Sistem Rujukan PDP Kebijakan pada perluasan Layanan PDP

1. Sarana Layanan Kesehatan Strata III Sarana layanan kesehatan strata III atau rumah sakit rujukan tertier, merupakan rumah sakit rujukan yang berupa pusat rujukan nasional, regional atau provinsi. Rumah sakit tersebut memiliki klinisi yang pakar di bidang tatalaksana HIV-AIDS dan mampu melakukan diagnosis dan terapi yang lebih canggih. Para pakar di rumah sakit rujukan strata III diharapkan juga mampu memberikan konsultasi, pelatihan atau bimbingan klinis bagi petugas di Layanan Kesehatan Strata II yang pada umumnya berupa rumah sakit di kabupatenkota. Tidak menutup kemungkinan bahwa rumah sakit swasta menempati jenjang layanan setingkat dengan layanan strata III tersebut. Layanan yang ditawarkan dapat berupa layanan rawat jalan dan layanan rawat inap. 2. Sarana Layanan Kesehatan Strata II Sarana layanan kesehatan strata II atau seringkali disebut juga sebagai rumah sakit rujukan sekunder atau tingkat menengah, yang biasanya merupakan rumah sakit kabupatenkota sebagai Pusat PDP HIV-AIDS Strata II. Tidak menutup kemungkinan bahwa rumah sakit swasta menempati jenjang layanan setingkat dengan layanan strata II. Jenis layanan untuk HIV berupa layanan rawat jalan dan layanan rawat inap. 3. Sarana Layanan Kesehatan Strata I Layanan kesehatan strata I merupakan layanan kesehatan dasar yang biasanya diselenggarakan oleh puskesmas dan atau layanan kesehatan berbasis masyarakat. Biasanya terkait dengan perawatan berbasis masyarakat atau perawatan berbasis rumah. Diharapkan bahwa rumah-rumah singgah untuk ODHA memiliki hubungan dan berjejaring dengan puskesmas setempat. Letaknya sangat dekat dengan masyarakat. Pengembangan puskesmas sebagai tempat PDP HIV-AIDS strata I hanay akan terbatas di daerah dengan prevalensi HIV yang tinggi, seperti di sekitar pemukiman, kegiatan seks komersial dan lain-lain. Paket yang diselenggarakan di layanan strata I tersebut berupa paket kegiatan dan layanan pendukung untuk puskesmas, perawatan berbasis komunitasrumah Depkes RI,2007.

2.5.2 Rumah Sakit Rujukan ODHA

Rumah Sakit Rujukan ODHA bertugas: 1. Menyusun Standar Prosedur Operasional 2. Menjamin ketersediaan obat Anti Retroviral ARV yang secara langsung didistribusikan oleh Kementerian Kesehatan sesuai dengan prosedur khusus yang berlaku dan obat infeksi oportunistik tertentu. 3. Menyiapkan sarana, prasarana, dan fasilitas yang sesuai denga pedoman. 4. Menyiapkan tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter spesialis, dokterdokter gigi, perawat, apoteker, analis kesehatan, konselor dan manajer kasus 5. Membentuk tim kelompok kerja pokja khusus HIV dan AIDS yang terdiri dari tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnya yang telah dilatih melalui pelatihan khusus HIV dan AIDS, dan 6. Melaporkan pelaksanaan pelayanan bagi ODHA kepada Menteri Kesehatan melalui Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kepmenkes, 2012. Rumah sakit rujukan ODHA bertanggung jawab kepada Menteri Kesehatan. Monitoring dan evaluasi terhadap pelayanan kesehatan bagi ODHA dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan dan Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing. Menteri Kesehatan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaannya KEPMENKES, 2012. Rumah Sakit Rujukan ODHA berada pada strata III dan strata II.