Pelaksanaan Pembelajaran Kolaborasi Model TPS dan Model POE
59
melakukannya di depan kelas sehingga peserta didik datat membagikan ilmu atau pengetahuannya kepada peserta didik yang lain seperti pada tahap share
membagikan. Pembelajaran kimia menggunakan kolaborasi model TPS dan model POE
dilaksanakan pada kelas XI MIA 3, sebagai kelas eksperimen, yang terdiri dari 32 peserta didik. Pada kelas kontrol yaitu kelas XI MIA 1 tidak menggunakan
kolaborasi model TPS dan POE. Masing – masing pembelajaran pada kelas
eksperimen dan kontrol, dilaksanakan dalam 4 kali pertemuan. Penerapan pembelajaran ini dilakukan pada satu bab materi pembelajaran, yaitu asam basa.
Materi asam basa ini memiliki tiga sub bagian bab yaitu teori asam basa, indikator asam basa, dan pH asam basa kuat dan lemah.
Pada setiap sub bagian bab, pembelajaran selalu diawali dengan mengucap salam, berdoa, presensi kehadiran, dan penyampaian apersepsi untuk membangun
motivasi belajar dari peserta didik. Pada sub bab konsep asam basa apersepsi yang diberikan seperti:
a. Pernahkah kalian mendengar tentang zat asam dan zat basa?
b. Dapatkah kalian menyebutkan contoh zat asam dan basa dalam kehidupan
sehari – hari?
Tahap selanjutnya yang dilakukan pada sub bagian bab konsep asam basa yaitu pada tahap kolaborasi predict dan think, guru memberikan LKPD kepada
seluruh peserta didik. Peserta didik dituntun untuk menganalisis persoalan yang
diberikan pada lembar LKPD. Kemudian peserta didik memikirkan jawaban dan memprediksi jawaban yang mungkin untuk setiap persoalan sehingga diperoleh
60
konsep yang mereka pikirkan secara mandiri mengenai konsep asam dan basa.
Tahap kedua yaitu tahap Observe dan Pair, setelah secara individu peserta didik memikirkan dan memprediksi jawaban yang mungkin untuk persoalan pada LKPD.
Peneliti meminta peserta didik untuk berkelompok 2 orang. Pada tahapan ini, akan ditampilkan video mengenai teori asam basa yang dapat menuntun peserta didik
membantu peserta didik menemukan jawaban yang benar pada persoalan yang ada, mendiskusikan jawaban sementara mereka pada LKPD yang telah diberikan,
kemudian mencari teori – teori dan sumber yang mendukung serta memperkuat
jawaban yang telah mereka tuliskan. Tahap terakhir yaitu kolaborasi Explain dan Share, setelah melakukan diskusi secara kelompok kecil, peneliti meminta peserta
didik untuk menyampaikan dan menjelaskan hasil diskusi kelompok mereka dan mendiskusikan jawaban pertanyaan secara kelompok besar bersama teman-teman
satu kelas. Setelah diskusi selesai, peneliti kemudian membetulkan konsep yang kurang sesuai agar tidak terjadi miskonsepsi.
Pada sub bab indikator asam basa, pembelajaran dilaksanakan di dalam laboratorium. Sebelum memulai pembelajaran guru terlebih dahulu memberikan
apersepsi, contohya: a.
Bagaimana kalian mengetahui zat – zat dalam kehidupan sehari – hari termasuk ke dalam asam ataupun basa?
b. Apakah semua zat asam dan basa dapat diidentifikasi dengan menggunakan
indera perasa kita? Selanjutnya pada tahap pertama kolaborasi Predict dan Think, secara
mandiri peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada
61
dalam LKPD dan mempreduksikan hal yang akan terjadi jika sebuah kertas lakmus merah ditetesi dengan larutan asam maupun basa dan kertas lakmus biru ditetesi
dengan larutan asam maupun basa, memprediksi apa yang akan terjadi jika suatu indikator alami dibuat dan digunakan untuk mengetes larutan asam dan basa,
memprediksi bahan alam lain yang dapat dijadikan indikator alami, serta peserta didik diminta memikirkan jawaban yang memungkinkan dan memberikan
alasannya.
Tahap selanjutnya Observe dan Pair, peneliti meminta peserta didik untuk
berkelompok sesuai dengan kelompok yang sudah ditentukan. Bersama kelompok peserta didik akan melakukan percobaan untuk dapat mengobservasi dengan jelas
apa yang terjadi dan membuktikan prediksi yang telah mereka buat sebelumnya. Dengan mengobservasi hasil percobaan yang mereka lakukan bersama, peserta
didik dengan berdiskusi besama teman kelompok dapat menjawab pertanyaan yang ada dalam LKPD dan menemukan konsep mengenai indikator asam basa. Tahap
yang terakhir Explain dan Share, setelah berdiskusi dan menjawab pertanyaan
dalam LKPD, perwakilan kelompok akan diminta mengemukakan hasil diskusi dan menjelaskan kepada semua teman dikelas tentang hasil yang mereka peroleh dan
mendiskusikan hasil dengan seluruh anggota kelas.
Prosedur yang dilakukan pada sub bagian bab pH asam basa yaitu Predict
dan Think, peneliti meminta peserta didik mencoba memikirkan jawaban dari pertanyaan yang diberikan peneliti dalam LKPD secara mandiri. Tahap selanjutnya
Observe dan Pair, secara berkelompok guru akan memberikan LKPD dan menayangkan Ms Powerpoint, dan peserta didik diminta mendiskusikan jawaban
62
dan menganalisis LKPD yang diberikan. Peserta didik diminta membandingkan prediksi mereka dengan apa yang mereka peroleh dari diskusi kelompok.
Terakhir tahap Explain dan Share, peneliti memberikan instruksi kepada
peserta didik untuk menyampaikan dan menjelaskan hasil dan kesimpulan sementara yang mereka peroleh secara perwakilan, kemudian mendiskusikannya
secara bersama-sama dalam satu kelas. Setelah tahap yang terakhir ini guru memberikan pendalaman konsep atau mengoreksi jika terdapat konsep yang kurang
tepat serta mengajak peserta didik untuk menyimpulkan hasil pembelajaran pada setiap pertemuan.
Pembelajaran menggunakan kolaborasi model POE dengan model TPS pada kelas eksperimen membantu peserta didik mengasah kemampuan berpikir
kritis dan meningkatkan motivasi belajar, karena pada model kolaborasi ini peserta didik selalu diajak berpikir untuk menemukan konsep dan jawaban permasalahan.
Menggunakan model pembelajaran kolaborasi TPS dan POE pada kelas eksperimen membuat peserta didik selau aktif dalam setiap proses pembelajaran
sehingga peserta didik akan termotivasi menyelesaikan permasalahan yang ada. Pembelajaran kolaborasi model POE dan TPS ini juga memberikan kesempatan
bagi peserta didik untuk selalu bertukar pikiran dengan teman satu kelompok, sehingga model pembelajaran kolaborsi ini juga dapat mengasah kemampuan
peserta didik dalam kerja kelompok. Pembelajaran di kelas eksperimen dengan kolaborasi model TPS dan POE
ini tidak berjalan sempurna. Dengan pembelajaran aktif ini, ada beberapa peserta didik yang sedikit ramai dan kurang fokus dalam melakukan tahap pembelajaran,
63
terutama pada tahap kolaborasi observe dan pair. Pada tahap ini guru dituntut untuk dapat mengendalikan kelas agar selalu berjalan kondusif.
Setelah menyelesaikan semua materi pembelajaran, peneliti memberikan tes kemampuan berpikir kritis tentang materi ”Asam Basa”. Tes kemampuan berpikir
kritis ini dilakukan untuk mengetahui sebarapa baikkah kemampuan berpikir kritis peserta didik setelah mengikuti pembelajaran pada kedua kelas. Instrumen yang
digunakan adalah berupa soal essay yang terdiri dari 7 butir soal yang mewakili 5 aspek kemampuan berpikir kritis. Soal ini telah diuji validitas dan reliabilitasnya
dengan harga r
11
= 0,849, yang artinya soal memiliki reliabilitas sangat tinggi. Tes kemampuan berpikir kritis dilakukan pada hari yang sama dengan waktu yang
berurutan. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kebocoran soal kemampuan berpikir kritis. Tes kemampuan berpikir kritis dilaksanakan pada hari
Selasa, 31 Januari 2017 jam 10.30 untuk kelas eksperimen, dan jam 12.30 untuk kelas kontrol. Setelah tes kemampuan berpikir kritis dilakukan, peneliti
memberikan angket motivasi belajar kepada peserta didik yang dijadikan data motivasi belajar setelah dilakukan perlakuan pada kedua kelas.