi KKM, maka akan ditampilkan.
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pembelajaran
a. Pengertian pembelajaran
Gagne dalam Eveline Siregar dan Hartini Nara 2011:12, mendefinisikan pembelajaran : instruction as set of external events
design to support the several processes of learning, which are internal. Pembelajaran dimaksudkan untuk menghasilkan belajar, situasi
eksternal yang harus dirancang sedemikian rupa untuk mengaktifkan, mendukung, dan mempertahankan proses internal yang terdapat dalam
setiap peristiwa belajar. Rusman
dkk 2012:
16, mendefinisikan
pembelajaran merupakan suatu proses interaksi komunikasi antara sumber belajar,
guru dan siswa. Interaksi komunikasi tersebut dapat dilakukan secara langsung melalui tatap muka maupun tidak langsung dengan
menggunakan media dimana sebelumnya telah menentukan model pembelajarannya. Siswa jangan selalu dianggap sebagai objek belajar
yang belum tahu apa apa. Siswa memiliki latar belakang, minat, dan kebutuah, serta kemampuan yang berbeda-beda. Peran guru tidak
hanya terbatas sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembembing, pengembang, dan pengelola kegiatan belajar siswa dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan definisi dari beberapa ahli, maka dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran adalah kegiatan yang dilaksanakan secara sadar