24 Pergilah ia meninggalkan kami. Keraf, 2006: 130 25
En vain, il a des mers fouillé la profondeur.
“Sia-sia, dia mengukur dalamnya laut.” http:www.etudeslitteraires.comversification.phpordre_d
es_mots Susunan frasa
pergilah ia
pada contoh 24 mengalami pembalikan yaitu dengan menyebutkan predikat baru kemudian diikuti
oleh subjek. Sehingga jika ditulis kembali berdasarkan kaidah gramatikal yang sesuai menjadi:
ia pergi.
Kemudian contoh 25 merupakan kutipan puisi
La nuit de mai
oleh Alfred de Musset, kalimat tersebut tersusun terbalik dari susunan bahasa yang lazim
digunakan yaitu
il a fouillé la profondeur des mers
“dia mengukur dalamnya laut”.
Dalam hal ini, pembalikan ditujukan untuk menciptakan harmoniasi dalam puisi.
4. Gaya Bahasa Pertautan
a. Sinekdoke
Sinekdoke termasuk dalam kelompok gaya bahasa pertautan. Sinekdoke dibagi menjadi 2 jenis, sesuai dengan karakter yang
dimilikinya. 1
Sinekdoke totum pro parte
Gaya bahasa ini menggunakan keseluruhan dari suatu hal untuk menyatakan sebagian saja. Berikut adalah
contoh penggunaan gaya bahasa sinekdoke totum pro parte. 26
Elle porte un superbe manteau de vison
. “Dia mengenakan mantel indah dari cerpelai.”
http:bdl.oqlf.gouv.qc.cabdlgabarit_bdl.asp=synecdoque Satuan lingual
manteau de vison
mengacu pada mantel pakaian luar yang biasa digunakan pada musim
dingin yang terbuat dari kulit hewan cerpelai. Penyebutan
vison
“cerpelai” memberikan kesan bahwa mantel tersebut terbuat dari seluruh bagian tubuh cerpelai meskipun pada
kenyataannya bahan yang digunakan untuk membuat mantel bagian kulitnya saja “
le peau de vison
”. 2
Sinekdoke pars pro toto Gaya bahasa ini menggunakan sebagian dari suatu
hal untuk menyatakan keseluruhan dari sesuatu tersebut. Berikut adalah contoh penggunaan gaya bahasa sinekdoke
pars pro toto. 27
Le buste survit à la cité
. “Badan atas masih bertahan di kota besar.”
Peyroutet, 1994: 62
Pada contoh di atas, satuan lingual
le buste
“badan atas” dimaksudkan untuk menyatakan
la sclupture
“pahatan”.