pertanyaan-pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya kepada tenaga pelaksana di VCT-CST.
2. Data sekunder diperoleh dari Profil Rumah Sakit HKBP Balige, Rencana
Strategis Komite AIDS Rumah Sakit HKBP Balige, Buku Komite AIDS HKBP tentang kesehatan reproduksi.
3.5
Instrumen dalam Pengambilan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa alat tulis, buku catatan dan alat perekam.
3.6 Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif dilakukan secara simultan dengan proses pengumpulan data, interpretasi data dan dibuat matriks untuk mempermudah
dalam melihat data secara lebih sistematis Miles dan Huberman dalam Herdiansyah, 2012.
Uji validitas pada penelitian kualitatif adalah triangulasi. Penelitian ini menggunakan triangulasi antar sumber yaitu upaya membandingkan suatu
informasi yang diperoleh dari sumber lain di kelompok yang diamati dan triangulasi antar teori yaitu upaya membandingkan informasi yang didapatkan
dengan teori yang sudah ada.
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Klinik VCT-CST
Voluntary Counseling and Test- Care Support Treatment Rumah Sakit HKBP Balige
Klinik VCT berawal dari ditemukannya satu kasus HIV-AIDS yang meninggal di Rumah Sakit HKBP Balige. Agar upaya penanggulangan HIV-
AIDS mendapat dukungan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Toba Samosir, maka dibentuklah Komite penanggulangan HIV-AIDS pada tanggal 29 April
2003. Komite AIDS HKBP Balige berkantor di salah satu ruangan Rumah Sakit
HKBP Balige yang terletak di Jalan Gereja No. 17 Balige-Toba Samosir.
Pada tanggal 15 Maret 2007 Komite AIDS HKBP memiliki Klinik IMS Infeksi Menular Seksual dan VCT serta ruangan laboratorium sederhana yang
berlokasi di kompleks RS HKBP Balige. Atas upaya yang dilakukan oleh Komite AIDS HKBP, maka Menteri Kesehatan Republik Indonesia menetapkan RS
HKBP Balige menjadi salah satu rumah sakit rujukan HIV-AIDS melalui Kepmenkes Nomor 760MenkesVI2007 pada tanggal 27 Juni 2007.
Pembiayaan klinik ini awalnya difasilitasi oleh FHI-ASA Family Health Internasional-Aksi Stop AIDS, salah satu lembaga donor peduli AIDS namun
kontrak dukungan dana dari FHI-ASA untuk klinik ini telah berakhir pada Juni 2008. Meskipun demikian, klinik ini tetap berjalan dan melanjutkan programnya.
Kasus HIV dan AIDS semakin berkembang dari tahun ke tahun, sehingga kunjungan ODHA di Rumah Sakit HKBP Balige pun semakin banyak. ODHA