Implementasi Kebijakan Analisis Implementasi Penanganan HIV dan AIDS di Rumah Sakit HKBP Balige Tahun 2015

fenomena yang kompleks yang mungkin dapat dipahami sebagai suatu proses, suatu keluaran output maupun sebagai dampak outcome. Implementasi dikonseptualisasikan sebagai suatu proses, atau serangkaian keputusan-keputusan yang diterima oleh lembaga legislatif untuk dijalankan. Implementasi juga bisa diartikan dalam konteks keluaran, atau sejauh mana tujuan-tujuan yang telah direncanakan mendapat dukungan, seperti tingkat pengeluaran belanja bagi suatu program. Akhirnya, pada tingkat abstrasi yang tinggi, dampak implementasi mempunyai makna bahwa telah ada perubahan yang bisa diukur dalam masalah yang luas yang dikaitkan dengan program, undnag- undang publik dan keputsan yudisial. Misalnya, apakah kemiskinan telah bisa dikurangi atau warganegara merasa lebih aman dalam kehidupan sehari-harinya dbandingkan pada waktu sebelum penetapan program kesejahteraan sosial atau kebijakan pemberantasan kejahatan. Singkatnya, implementasi sebagai suatu konsep pada semua kegiatan. Sekalipun implementasi merupakan fenomena yang kompleks, konsep itu bisa dipahami sebagai suatu proses, keluaran dan dampak. Implementasi melibatkan sejumlah aktor, organisasi dan teknik pengendalian Winarno, 2012.

2.2 HIV-AIDS

2.2.1 Pengertian HIV-AIDS

HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang menyerang sel darah putih di dalam tubuh limfosit yang mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Orang yang dalam darahnya terdapat virus HIV dapat tampak sehat dan belum membutuhkan pengobatan. Namun orang tersebut dapat menularkan virusnya kepada orang lain bila melakukan hubungan seks berisiko dan berbagi alat suntik dengan orang lain Komite AIDS HKBP, 2011. AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh. AIDS disebabkan oleh infeksi HIV. Akibat menurunnya kekebalan tubuh pada seseorang maka orang tersebut sangat mudah terkena penyakit seperti TBC, kandidiasis, berbagai radang pada kulit, paru, saluran pencernaan, otak dan kanker. Stadium AIDS membutuhkan pengobatan Antiretroviral ARV untuk menurunkan jumlah virus HIV di dalam tubuh sehingga bisa sehat kembali Komite AIDS HKBP, 2011. Pengidap HIV positif adalah seseorang yang telah terinfeksi virus HIV, dapat menularkan penyakitnya walaupun tampak sehat dan tidak menunjukkan gejala penyakit apapun. Penderita AIDS adalah seseorang yang menunjukkan tanda-tanda dari sekumpulan gejala penyakit yang memerlukan pengobatan, setelah sekian waktu 3-10 tahun terinfeksi HIV Komite AIDS HKBP, 2011.

2.2.2 Ciri-ciri Penderita

Beberapa orang mungkin menjadi sakit beberapa hari atau minggu sesudah infeksi. Gejala-gejala pertama yang timbul sangat mirip dengan influenza, yaitu: a Demam; b Rasa lemah dan lesu; c Sendi-sendi terasa nyeri; d Batuk; e Nyeri tenggorokan; f Pembentukan kelenjar. Gejala ini disebut sebagai stadium tanpa gejala. Gejala tersebut setelah berlangsung beberapa hari atau minggu akan hilang dengan sendirinya. Dalam stadium ini virus yang di dalam tubuh pengidap secara perlahan terus menyerang sistem pertahanan tubuhnya sehingga selanjutnya dapat terjadi ARC Komite AIDS HKBP, 2011.