Uji Normalitas Uji Prasyarat Hipotesis

42 Berdasarkan hasil uji homogenitas, dapat dilihat bahwa kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen sehingga memenuhi syarat hipotesis uji analisis kovarian.

2. Uji Hipotesis

a. Uji t-sama subjek

Analisis ini akan digunakan jika subjek yang dikenai perlakuan adalah sama Nurgiyantoro, Gunawan, Marzuki, 2009. Pengukuran motivasi peserta didik dalam belajar kimia dilakukan sebelum dan sesudah proses pembelajaran dilakukan baik di kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Uji-t sama subjek digunakan untuk mengetahui efektif atau tidaknya pembelajaran kolaborasi model TPS dan POE untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dan mengetahui keadaan motivasi peserta didik yang tidak mengikuti pembelajaran menggunakan kolaborasi model TPS dan model POE. H dari penelitian ini adalah tidak ada perbedaan motivasi belajar kimia sebelum dan sesudah pembelajaran kimia dilakukan. Untuk rumus uji t-sama subjek menggunakan rumus Nurgiyantoro, Gunawan, Marzuki, 2009: t = ∑ � √ � ∑ � − ∑ � �− Keterangan: D = perbedaan antara setiap pasangan X 1 – X 2 = D N = jumlah subjek. 43 Harga t nantinya akan dibandingkan dengan harga t tabel pada taraf signifikansi 5 . H diterima jika –t 1 – 0,5αdb t o t 1 – 0,5αdb . Apabila analisis menggunakan program komputer maka H ditolak apabila p hitung 0,05. Uji-t sama subjek dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program komputer IBM SPSS Statistics versi 21 dengan melakukan uji Pair Sample t-Test. Apabila menggunakan program IBM SPSS statistics versi 21, H ditolak jika harga P hitung ≤ 0,05. Data perhitungan uji-t sama subjek disajikan dalam Tabel 6. Tabel 6. Ringkasan Uji-t Sama Subjek Sumber Rerata t p Motivasi kelas kontrol Awal 117.1250 0,370 0.714 Akhir 116.7813 Motivasi kelas eksperimen Awal 110.9063 -2,095 0.044 Akhir 115.8438 Berdasarkan analisis data menggunakan program komputer IBM SPSS 21 dengan uji-t sama subjek terhadap data motivasi belajar kimia diperoleh p untuk kelas kontrol sebesar 0,714. Pada tabel terlihat bahwa harga p0,714 α 0,05 sehingga H diterima dan dapat dinyatakan bahwa pada kelas kontrol tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada motivasi belajar awal dan motivasi belajar akhir. Analisis terhadap data motivasi belajar kimia kelas eksperimen diperoleh p sebesar 0,044. Pada tabel terlihat bahwa harga p 0,044 α 0,05 sehingga H ditolak dan dapat dinyatakan bahwa pada kelas eksperimen terdapat perbedaan yang signifikan pada motivasi belajar sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan kolaborasi model TPS dan POE. 44

b. Uji anakova satu jalur

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rerata suatu variabel terikat antara dua kelompok dengan mengendalikan variabel lain yang memengaruhi variabel terikat. Hipotesis nol dari penelitian ini adalah tidak ada perbedaan yang signifikan pada kemampuan berpikir kritis peserta didik yang melakukan pembelajaran menggunakan kolaborasi model POE dengan model TPS dengan peserta didik yang tidak melakukan pembelajaran menggunakan kolaborasi model TPS dan model POE, jika pengetahuan awal dikendalikan secara statistik. Hipotesis nol diuji menggunakan uji anakova dengan rumus Nurdiyanto, Gunawan, Marzuki, 2012: F = � � � � Keterangan: F = f hitung observasi MK A = rerata kuadrat antar kelompok MK D = rerata kuadrat dalam kelompok Penjabaran lebih terperinci dari uji anakova dapat disajikan pada Tabel 7 berikut ini. Tabel 7. Ringkasan Rumus Anakova Nurdiyanto, Gunawan, Marzuki, 2012 Sumber Variasi Residu Jumlah Kuadrat JK db Rerata Kuadrat MK F Antar Kelompok A JK A = JK T - JK D k-1 MK A = � � �� �� � Dalam Kelompok D JK D = ∑ � − ∑ � N-k-m MK D = � � Total T JK T = ∑ � − ∑ � N-m-1 - -