Pernyataan Informan tentang ketersediaan ODHA yang dihunjuk

dari HKBP. Dan ada juga dari perserikatan gereja di luar negeri seperti dari United Evangelism Mission UEM dan Evangelical Luteran Church of America ELCA. Trus dari pemerintah itu dananya gak ada cuman kalo kayak bantuan-bantuan obat, reagen, untuk menunjang aktivitas ini banyak mereka membantu. Kayak pengadaan handspoon, dana pelatihan-pelatihan, kita dilatih, seperti itu. Kalo transfer duit langsung gitu gak ada ...” Informan 4 “Kalo sistem pendanaan ngomong sama bang Edwin ya dek karna bang Edwin Bendahara kita. Tapi kalo untuk obat ARV itu disubsidi sama pemerintah. ..” Informan 5 “Kalo dana yang setau saya yah obatnya kan dibiayai sama pemerintah...” Informan 6 Informan 7 “Kalo obat ARV nya gratis. Kalo yang lain-lainnya saya tidak tau. ..” “Inilah dek kayak reagen kita ini semua difasilitasi sama Dinkes Prov kan..” Informan 8 “Kalo obat ARV sampai saat ini gak pernah dibayar dek...” Informan 9 “Kalo obat ARV nya gratis. Gak pernah bayar. Bahkan mereka sering mengirim obatnya ke Sibolga kalo aku gak datang ke Balige. Cuman yah saya hanya ngasih ongkos kirimnya aja nya. Gak mungkin gak dikasih ongkosnya kan. Udah capek-capek mereka ngirim obatnya masa gak dibayar ongkosnya...” Dari pernyataan informan di atas dapat diketahui bahwa pendanaan di klinik VCT-CST berasal dari Global Fund yaitu obat ARV; dari pemerintah seperti Dinas Kesehatan, BKKbN, dll dan juga dari gereja baik dari dalam negeri yaitu dari HKBP pusat di Pearaja maupun perserikatan gereja di luar negeri yaitu UEM dan ELCA.

4.5.4 Pernyataan Informan tentang ketersediaan peralatan kesehatan yang

mendukung pelayanan rujukan di Rumah Sakit HKBP Balige Tabel 4.5 Matriks Pernyataan Informan tentang ketersediaan peralatan kesehatan yang mendukung pelayanan rujukan di Rumah Sakit HKBP Balige Informan Pernyataan Informan 2 “Kalo pemeriksaan laboratorium udah lengkap cuman untuk beberapa pemeriksan fisik kayak global fungsi belum ada,kayak pasien-pasien yang infeksi otak itu kan perlu, disini gak bisa. Malah tahun 2013-2014 kemarin kita paling gak sebulan sekali ngirim pasien ke Medan untuk MRI, untuk CT-Scan,karna belum ada CT-Scan disini. Kita biasanya ngirim pasien itu ke RS Materna. Dan juga antigen-antigen yang komit belum ada, makanya kemarin itu ada 1 pasien yang kita kirim darahnya ke Jakarta untuk pemeriksaan darah. ..” Informan 3 “Peralatannya sudah lengkap...” Informan 4 “Peralatan pemeriksaan fisik lengkap...” Informan 5 “Tanya sama mereka ya dek...” Informan 6 “Kalo reagen-reagennya lengkap. Makanya bisa tau dia HIV atau tidak...” Informan 7 “Kalo untuk peralatan laboratorium pemeriksaan darah lengkap semua dek.reagen 1, 2 dan 3. ..” Informan 8 “Kalo pemeriksaan infeksiku kemaren gak disini dek. Karna belum bisa kan gak ada disini..” Informan 9 “Saya kan kena HIV dari suami saya. Suami saya sudah meninggal bulan lalu. Waktu suami saya masih hidup pernah berobat disini. Suami saya selain kena HIV juga ada masalah di bagian dalamnya. Cuman disini gak ada alat pemeriksaannya makanya dibawa ke Adam Malik... ” Dari pernyataan informan di atas dapat diketahui bahwa di Klinik VCT- CST RS HKBP Balige telah memiliki peralatan laboratorium lengkap yairu reagen 1,2 dan 3. Akan tetapi, untuk peralatan pemeriksaan fisik seperti Global Fungsi belum ada.

4.5.5 Pernyataan Informan tentang ketersediaan obat-obatan dalam

penanganan HIV-AIDS di Rumah Sakit HKBP Balige Tabel 4.6 Matriks Pernyataan Informan tentang ketersediaan obat- obatan dalam penanganan HIV-AIDS di Rumah Sakit HKBP Balige Informan Pernyataan Informan 2 “Kalo ketersediaan obat ARV nya, kalo di kita sih yah udah lengkap. ..” “Cuman masalah di kimia farmanya sering telat- telat ngirim. Alasan mereka waktu itu mereka sibuk dengan rapat-rapat atau stok obat mereka dari subdit AIDS Jakarta belum sampai ke daerah. Jadi kemarin untuk ngakalin itu kita harus minjam obat dari Rumah Sakit Bhayangkara di Medan dan stok obat disini kita ngasihnya sedikit-sedikit ke pasien biar semuanya dapat. Jadi aturannya mereka bisa dapat stok sebulan nih, nah nanti jadinya kita kasih seminggu atau dua minggu tapi mereka harus tetap ngambil lagi. ..”