Uji Validitas Instrumen Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

52 untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik diskusi yang diberikan dalam meningkatkan kemampuan perencanaan karier pada siswa. Pedoman terlampir.

J. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Uji Validitas Instrumen

Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai Nana Sudjana, 2009:13. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur Sugiyono, 2013:121. Validitas yang peneliti gunakan adalah validitas isi content validity. Menurut Sugiyono 2007:352 untuk menguji validitas isi maka dapat digunakan pendapat dari ahli experts judgment. Cara menggunakan validitas isi ialah dengan membandingkan antara isi skala dengan kisi-kisi skala. Pada kisi-kisi terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolok ukur dan item merupakan penjabaran dari indikator, agar uji validitas dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis. Expert judgment yang menjadi penguji validitas isi skala adalah dosen pembimbing, dosen pembimbing memiliki keahlian dalam bidang bimbingan karier. Angket diujicobakan kepada subjek uji coba terlebih dahulu. Adapun subjek yang diambil adalah 30 siswa kelas VIII G di SMP Negeri 3 Kebumen. Uji coba instrumen ini dimaksudkan untuk mengetahui validitas 53 dari tiap-tiap butir pernyataan. Data yang diperoleh kemudian diuji validitasnya menggunakan program SPSS. Adapun untuk mengetahui dari tiap-tiap butir pernyataan dapat menggunakan rumus product moment sebagai berikut: r xy = √ Keterangan: r xy = Koefisien korelasi antara X dan Y N = Jumlah responden ∑ x = Sigma atau jumlah X skor butir ∑X 2 = Sigma X kuadrat ∑y = Sigma Y skor total ∑y 2 = Sigma Y kuadrat ∑XY= Jumlah perkalian antara X dan Y Apabila hasil perhitungan koefisien r xy ≥ p, maka butir pernyataan dari instrumen dikatakan valid, sebaliknya jika r xy p, maka butir pernyataan dari instrumen dikatakan tidak valid. Item-item yang valid digunakan dalam penelitian. Menurut Cronbach Saifuddin Azwar, 2015:143 koefisien validitas yang berkisaran 0.3 sampai dengan 0.5 telah dapat memberikan kontribusi yang baik. Dengan demikian, semua pernyataan yang memiliki korelasi dengan koefisien kurang dari 0.3 harus disisihkan dan pernyataan-pernyataan yang diikuti dalam angket 54 kemampuan perencanaan karier ini adalah yang memiliki koefisien korelasi 0.3. Hasil pengujian validitas mendapatkan koefisien korelasi product moment pada beberapa pernyataan antara -0.072 —0.207 para item pernyataan 15, 24, 26, 30, dan 36. Perolehan kurang dari 0.3 menandakan item bersangkutan gugur. Sedangkan untuk pernyataan lainnya mendapatkan koefisien korelasi antara 0.367 —0.693, menunjukan lebih dari 0.3 yang berarti valid atau memiliki ketepatan dan kecermatan dalam fungsi ukurnya Saifuddin Azwar, 2012:173. Hasil pengujian dengan program SPSS didapatkan dari 43 butir soal terdapat 38 butir soal yang dinyatakan valid dengan p ≥ 0.361 dan 5 butir soal yang dinyatakan gugur dengan p ≤ 0.361. Adapun rangkuman item yang valid dan gugur tercantum dapat dilihat pada tabel berikut: 55 Tabel 3. Rangkuman Item Sahih dan Item Gugur Variabel Indikator Deskriptor No. Item Semula No Item Sahih No Item Gugur Perencana an Karier Pemahaman Diri a. Mengetahui bakat yang dimiliki 1, 2, 3, 4, 5 1, 2, 3, 4, 5 b. Mengetahui minat yang dimiliki 7, 8 7, 8 c. Mampu menilai kemampuan akademik 6, 9, 10, 11 6, 9, 10, 11 d. Mengetahui sifat-sifat kepribadian yang mempunyai relevansi terhadap partisipasi dalam karier 12, 13, 14, 15, 16, 17 12, 13, 14, 16, 17 15 e. Mengetahui kelebihan dan kelemahan yang dimiliki 18, 19, 23, 24 18, 19, 23 24 f. Memiliki cita-cita masa depan 20, 21, 22, 25 20, 21, 22, 25 Kemampuan mengumpulkan informasi tentang dunia kerja a. Mengetahui informasi dan persyaratan dalam suatu pekerjaan 26, 27, 28, 31, 32 27, 28, 31, 32 26 b. Mengetahui jenis-jenis pekerjaan 29, 30, 33, 34, 37 29, 33, 34, 37 30 Kemampuan memilih tujuan karier yang diinginkan a. Mengetahui kemungkinan pekerjaan yang sesuai dengan keadaan dirinya 35, 36, 38, 39 35, 38, 39 36 b. Memiliki kemampuan merencanakan masa depan 40, 41, 42, 43 40, 41, 42, 43 Jumlah 43 38 5

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA TERHADAP KEGIATAN KEPRAMUKAAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 1 DEMAK TAHUN 2012 2013

4 81 216

PENGARUH PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 17 MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 3 26

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI KELAS VIII-1 SMP NEGERI 6 PERCUT SEI TUAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 1 18

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK DISKUSI KELOMPOK TERHADAPKEBIASAAN BELAJAR SISWA YANG BERPRESTASI RENDAH KELAS VIII SMP SANTO THOMAS 3 MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 2 22

Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Juwana Tahun Pelajaran 2009/2010.

0 0 1

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X.5 DI SMA NEGERI 2 UNGARAN.

0 5 97

PENINGKATAN KOHESIVITAS KELOMPOK MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK HOMEROOM PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 14 YOGYAKARTA.

1 7 176

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DIRI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PERMAINAN ULARTANGGA PADA SISWA KELAS VIII E DI SMP NEGERI 3 SEMARANG TAHUN AJARAN 2015 2016. -

2 9 59

View of PENGARUH TEKNIK DISKUSI DALAM BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS VII H SMP NEGERI 21 SURABAYA

0 1 8

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VIII E SMP N 2 JAKEN

0 1 26