25
saja, namun penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian untuk mengetahui efek dari kolaborasi model TPS dan model POE.
C. Kerangka Berpikir
Pembelajaran dapat diartikan kegiatan saat guru mengorganisir lingkungan tempat pembelajaran. Pada pembelajaran guru berperan menyediakan fasilitas
belajar bagi peserta didik untuk mempelajarinya. Sehinga subjek dari pembelajaran adalah peserta didik dan pembelajaran berpusat pada peserta didik.
Kenyataan yang ada saat ini di Indonesia guru masih menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu ceramah. Dengan metode ini proses pembelajaran
hanya akan berlangsung atau berjalan satu arah, yaitu peserta didik hanya sebagai pendengar dan hal ini membuat peserta didik pasif dalam pembelajaran. Kita perlu
mencari solusi yang tepat untuk meluruskan permasalahan tersebut agar peserta didik tidak hanya sebagai pendengar, tetapi juga terlibat dalam pembelajaran di
kelas, sehingga diharapkan mampu meningkatklan motivasi belajar peserta didik terhadap pelajaran kimia.
Motivasi belajar adalah hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran kimia, karena motivasi belajar dapat mendorong peserta didik untuk lebih
mengetahui tentang pelajaran kimia. Salah satu cara untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik adalah perlu menggunakan model pembelajaran yang dapat
meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik menjadi bersemangat dalam proses pembelajaran di kelas. Guru
sebagai fasilitator dalam pembelajaran, hendaknya dapat merancang model pembelajaran yang menarik.
26
Model pembelajaran menurut Arends adalah pola yang digunakan oleh guru sebagai pedoman dalam merencanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Model
pembelajaran mengacu kepada pendekatan, tujuan, tahap kegiatan, lingkungan dan pengelolaan kelas Trianto, 2012.
Kolaborasi model POE dengan model TPS dapat melatih peserta didik untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, karena peserta didik terlibat aktif dalam
pembelajaran dari tahap awal hingga tahap akhir pembelajaran. Kolaborasi kedua model pembelajaran ini juga merangsang peserta didik untuk dapat berkomunikasi
dan berinteraksi dengan peserta didik yang lain. Dalam metode ini peserta didik tidak hanya dituntut untuk memahami materi pembelajaran namun juga harus dapat
menjelaskan kepada peserta didik lain tentang apa yang telah dipelajarinya. Melalui peran guru sebagai fasilitator yang dapat mengembangkan
partisipasi peserta didik dalam pembelajaran, diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Penerapan kolaborasi model POE dan model TPS diharapkan dapat
meningkatkan motivasi belajar dan kemampuan berpikir dalam pembelajaran kimia peserta diaik, khususnya peserta didik kelas XI pada materi Asam dan Basa.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan deskripsi teori dan kerangka berpikir yang telah diutarakan, maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Ada perbedaan yang signifikan pada kemampuan berpikir kritis peserta didik
dalam materi kimia yang mengikuti pembelajaran dengan kolaborasi model TPS dan model POE dengan peserta didik yang tidak mengikuti pembelajaran