Posisi Media Pembelajaran Media Pembelajaran

17 pembelajaran. Guru menggunakan metode sebagai langkah untuk membantu siswa dalam menerima pesan yang terdapat pada media. Menurut Sanaky 2013: 7 fungsi media pembelajaran adalah sebagai perangsang pembelajaran, sebab mampu: 1 menghadirkan objek sebenarnya dan objek yang langkah; 2 membuat duplikasi dari objek yang sebenarnya; 3 membuat konsep abstrak menjadi konsep kongkret; 4 memberi kesamaan persepsi; 5 mengatasi hambatan waktu; 6 menyajikan ulang informasi secara konsisten; 7 memberi suasana belajar yang menyenangkan, tidak tertekan, santai, dan menarik sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran. Levie dan Lents juga berpendapat dalam Arsyad 2011: 16-17, mengemukakan bahwa terdapat empat fungsi media pembelajaran yaitu: 1 fungsi atensi, menciptakan perhatian siswa dan menarik siswa untuk fokus pada materi yang tampilkan. 2 fungsi afektif, menciptakan kenyamanan emosi siswa ketika sedang belajar. 3 fungsi kognitif, mempercepat dalam memahami dan mengingat pesan yang ditampilkan. 4 fungsi kompensatoris, mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat dalam menerima dan memahami materi yang diberikan secara verbal. Berdasarkan beberapa pendapat mengenai fungsi media pembelajaran di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran dapat mempengaruhi belajar siswa dari materi atau sumber belajar yang dibawa sebab media pembelajaran memiliki fungsi sebagai berikut: 1 atensi meliputi menarik perhatian dan mengembalikan fokus siswa, 2 afektif meliputi memberi suasana belajar yang menyenangkan, tidak tertekan, dan santai, 3 kognitif meliputi menghadirkan objek sebenarnya dan objek yang langkah, membuat duplikasi dari objek yang sebenarnya, membuat konsep abstrak menjadi kongkret, dan 4 kompensatoris 18 meliputi memberikan kesamaan persepsi, mengatasi hambatan waktu menyajikan ulang informasi secara konsisten.

d. Klasifikasi dan Jenis Media Pembelajaran

Media pembelajaran sangatlah beragam sehingga terdapat klasifikasi- klasifikasi media pembelajaran. Beberapa ahli mengklasifikasikan media pembelajaran diantaranya yaitu Wilbur Schramm, Kustandi dan Sutjipto. Gambar 5. Penggolongan Media oleh Schramm dalam Daryanto 2011: 17 Berdasarkan gambar penggolongan media oleh Schramm dapat dimaknai bahwa liputan luas dan serentak merupakan media yang mampu menjangkau sasaran secara luas dan dapat ditampilkan secara bersaman sedangkan liputan terbatas pada ruangan merupakan media yang kemampuan daya jangkauannya hanya sebatas pada ruangan. Media untuk belajar individual merupakan media yang dikhususkan hanya untuk satu orang saja dan dimanfaatkan untuk proses belajar. Menurut Kustandi dan Sutjipto 2013: 29-34, media pembelajaran dikelompokkan dalam empat kelompok, yaitu 1 media hasil teknologi cetak, Media menurut daya liputan Liputan luas dan serentak Liputan terbatas pada ruangan Media untuk belajar individual 19 merupakan media yang dihasilkan melalui cara percetakan untuk menyampaikan materi. 2 media hasil teknologi audio-visual, merupakan media untuk menyajikan pesan audio dan visual menggunakan peralatan mekanis dan elektronik. 3 teknologi berbasis komputer, merupakan suatu cara menyampaikan materi meggunakan peralatan yang sudah berbasiskan micro- processor. 4 teknologi gabungan, merupakan suatu cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan berbagai macam media dan dikendalikan melalui komputer. Media pembelajaran juga terdapat jenis yang berbeda-beda. Menurut Asyhar 2012: 44-46, media pembelajaran dikelompokkan menjadi empat yaitu media visual, media audio, media audio visual, multimedia. Gambar 6. Jenis Media Pembelajaran oleh Asyhar 2012: 44-46 Berdasarkan Gambar 6 di atas media visual dan media audio hanya mengandalkan satu panca indra saja yaitu indra penglihatan untuk media visual Media Pembelajaran Media Audio: pendengaran Media Audio-Visual: penglihatan dan pendenganran Multimedia: penglihatan dan pendengaran Media Visual : penglihatan

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA ROBOT DENGAN SOFTWARE GUI UNTUK PENCAPAIAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SENSOR DAN AKTUATOR PADA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI.

3 28 281

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MIKROKONTROLER BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK PESERTA DIDIK KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI DI SMK NEGERI 2 DEPOK.

3 4 283

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK UNTUK KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK NEGERI 2 DEPOK.

4 78 274

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TRAINER KIT SENSOR DAN AKTUATOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PADA PELAJARAN TEKNIK MIKROKONTROLER DI SMK YPT 1 PURBALINGGA.

5 17 239

PENGEMBANGAN TRAINER SENSOR PADA MATA PELAJARAN SENSOR DAN AKTUATOR KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMKN 2 PENGASIH.

7 43 150

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SISTEM SCADA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI SMK N 2 DEPOK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING.

0 0 171

PENGEMBANGAN MEDIA ROBOT DENGAN SOFTWARE GUI UNTUK PENCAPAIAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SENSOR DAN AKTUATOR PADA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 2 PENGASIH.

0 1 281

Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Gambar Teknik Berbasis Software Bantu di SMK Binawiyata Sragen Kelas X Paket Keahlian Teknik Otomasi Industri.

0 0 180

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN SISTEM KONTROL ELEKTROPNEUMATIK UNTUK SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI SMK NEGERI 2 DEPOK.

0 1 155

MEDIA PEMBELAJARAN INSTRUMENTASI SENSOR DAN KENDALI UNTUK SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI DI SMK NEGERI 2 DEPOK YOGYAKARTA.

1 2 136