94 Berdasarkan hasil post-test  I dan post-test  II pada siklus II dengan
perolehan  skor  sudah  menunjukkan  adanya  peningkatan.  Peningkatan tertinggi terjadi pada siswa LK dengan jumlah peningkatan sebanyak 19
poin. Peningkatan  pada  siklus  kedua  sudah  cukup  baik  yaitu  mencapai
skor  rata-rata  123,dan  sudah  sesuai  dengan  target  penelitian.  Peneliti menargetkan rata-rata skor siswa masuk pada kategori tinggi, hasil post-
test  II menunjukkan 26 siswa masuk kategori tinggi dan 6 enam siswa kategori sedang. Meskipun demikian, keenam siswa yang masuk kategori
sedang yaitu AE, BZ, EW, FA, JD, dan MC juga mengalami peningkatan skor  dari  post-test  I,  dan  peneliti  tidak  melanjutkan  pada  siklus
selanjutnya,  walaupun  terdapat  6  enam  siswa  masih  dalam  kategori sedang.
E. Refleksi Hasil Wawancara
Wawancara dalam penelitian ini merupakan wawancara bebas terfokus, yaitu peneliti memberikan pertanyaan terkait kemampuan perencanaan karier
siswa.  Dalam  wawancara  ini  peneliti  mempertanyakan  makna  dari  diskusi kelompok yang telah dilaksanakan dalam beberapa pertemuan tatap muka.
Hasil wawancara menunjukkan bahwa siswa dapat merencanakan masa depan  sesuai  dengan  keadaan  dirinya.  Siswa  mengaku  antusias  dan  senang
dengan  proses  layanan  bimbingan  dalam  bentuk  kelompok  kecil,  menjadi lebih  efektif  dan  tepat  sasaran.  Rasa  nyaman  juga  muncul  karena  tidak  ada
siswa  yang  merasa  diacuhkan.  Sikap  saling  menghargai,  berani  berbicara,
95 mendengarkan,  dan  bercerita  pengalaman  menjadi  makna  penting  yang
didapat siswa. Wawancara  hanya  dilakukan  pada  3  tiga  subjek  yaitu  AP,  NN,  dan
JG. Berikut ini paparan hasil wawancara dengan subjek. Tabel 12. Hasil Wawancara dengan Subjek.
No.  Nama Hasil Wawancara
1. AP
Subjek  menjadi  lebih  bisa  merencanakan  kariernya  dengan memilih
sekolah lanjutan
SMK. Dengan
kemampuan perencanaan karier yang dimiliki, subjek juga menjadi lebih yakin
apa yang menjadi pilihan kariernya. 2.
NN Subjek  sudah  lebih  mampu  merencanakan  kariernya  dengan
memilih sekolah SMA. Subjek yang bercita-cita menjadi seorang penulis  juga  merasa  senang  saat  berdiskusi  dengan  temannya
seputar  karier.  Demi  mendukung  rencana  kariernya,  subjek  akan memilih kegiatan ekstrakulikuler berbau sastra selama di SMA.
3. JG
Subjek  sangat  percaya  diri  terhadap  apa  yang  dicita-citakannya. Subjek  beralasan  bahwa  kemampuaannya  dalam  berbicara
mendukung  cita-citanya  untuk  menjadi  seorang  reporter.  Subjek mengaku antusias saat melakukan diskusi kelompok.
Guru pembimbing
dalam wawancara
dengan peneliti
juga mengemukakan  teknik  diskusi  kelompok  dalam  membahas  karier  juga  turut
menumbuhkan  motivasi  siswa  dalam  belajar.Siswa  dalam  mencita-citakan profesi yang gemilang, juga perlu didukung pendidikan akademik yang baik.
Selain  itu,  peran  teman  sebaya  dalam  diskusi  kelompok  juga  berpengaruh pada  rasa  kenyamanan  siswa  dalam  berinteraksi.  Sehingga  siswa  akan
96 terpengaruh  pada  teman  sebayanya,  jika  temannya  baik  maka  siswa  tersebut
terpengaruh menjadi baik juga, demikian juga sebaliknya.
F. Pembahasan Hasil Penelitian