Garis Besar Pedoman Wawancara untuk Guru Kisi-kisi Instrumen Kelayakan untuk Ahli Media

51 Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa validitas merupakan tingkat ketepatan, kesahihan, kevalidan suatu alat ukur sehingga mampu mengukur terhadap apa yang akan diukur dengan data yang valid. Sugiyono 2013: 123 berpendapat bahwa apabila instrumen yang digunakan nontes maka cukup memenuhi validitas konstruk construct validity. Untuk menguji validitas konstruk dapat digunakan pendapat dari ahli expert judgement Widoyoko, 2012: 146. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah berupa nontes sehingga validitas intrumen yang digunakan berupa validitas konstruk. Pengujian validitas konstruk menggunakan pendapat tiga ahli dari Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Yogyakarta. Menurut Sugiyono 2013: 172, setelah instrumen dilakukan pengujian konstruksi oleh ahli maka dilanjutkan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dalam suatu faktor dan mengkorelasikan dengan skor total. Analisis faktor dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi product moment. Berdasarkan bukunya Arikunto 2013: 213, rumus korelasi product moment adalah sebagai berikut. ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ∑ ∑ Keterangan: = Koefisien korelasi antara X dan Y N = Jumlah sampel ∑ = Jumlah skor variabel X ∑ = Jumlah skor variabel Y ∑ = Jumlah skor kuadrat variabel X ∑ = Jumlah skor kuadrat variabel Y ∑ = Jumlah perkalian antara skor variabel X dan skor variabel Y 52 Setelah dilakukan perhitungan, langkah selanjutnya yaitu membandingkan hasil perhitungan dengan taraf signifikan 5 atau taraf kepercayaan 95 untuk mengetahui apakah instrumen itu valid atau tidak. Apabila r hitung ≥ r tabel maka instrumen dikatakan valid. Kategori valid atau tidaknya berdasarkan jumlah sampel N = 32, yaitu sebesar 0,349 untuk taraf signifikan 5. Sehingga butir soal yang mempunyai harga r hitung ≥ 0,349 dinyatakan valid dan butir soal yang mempunyai harga r hitung 0,349 dinyatakan tidak valid. Berdasarkan hasil perhitungan validitas instrumen pada Lampiran 14 dapat diinformasikan bahwa dari 36 butir pernyataan terdapat 32 butir masuk dalam kategori valid dan 4 butir masuk dalam kategori tidak valid.

f. Reliabilitas Instrumen

Menurut Widoyoko 2012: 157, reliabilitas merupakan alat ukur yang dapat dipercaya karena memberikan hasil yang tetap atau ajeg apabila diujikan berkali- kali. Sedangkan Arikunto 2013: 221, berpendapat mengenai reliabilitas bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa reliabilitas merupakan data yang dapat dipercaya dan dapat diandalkan untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena konsistensi atau ketetapannya dalam memberikan hasil meskipun diuji berkali-kali. Pengujian reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan internal consistency. Menurut Sugiyono 2013: 179, reliabilitas internal consistency dilakukan dengan cara menguji instrumen sekali saja dan setelah data diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Menurut Arifin 2013: 260-264, teknik yang dapat digunakan untuk menganalisis reliabilitas konsistensi internal dapat dengan split half, KR 20,

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA ROBOT DENGAN SOFTWARE GUI UNTUK PENCAPAIAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SENSOR DAN AKTUATOR PADA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI.

3 28 281

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MIKROKONTROLER BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK PESERTA DIDIK KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI DI SMK NEGERI 2 DEPOK.

3 4 283

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK UNTUK KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK NEGERI 2 DEPOK.

4 78 274

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TRAINER KIT SENSOR DAN AKTUATOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PADA PELAJARAN TEKNIK MIKROKONTROLER DI SMK YPT 1 PURBALINGGA.

5 17 239

PENGEMBANGAN TRAINER SENSOR PADA MATA PELAJARAN SENSOR DAN AKTUATOR KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMKN 2 PENGASIH.

7 43 150

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SISTEM SCADA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI SMK N 2 DEPOK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING.

0 0 171

PENGEMBANGAN MEDIA ROBOT DENGAN SOFTWARE GUI UNTUK PENCAPAIAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SENSOR DAN AKTUATOR PADA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 2 PENGASIH.

0 1 281

Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Gambar Teknik Berbasis Software Bantu di SMK Binawiyata Sragen Kelas X Paket Keahlian Teknik Otomasi Industri.

0 0 180

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN SISTEM KONTROL ELEKTROPNEUMATIK UNTUK SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI SMK NEGERI 2 DEPOK.

0 1 155

MEDIA PEMBELAJARAN INSTRUMENTASI SENSOR DAN KENDALI UNTUK SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI DI SMK NEGERI 2 DEPOK YOGYAKARTA.

1 2 136