30 mempersiapkan diri sebaik mungkin sebagai pemimpin diskusi,
penetapan besar kelompok, serta pengaturan tempat duduk. Wardani 1983:6 juga mengungkapkan bahwa ―dalam diskusi
hendaknya berlangsung dalam iklim terbuka yaitu dalam suasana persahabatan yang ditandai oleh kehangatan hubungan pribadi, kesediaan
menerima dan mengenal lebih jauh topik diskusi, keantusiasan berpartisipasi, serta kesediaan menghargai pendapat orang lain, hingga
kelompok menganggap
diskusi sebagai
suatu kegiatan
yang menyenangkan‖. Berdasarkan keterangan tersebut, dapat diketahui
bahwa dalam melaksanakan diskusi perlu memperhatikan berbagai faktor agar diskusi dapat berjalan efektif. Faktor-faktor tersebut merupakan satu
rangkaian yang saling menentukan, dalam arti setiap faktor akan berperan bila didukung oleh faktor-faktor lainnya.
b. Pembentukan Kelompok
Pelaksanaan diskusi kelompok tidak lepas dari kelompok. Oleh karena itu, sebelum diskusi kelompok perlu dibentuk kelompok. Menurut
Tatiek Romlah, 2006:114 pembentukan kelompok tersebut dapat dilakukan sesuai dengan alasan atau tujuan tertentu. Dalam pembentukan
kelompok biasanya didasarkan pada adanya alat pelajaran yang tidak mencukupi jumlahnya, kemampuan belajar siswa, minat khusus,
memperbesar partisipasi siswa, dan kerjasama yang efektif. Menurut Wardani 1983:22 proses pembentukan kelompok dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
31 1 Pembentukan secara otoriter, yaitu cara pembentukan kelompok
secara otoriter yaitu pembentukan kelompok yang ditentukan oleh pembimbing atau guru bidang studi, sedangkan peserta didik tidak
diberi kesempatan untuk memilih semaunya. 2 Pembentukan secara liberal, cara pembentukan kelompok secara
liberal yaitu pembentukan kelompok dimana pembimbing atau guru studi tidak turut campur tangan, sedangkan peserta didik bebas
memilih temannya dalam suatu kelompok. Adapun suatu kelompok yang efektif menurut Wardani 1983:64
memiliki unsur-unsur sebagai berikut: 1 Terdapat bermacam-macam kebutuhan para anggotanya yang
dinyatakan dalam bentuk permasalahan. 2 Para anggota mempunyai masalah yang telah dipahami mereka.
3 Masalah-masalah itu diajukan dalam bentuk sejumlah pertanyaan- pertanyaan tentang nilai yang mengakibatkan timbulnya berbagai
jawaban yang berbeda-beda. 4 Kelompok memiliki tujuan tertentu yang sekaligus menjadi tujuan
anggota. 5 Setiap individu bertanggungjawab memberikan sumbangan tertentu
untuk mencapai tujuan mereka 6 Terdapat proses pertukaran pendapat dan pengalaman dalam
kelompok.
32 Berdasarkan penjelasan di atas, pembentukan kelompok pada
penelitian ini dilakukan secara otoriter dengan mempertimbangkan beberapa hal. Hal-hal yang menjadi pertimbangan diantaranya adalah
persebaran laki-laki dan perempuan dan tingkat kemampuan perencanaan karier siswa.
D. Kajian Penelitian yang Relevan